Headlines
Loading...

Oleh. Dewi Khoirul 

"Betapapun sulitnya hidup ini, selalu ada sesuatu yang dapat kamu lakukan dan berhasil." 

Rangkaian kalimat di atas cukup bisa memotivasi kita semua, terkhusus bagi mereka yang saat ini sedang posisi menganggur.

Siapa sih yang ingin nganggur?, tentu semua akan menjawab tidak. begitupun yang terjadi pada Gen Z saat ini, mereka tentu tidak ingin menganggur selepas menuntaskan pendidikan baik dari jenjang SMA maupun Perguruan tinggi.

Sebagaimana yang tercatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 9.9 juta Gen-Z(18-24th) belum memiliki pekerjaan, angka pengangguran ini terbanyak statusnya karena mereka tak kunjung mendapatkan pekerjaan selepas masa pendidikan sebagaimana yang disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah saat rapat bersama Komisi IX DPR di Jakarta (kumparan.com, 20/5/2024).

Besarnya pengangguran pada Gen Z tersebut menunjukkan kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga betapapun besar keinginan untuk bekerja itu ada, jika  tidak didukung dengan fasilitas lapangan pekerjaan  tentu tetap saja angka pengangguran akan tinggi.

Padahal Indonesia termasuk negeri yang kaya akan sumber daya alamnya (SDA), apabila SDA tersebut dikelola dengan baik tentunya akan bisa membuka lapangan pekerjaan  yang luas bagi rakyatnya.

Dari hutan saja, Indonesia memiliki potensi 99,6 hektar atau sekitar 52,23 % dari seluruh wilayah Indonesia. Belum lagi sumber daya alam yang lain seperti laut, Indonesia memiliki lautan mencapai dua per tiga luas wilayah Indonesia.

Juga sumber daya tambang Indonesia yang sangat melimpah seperti, emas, gas bumi, gas alam, batu bara, timah, nikel, aspal alami, mangan, belerang, bauksit, tembaga.

Dari potensi tanah atau lahan, Indonesia termasuk memiliki potensi lahan yang banyak dan berkualitas untuk bercocok tanam, sehingga Indonesia masuk kategori negara penghasil kelapa sawit, tembakau, kakao, dan juga rempah-rempah terbesar di dunia.

Butuh peran besar untuk mengelola SDA ini, yang tentunya bukan diserahkan kepada individu atau bahkan diberikan kepada asing sebagaimana dalam sistem kapitalis. Namun, negaralah yang berkewajiban mengelola SDA yang melimpah ini.

Selanjutnya hasil dari  pengelolaan SDA yang sebut digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat, termasuk memberikan lapangan pekerjaan kepada Gen Z sehingga tingkat pengangguran dapat diminimalisir. Peran besar negara tersebut akan bisa terealisir jika sistem yang menaungi negeri ini adalah sistem sahih dari Sang Pencipta manusia yakni sistim Islam.

Karena sistem islam telah terbukti hampir empat belas abad menaungi dunia dan telah berhasil mensejahterakan umatnya. Dimana negara berperan aktif dalam meriayah umatnya sebagaimana hadist riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah Saw bersabda :“ Imam/Khalifah itu laksana penggembala, dan hanya dialah yang bertanggungjawab terhadap gembalaannya.” [ Hr. Bukhari dan Muslim]. 

Karena kewajiban seorang pemimpin itu menggembalakan/mengurusi umatnya, dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah atas apa saja yang Ia lakukan pada  gembalaannya.  Tentunya dari sini seorang pemimpin negara atau kholifah tidak akan berbuat yang merugikan atau menelantarkan umatnya, termasuk dalam hal ini adalah memikirkan bagaimana Gen Z dapat hidup sejahtera. Wallahu a'lamu bisshowab. [ *ry*].

Baca juga:

0 Comments: