Headlines
Loading...
Oleh. Salma

Ada fenomena menarik di bulan Ramadan ini. Banyak video beredar di media sosial bagaimana serunya rebutan membeli takjil antara muslim dan non Islam (nonis). Sampai-sampai ada pendeta yang menyampaikannya dalam khutbah di depan jamaahnya. War takjil, begitulah istilah kerennya. Padahal istilah 'takjil' identik dengan kaum muslimin, tapi kini umat nonis pun menikmatinya. Emang boleh?

Fenomena war takjil menjadi salah satu yang disorot di bulan puasa Ramadan 2024. Dalam video yang beredar di media sosial, banyak umat nonis berlomba-lomba berburu atau belanja takjil bersama umat Islam yang hendak berbuka puasa (Republika.co.id 19/3/2024).

Maria Fatima Bona seorang umat Kristiani di Jakarta mengatakan senang melihat fenomena war takjil yang disorot dan menjadi isu pada bulan Ramadan tahun ini. Walaupun sebenarnya sejak beberapa tahun lalu sudah ada war takjil tapi tidak menjadi isu seperti sekarang. Dia mengatakan bahwa hal ini terjadi mungkin karena masyarakat Indonesia baru saja menyelenggarakan pemilu yang efeknya kadangkala menimbulkan perpecahan akibat adanya perbedaan pilihan, tapi saat masuk Ramaddan masyarakat kembali merekat (bersatu). Begitu tuturnya pada Republika.

Wajah Islam Indonesia

Fenomena 'war takjil' ini setidaknya menunjukkan bahwa Islam agama yang sangat toleran. Islam tak melarang umat nonis ikut meramaikan eventnya umat Islam. Siapa pun boleh ikut merasakan semaraknya suasana Ramadan ini. Apalagi di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam ini.

'War takjil' juga menunjukkan bahwa Islam dan syariatnya membawa berkah dan kebahagian bagi umat manusia, tak hanya umat Islam tapi umat nonis juga. Penjualnya senang dagangannya laku keras. Pembelinya, umat Islam dan nonis juga senang bisa membeli aneka jajanan dengan harga yang murah meriah. Ini baru di bulan Ramadan saja. Coba kalau syariat Islam diterapkan semua?

Islam Rahmatan Lil Aalamiin

Islam memang diturunkan untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Syariatnya sempurna dan menyeluruh mengatur segala aspek kehidupan manusia. Dan yang pasti juga solutif karena dibuat oleh Yang Maha Tahu seluk beluk manusia.

Syariat Islam juga istimewa. Penerapannya penuh hikmah dan berkah juga indah. Tertulis kisah indah bagaimana masuk Islamnya seorang Yahudi yang berkasus dengan Ali ra. tentang kepemilikan sebuah baju besi. Syariat Islam yang adil memenangkan si Yahudi sebagai pemilik baju besi, karena ada bukti kuat bahwa itu miliknya. Padahal sejatinya baju besi itu adalah milik Ali ra. Keadilan hukum Islam yang  memenangkan si Yahudi tadi membuatnya jatuh cinta pada Islam dan akhirnya dia bersyahadat. Masyaallah.

Dari sini kita sebagai umat Islam harus semakin bersemangat menyuarakan indahnya Islam. Karena Islam yang diterapkan secara utuh dan menyeluruh dalam sebuah sistem akan mampu memberikan keberkahan bagi seluruh alam. Insyaallah

Wallahuaam bissawab. [An]

Baca juga:

0 Comments: