Headlines
Loading...
Marak Pelecehan Ibu Terhadap Anak, Fitrah Ibu Makin Terkoyak

Marak Pelecehan Ibu Terhadap Anak, Fitrah Ibu Makin Terkoyak

Surat Pembaca

Oleh. Hana Salsabila A.R

"Bejat." Satu kata ini sangat pantas sebagai pembuka sebelum kita masuk pada inti berita. Bagaimana tidak? Hanya dalam beberapa hari saja, viral kasus pelecehan oleh seorang ibu terhadap anaknya. Ucapan sumpah serapah netizen banyak menyerbu pelaku, yang tidak lain merupakan sosok ibu, sosok wanita yang harusnya penuh kasih sayang murni terhadap anaknya.

Dilansir dari Liputan6.com, 9/6/2024, sejauh ini, ada dua ibu muda yang ditetapkan sebagai tersangka. Adapun, mereka adalah AK (26) dan R (22). Kepada polisi, mereka mengaku nekat melakukan hal itu karena terpedaya iming-iming dari teman di Facebook.

Dalam artikel lain disebutkan, pelaku tak hanya di iming-imingi uang belaka, namun juga sampai diancam identitasnya akan disebarluaskan. 

Rela mengorbankan norma dan adab, anak sendiri dijadikan korban demi memenuhi egoismenya. Fitrahnya sebagai ibu dikalahkan oleh akal kapitalistik yang mengelabui pikirannya, bahkan kesehatan mental sang anak pun kalah terhadap iming-iming sejumlah uang. Kemana akal sehatnya kala melakukan hal tak senonoh itu? Belum lagi, anak sekecil itu harus bertarung dengan trauma, jikapun dikatakan anak belum paham dengan apa yang terjadi, tapi memorinya akan tetap tertanam dan bisa jadi merusak masa depannya.

Dari kasus ini pula bisa menyimpulkan bahwa betapa sistem kapitalisme menggerus akal sehat masyarakat sekaligus menderitakan kehidupan mereka. Sangat tidak mungkin, apabila kehidupan mereka sudah terjamin dan mereka dididik sedemikian rupa akan melahirkan masyarakat tidak bermoral seperti ini hanya karena uang. Sebab, saat ini uang adalah tonggak dari segalanya, belum lagi dengan gaya hidup kini yang makin elit, tapi kehidupan makin dipersulit. Ibu yang belum siap menjadi sosok ibu dan berada dalam lingkup kehidupan kapitalis, makin hancurlah segalanya.

Padahal yang kita tahu, sosok Ibu merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya. Anak-anak mereka tercermin dari mereka. Lantas jika ibunya saja rusak, apa kabar dengan anak nya? Beginilah gagalnya kapitalisme mendidik dan membentuk sosok ibu yang seharusnya bisa menjadi guru bagi generasi peradaban. Kapitalisme hanya melahirkan masyarakat individualis kapitalis, dimana rasa malu pun bisa diperjualbelikan di sini.

Sangat jauh berbeda saat kita lihat bagaimana Islam membentuk dan mendidik karakter seorang ibu. Tak hanya dibentuk menjadi ibu yang baik, namun juga muslimah superior yang menjadi guru bagi peradaban yang hebat, yaitu peradaban Islam. Selain mendidik ibu, Islam juga menjamin kesejahteraan bagi masyarakatnya. Tak ada penderitaan akibat kebutuhan hidup yang makin mencekik. Karena sekali lagi ibu yang baik juga dibentuk dari lingkungan yang baik. Maka, disinilah Islam memberikan solusi terbaik bagi kita. 
Wallahualam bissawab. [An]

Baca juga:

0 Comments: