Headlines
Loading...
Oleh. Ummu Ghoza

Gema tarif listrik listrik sudah terdengar, ini sesuai dengan Permen ESDM No. 28/2016 jo. Permen ESDM No. 8/2023, bahwa penyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi dilakukan setiap tiga bulan. Hal ini mengacu pada perubahan terhadap realisasi parameter ekonomi makro, yakni kurs, Indonesian crude price (ICP), inflasi, serta harga batu bara acuan (HBA).
Tapi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ada keputusan tidak menaikkan TDL hingga Juni 2024.(CNBC, 28/2/2024). Ini menjadi salah satu faktor penyebab melebarnya defisit APBN 2024. Subsidi BBM hanya akan membebani APBN, ujarnya.
Dalam kondisi seperti ini, rakyat tidak bisa memastikan apakah kebijakan tarif listrik tetap atau berubah.

TDL naik atau tidak, satu hal yang bisa dipastikan adalah bahwa tidak ada jaminan kesejahteraan bagi rakyat. Nasibnya tetap menyedihkan. Padahal tambang batubara penghasil listrik masih bisa dieksploitasi sampai 50 tahun lebih ke depan.
Hal ini dikarenakan penerapan sistem kapitalisme liberal saat ini. Sehingga ada privatisasi batu bara oleh swasta. Padahal baru bara merupakan sumber energi listrik yang besar yang dibutuhkan negara untuk memenuhi pasokan dalam negeri. Akibatnya, rakyat harus membayar tarif listrik yang mahal karena negara harus membeli batu bara dari swasta. Alhasil angka kemiskinan naik, pengangguran, masalah sosial, bahkan kriminalitas merajalela.  

Jika kita ingat sabda Rasulullah bahwa kaum muslim berserikat dalam tiga perkara, yakni padang rumput, air, dan api.” (HR Abu Dawud dan Ahmad). Artinya, listrik yang termasuk api adalah hajat hidup publik.Demikian juga batubara, haram hukumnya dikuasai swasta.
Adapun kebijakan khalifah dalam kelistrikan yakni (1) membangun sarana dan fasilitas pembangkit listrik yang memadai, (2) melakukan eksplorasi bahan bakar listrik secara mandiri, (3) mendistribusikan pasokan listrik kepada rakyat dengan harga murah, (4) mengambil keuntungan pengelolaan sumber energi listrik atau lainnya untuk memenuhi kebutuhan rakyat yang lainnya, seperti pendidikan, kesehatan, sandang, pangan, dan papan. 

Demikianlah daulah Islam mengelola SDA. Hanya dengan diterapkannya Islam kaffah semua akan terwujud dengan mudah. Waallahualam. [My]

Baca juga:

0 Comments: