Headlines
Loading...
Oleh. D’ Safira

Gimana rasanya jadi kucing nenek Liu ya? Bisakah dia bahagia? Liu, seorang nenek di China telah memutuskan untuk mewariskan kekayaannya sebesar 20 juta yuan (sekitar Rp 44 miliar) kepada kucing dan anjing peliharaannya. Wow, besaran yang lumayan nilainya. Alasannya, kedua hewan peliharaannya itulah yang selalu setia menemaninya, tidak seperti ketiga anaknya, telah menelantarkannya selama ini (kompas.com, 27/01/2024).

Kasus penelantaran orangtua oleh anak tidak hanya terjadi di China, di negara lain pun juga ada. Bahkan di Indonesia juga ada kasus-kasus semacam ini. Apakah mereka tidak kasihan kepada orang tua?

Normalnya, seorang anak pasti sayang kepada orang tuanya. Namun, kehidupan saat ini membuat manusia hidup secara abnormal. Kapitalis sekuler telah berhasil membius manusia di muka bumi ini menjatuhkan cintanya pada materi. Akhirnya, seorang anak memandang hubungan dengan orang tuanya dengan landasan keuntungan materi. 

Jika orang tua mampu mendatangkan materi banyak maka akan dihormati. Namun sebaliknya, jika dengan meninggalkan orang tua akan meraup materi yang lebih menguntungkan maka meninggalkan mereka akan menjadi pilihan. Jadi jika orang tua sudah renta, sakit-sakitan dan membutuhkan biaya perawatan yang banyak alias tidak bermanfaat lagi, bakal ditinggalkan oleh anak-anaknya.

Memang, sistem kapitalis telah mencetak anak-anak durhaka. Demikian pula para orangtua, dalam sistem rusak ini mereka berperan besar dalam membentuk buah hatinya jauh dari Islam. Karena mereka sendiri tidak paham terhadap Islam, hidup dan memberikan pendidikan kepada anak-anaknya secara sekuler. Aturan dan pemahaman Islam hanya diberikan sebagian saja.

Pendidikan yang tak sempurna terhadap Islam menjadikan anak memiliki pemahaman yang tak utuh, bahkan terkadang sangat minim. Hingga mereka tidak memiliki konsep tentang birrul walidain bahkan tidak mengerti antara pahala dan dosa.

Demikian pula dengan masyarakat saat ini yang abai dengan sesama. Seharusnya, jika ada sesuatu yang tidak benar selayaknya saling memberi nasihat, agar kehidupan bisa berjalan dengan baik. Mengajak orang tua agar bisa membekali anak-anak dengan pemahaman yang benar, dan mengingatkan anak jika tidak makruf kepada orang tuanya.

Terlebih posisi negara. Negara memiliki tempat terpenting dalam menerapkan sistem pendidikan. Jika sistem pendidikannya sekuler maka rakyat di dalamnya pun akan otomatis menjadi orang-orang yang memisahkan antara agama dan kehidupan.

So, negara harus mencampakkan sistem kapitalisme dan mengadopsi Islam dalam bingkai Khilafah. Khilafah akan mewujudkan sistem pendidikan Islam berbasis aqidah Islam pada rakyatnya. Sehingga setiap orang akan paham Islam sejak dini. Tujuan sistem pendidikan Islam untuk mewujudkan masyarakat berkepribadian Islam pun akan tercapai. Sudah pasti setiap orang tahu apa saja tanggung jawabnya sebagai anak dan bagaimana memperlakukan orang tua. Demikian pula orang, dengan sistem Islam akan dengan mudah mempersiapkan anak-anaknya memiliki kepribadian yang paling tinggi.

Wallahualam bissawab. [An]

Baca juga:

0 Comments: