Headlines
Loading...
Tingginya Beban Hidup dalam Kapitalisme, Mematikan Fitrah Keibuan

Tingginya Beban Hidup dalam Kapitalisme, Mematikan Fitrah Keibuan

Oleh. Naini Mar Atus, S.Psi

Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa. Hanya memberi tak harap kembali. Bagai sang surya menyinari dunia. Sepenggal lirik lagu ini, menggambarkan besarnya kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.

Namun sayang besarnya cinta dan kasih sayang ibu tak didapatkan seorang bayi yang baru dilahirkan di Kabupaten Belitung,  Bangka Belitung. Seorang ibu dengan tega membunuh darah dagingnya sendiri yang baru dilahirkannya dan membuang jasad bayinya di semak-semak kebun tetangga, lantaran mengalami depresi karena himpitan ekonomi, karena tak mampu membiayai dan juga untuk membesarkannya. (kumparan.com, 24/1/2024)

Faktor ekonomi seringkali membuat seseorang mengalami depresi, ditambah pasca melahirkan. Banyak kejadian dimana seorang ibu bisa tega membuang bahkan membunuh darah dagingnya sendiri dikarenakan himpitan ekonomi. Ini menunjukkan bahwa tingginya beban hidup yang menghimpit, mampu mematikan fitrah berupa naluri kasih sayang ibu kepada anaknya.

Sosok ibu yang seharusnya menjadi pelindung bagi anaknya, tempat curahan kasih sayang, pendidik bagi anak-anaknya, justru bisa bertingkah sebaliknya, menjadi malaikat maut bagi anaknya dengan cara yang keji.

Tentunya ada banyak faktor yang mempengaruhi seorang ibu tega berlaku keji pada anaknya. Di antaranya faktor keimanan. Lemahnya ketahanan iman membuat seorang ibu tak mampu berpikir jernih bahwa anak merupakan amanah dan anugrah dari Allah SWT yang kelak akan dipertanggung jawabkan.

Selain faktor keimanan, faktor ketahanan keluarga juga turut berperan dalam mencegah terjadinya perilaku depresi ibu hingga membunuh bayinya. Keluarga merupakan orang terdekat yang harusnya bisa menjadi pendukung perempuan menjalankan fungsi utamanya menjadi seorang ibu. Tidak berfungsinya peran keluarga membuat seorang ibu terbebani dalam pemenuhan ekonomi. Terlebih dalam sistem kapitalis, tak jarang kita lihat seorang ibu harus ikut menanggung nafkah keluarganya, akhirnya, kelahiran anak baru dianggap sebagai beban keluarga. 

Kemudian, lemahnya kepedulian masyarakat juga berperan menjadi faktor penyebab depresinya seorang ibu. Sistem kapitalis menjadikan orang bersikap individualis, tidak peduli dengan keadaan tetangga sekitarnya yang sedang mengalami kesusahan. Kerabat dan tetangga sibuk dengan urusan masing-masing sehingga tidak menyadari ada yang membutuhkan dukungan psikologis maupun materi.

Selanjutnya, tidak adanya jaminan kesejahteraan negara atas rakyat individu per individu. Negara dengan sistem kapitalis tidak mampu memberikan kehidupan yang layak dan jauh dari kata sejahtera. Minimnya lapangan kerja, mahalnya berbagai kebutuhan pokok, mahal dan sulitnya akses layanan kesehatan serta pendidikan turut menambah stress kaum ibu. Pejabat dan penguasa hanya sibuk membuat janji-janji, tak jarang banyak yang memperkaya diri sendiri, bekerja sama dengan oligarki demi mengamankan kursi.

Kaum Ibu Butuh Solusi

Islam sangat memuliakan peran ibu, darinya akan lahir dan tumbuh generasi-generasi emas penerus peradaban Islam. Oleh karenanya, Islam mewajibakan negara menjamin kesejahteraan ibu dan anak melalui berbagai mekanisme baik dari jalur nafkah, dimana kaum ibu akan mendapat nafkah dari suaminya atau walinya sehingga tidak ikut menanggung beban ekonomi keluarganya.

Sistem Islam juga menjamin kaum ibu mendapat dukungan masyarakat yang saling membantu meringankan beban saudara atau tetangganya yang mengalami kesusahan dengan memberikan sedekah, tawaran pekerjaan untuk kepala keluarganya maupun bantuan lain yang dibutuhkan. 

Sistem Islam juga akan memberikan santunan negara kepada kaum ibu yang melahirkan bayinya dan mau menyusui bayinya hingga dua tahun. Bahkan Islam juga menjamin kehidupan si anak berikutnya dengan memberikan layanan pendidikan dan kesehatan gratis hingga dewasa. Ini karena Islam memiliki sistem ekonomi dan politik yang mampu mewujudkan kesejahteraan individu per individu yang meniscayakan ketersediaan dana untuk mewujudkannya.

Dengan penerapan Islam Kaffah kaum ibu akan sejahtera bahkan akan sehat jiwa raganya sehingga mampu melahirkan generasi cemerlang dan pendidik bagi anak-anaknya sebagai penerus peradaban Islam yang gemilang. Alhasil, kasih ibu akan benar-benar terwujud menjadi sinar yang akan menerangi dunia. 
Wallahu A'lam Bissawab. 

Baca juga:

0 Comments: