Headlines
Loading...
Oleh. Ummu ghoza

Pesantren menjadi tempat mencerdaskan umat, mencetak orang-orang saleh dan calon ulama. Tapi ada saja kesalahan hingga berakhir bullying. Sungguh mencoreng nama baik pesantren.

Pihak Pondok Pesantren PPTQ Al Hanifiyah, Mojo, Kabupaten Kediri, telah buka suara terkait meninggalnya salah seorang santrinya yang diduga dianiaya. Mereka awalnya mengaku menerima laporan santri tersebut meninggal setelah terpeleset di kamar mandi (Republika,co.id, 27/2/2024). 

Tapi saat jenazah diangkat keluar darah. kain kafan dibuka, ada luka seperti jerat di leher, hidung terlihat patah, dan luka lebam di sekujur tubuh (BBCIndonesia.com, 29-2-2024). 

Pada saat pemeriksaan, para pelaku mengaku melakukan penganiayaan karena Bintang (nama korban) susah diatur, yaitu susah disuruh salat jamaah dan mengaji (Detik.com, 28/2/2024). 

Bullying di pesantren sudah banyak terjadi. Tidak hanya penganiayaan, banyak kekerasan hingga pemerkosaan oleh guru, pengasuh, dan pimpinan ponpes terhadap santri perempuan.

Pangkal dari persoalan ini karena kita hidup di sistem kapitalisme sekuler liberal. Akibat sistem pendidikan rusak, menjadikan generasi rusak. Negara abai dengan personil dan lembaga pendidikan serta rakyatnya. 

Murid/santri, guru, lembaga pendidikan, dan seluruh lapisan masyarakat berbuat sebebasnya walaupun haram. Didukung dengan sanksi yang tidak tegas, maka bullying makin merajalela.

Sistem Islam mempunyai sistem pendidikan yang menerapkan kurikulum Islam berbasis akidah Islam sehingga terbentuk generasi berkepribadian Islam yang jauh dari bullying. Juga diterapkan syariat Islam kaffah yang mengurusi murid/santri, guru, lembaga pendidikan, dan seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, daulah islam wajib menyediakan pendidikan terbaik bagi rakyat secara gratis. 

Daulah Islam mengarahkan dan mengawasi semua lembaga pendidikan tersebut secara profesional sehingga tidak akan ada murid/santri yang bullying. Semua itu terwujud karena mendapat keberkahan dari Allah SWT. Waallahualam. [ry].

Baca juga:

0 Comments: