Headlines
Loading...
All Eyes on Rafa: Pembelaan Dunia Terhadap Penjajahan di Palestina

All Eyes on Rafa: Pembelaan Dunia Terhadap Penjajahan di Palestina

Opini

Oleh. Bunda Erma (Pemerhati Ummat)

Seruan ‘All Eyes on Rafah’ bergema dan viral di berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok hingga Twitter. Seruan ini menjadi ajakan agar semua orang memusatkan perhatian ke Rafah, yang terletak di Gaza Selatan. Bahkan Aksi Solidaritas Bela Palestina (ABP) pun digelar di berbagai kota baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Di Indonesia, ribuan masa mengikuti ABP pada Sabtu 1 Juni 2024 di depan Kedubes AS, Jakarta Pusat. Di Medan, ribuan warga Sumatera Utara juga menggelar aksi mengecam agresi yang dilakukan I5r4el ke pada Sabtu 1 Juni 2024. Di Jawa Timur lebih dari 8.000 masa melakukan ABP pada hari Minggu, 2 Juni 2024 di Grahadi, Surabaya.

Di luar negeri, Senin (13-5-2024), ribuan orang berpartisipasi dalam pawai massal yang diserukan oleh kelompok dakwah Islam ideologis di Palestina dan tokoh-tokoh Kota Hebron, Palestina, untuk mendukung Rafah dan menyelamatkan apa yang tersisa di Gaza.

Di Amerika Serikat (AS), Lebih dari 2.000 orang ditangkap di kampus-kampus di Amerika Serikat (AS) sejak gelombang protes mahasiswa bela Palestina makin meningkat di negeri Paman Sam. (cnnindonesia, 3/5/2024).

Wajib Membela Muslim Palestina
Seluruh dunia melihat bahwa semenjak serangan 7 Oktober 2023 hingga detik ini kebiadaban I5r4el yang tidak segan-segan mengebom, membunuh, dan membakar hidup-hidup rakyat Palestina membuat banyak orang sadar bahwa kekejaman yang dilakukan oleh I5r4el semakin brutal dan membabi buta. Entitas Z1on15 selalu mengabaikan kecaman dari berbagai pihak dan negara lain. Mereka terus melancarkan serangan brutal dan membabi buta terhadap warga Palestina. Militer Z1on15 beberapa hari lalu meluaskan wilayah serangan mereka hingga ke Rafah, yang merupakan penampungan terakhir untuk 1,5 juta warga Gaza. 

Kaum Z10n15 juga masih memblokade bantuan kemanusiaan dan menyerang berbagai suplai logistik untuk warga Gaza. Inilah siasat keji genosida terhadap muslim Palestina, membunuh warga dengan serangan militer serta membiarkan mereka kelaparan dan kekurangan fasilitas medis. Sampai pekan ini jumlah korban tewas diperkirakan tembus hampir 40 ribu jiwa, mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

Pembelaan terhadap Palestina adalah perkara wajib, namun pembelaan ini bisa maksimal dilakukan, ketika kaum muslimin berada dalam persatuan yang tidak mengenal batas teritorial dan keturunan. Bila kaum muslimin bersatu, maka tidak akan ada yang bisa mengalahkan. Tetapi jika mereka tercerai berai, maka tidak hanya satu, tetapi jutaan muslim yang ditumpahkan darah dilanggar kehormatan dan dinista agamanya. 

Umat Islam adalah ibarat satu tubuh, jika ada sebagian anggota tubuh yang sakit, maka pikiran manusia akan mengomando untuk membantu anggota tubuh yang sakit tersebut. Saat ini muslim Palestina mengalami genosida oleh Yahudi laknatullah. Artinya, umat Islam sedang sakit. Karena itu mereka harus ditolong dari kebiadaban Yahudi. 
Hukum-hukum Internasional pada dasarnya sudah memberikan seruan kepada Yahudi untuk menghentikan pembunuhan masal yang dilakukan. PBB sebagai lembaga Internasional pun sudah mengeluarkan resolusi terhadap persoalan Palestina. Harus diakui bahwa sikap Yahudi sudah seperti Binatang yang sangat licik. Mereka tidak mampu menghadapi pasukan kaum muslimin yang berperang mempertahankan bumi Palestina, sehingga mereka kemudian bergerak ke tempat-tempat pengungsian di Rafah dan membantai kaum muslim di sana. 

Kekuatan untuk membela tentu tidak cukup dengan ABP, namun setidaknya ABP adalah simbol pembelaan umat Islam terhadap persoalan Palestina dalam batas kemampuan menyeru dunia untuk bersatu menghancurkan Yahudi laknatullah. Sebab yang memiliki kekuatan ini pada dasarnya adalah negara. Oleh karena itu wajib atas negara menyeru para penguasa Muslim di seluruh dunia untuk mengerahkan tentaranya berjihad membela kaum muslimin Palestina.

Nyatanya sejak masalah Palestina muncul sampai saat ini persoalan tersebut belum selesai. Kita tidak bisa lagi berharap pada dunia seperti PBB. Karena mereka semua berada dalam pengaruh Amerika Serikat yang tidak lain backing pertama dan utama dari Z10n15 Yahudi. Maka tidak ada jalan lain untuk menyelesaikan persoalan ini, kecuali kembali kepada tuntunan atau ajaran dari Allah dan Rasul-Nya, yakni mengangkat seorang Imam (Kh4lif4h) yang akan memimpin perjuangan pembebasan Palestina. Kh4lif4h akan mengomando aktivitas j1h4d hingga kemenangan datang dengan izin dan pertolongan Allah Swt. Besarnya jumlah kaum muslimin dan kekuatan militer serta ekonomi negeri-negeri muslim di dunia, tidak menjadi jaminan terselesaikannya persoalan Palestina. 

Lihatlah negara Arab yang kaya, namun hati penguasa justru tertutup untuk menolong dan membela Muslim Palestina. Hal yang sama juga dilakukan penguasa negeri-negeri Muslim lainnya bukan tanpa sebab. Faktanya, negeri-negeri Muslim hari ini terjebak pada sekat-sekat kebangsaan (nation state). 

Karena itu, keberadaan Kh1l4f4h dan Kh4lif4h sebagai pemimpinnya sangat urgent hari ini. hanya saja Kh1l4f4h tidak akan tegak kecuali dengan persatuan Islam di bawah ikatan akidah dan ukhuwah Islamiyah. Jika ikatan ini menguat, maka persatuan kaum muslimin di seluruh dunia bukan menjadi hal yang mustahil. 

Kh1l4f4h adalah negara berideologi Islam. Negara ini tentu sangat bertentangan dengan negara yang sedang eksis hari ini, yakni negara demokrasi berideologi kapitalisme. Demokrasi tidak konsisten dengan pemikirannya. Demokrasi menyatakan bahwa suara terbanyak adalah suara terpilih. Jika diterapkan pada persoalan Palestina mereka sudah seharusnya menghentikan genosida yang dilakukan Z10n15 Yahudi dan Z10n15 dihukum seberat-beratnya. 

Namun kenyataannya, negara-negara yang menjunjung tinggi demokrasi, justru bersikap munafik dan ingkar janji. Inilah buah penerapan sistem Demorasi buatan manusia yang batil dan cacat. Sungguh J1h4d dan Kh1l4f4h adalah solusi hakiki Palestina. Umat Islam tidak boleh berdiam diri dari solusi yang telah dituntun Islam. Umat Islam harus terus menyuarakan solusi ini hingga terbentuk kesadaran dan mendorong perjuangan sungguh-sungguh untuk merealisasikannya. Di sinilah pentingnya memahami perjuangan dakwah Rasulullah saw. untuk mewujudkan perisai hakiki bagi umat Islam hingga masalah Palestina benar-benar tuntas dan tidak ada satu negara pun yang berani melecehkan umat Islam dan ajaran-Nya. [YS]

Baca juga:

0 Comments: