Headlines
Loading...
Oleh. Lia Purwati
(Penulis dan Penggiat Literasi Islam Pekanbaru)

PHK massal seringkali dijadikan sebagai solusi. Faktanya, PHK massal sangat berdampak buruk pada perekonomian karyawan. PHK massal menyebabkan banyaknya pengangguran di negeri ini. Hingga saat, ini PHK massal masih terus menghantui para pekerja lainnya. 

PT Sepatu Bata Tbk (BATA) terpaksa menyetop pabrik produksi di daerah Purwakarta, Jawa Barat. Sebanyak 233 pekerja terkena PHK massal. Kementerian ketenagakerjaan telah merilis  jumlah angka PHK pada tahun 2024 per Januari-Maret. Angka PHK di Jawa Barat total keseluruhannya berjumlah 2.650 pekerja. (bcindonesia.com, 08-05-2024)
PT Republika Media Mandiri juga mengumumkan pemutusan hubungan kerja tersebut. Sebanyak 60 orang pekerja terkena PHK pada bulan mei ini. (bisnis.tempo.co/read, 10-05-2024)

Dari data diatas, dapat dilihat meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Sedikitnya lapangan pekerjaan membuat masyarakat sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Belum lagi semakin mahalnya biaya hidup saat ini. Harga bahan pokok melejit, ditambah lagi biaya sekolah yang semakin hari semakin mencekik.

Dampak PHK Massal

Kehidupan masyarakat saat ini sangatlah miris. Dengan mahalnya biaya hidup, membuat masyarakat bergantung dengan pekerjaannya. Pendapatan yang pas-pasan kadangkala hanya cukup untuk makan saja. Dengan adanya PHK Massal ini, masyarakat yang tadinya berpenghasilan kini menjadi pengangguran.

Dampak dari PHK massal ini sangatlah buruk. Banyaknya pengangguran membuat masyarakat mencari jalan pintas untuk mendapatkan cuan. Tidak peduli lagi halal ataupun haram, asalkan cuan didapatkan. PHK massal membuat ekonomi masyarakat semakin menurun. Penyebab perusahaan melakukan PHK massal sangat beragam. Mulai dari bangkrut, relokasi usaha, dan lainnya.

Sekulerisme kapitalisme yang memisahkan agama dari kehidupanlah penyebab maraknya pengangguran. Dalam sistem ini, yang dipertimbangkan hanyalah asas manfaat. Bila tidak ada manfaatnya maka tidak akan dilakukan. Bila banyak manfaatnya, walaupun itu haram pasti akan dilakukan.

Seperti fenomena PHK Massal saat ini. Yang diutamakan hanyalah keuntungan tanpa memedulikan bagaimana nasib karyawan tersebut.
Sudah semakin jelas bobroknya sistem sekuler kapitalisme ini. Alih-alih membuka lapangan pekerjaan, justru dalam sistem ini malah menambah pengangguran.

Penguasa seolah-olah tutup mata. Tidak peduli dengan nasib rakyatnya. Karena pada dasarnya sistem sekuler kapitalis melahirkan penguasa yang tamak akan kekuasaan. Meraih keuntungan yang besar dengan jabatannya. Maka tidak heran jika penguasa saat ini hanya memikirkan dirinya dan orang-orang terdekatnya saja. 

Bagaimana Islam Memandang Persoalan Ini?

Islam merupakan agama sekaligus ideologi. Umat Islam sudah seharusnya mempercayai bahwa hanya dengan ideologi Islam permasalahan kehidupan akan tuntas. Karena Islam telah mengatur segala urusan manusia. Dari hal kecil hingga yang besar. 

Dalam Islam, khalifah sebagai pemimpin negara berkewajiban mengurusi urusan rakyatnya. Seorang pemimpin atau Khalifah tidak akan pernah membiarkan rakyatnya menjadi pengangguran hingga kelaparan. Karena seorang Khalifah tentu sadar bahwa jabatannya hanyalah amanah dan akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. 

Penerapan sistem ekonomi Islam menjadi solusi yang akurat untuk menyelesaikan masalah PKH ini. Karena sistem ekonomi Islam sangat berbeda dengan sistem ekonomi Kapitalisme dalam penanganan ketenagakerjaan. Negara yang menerapkan sistem Islam akan meminimalisir terjadinya PHK. Karena seluruh sektornya dikelola oleh negara. Bukan dikelola oleh swasta seperti sekarang ini. 

Negaralah yang mengelola sumber daya alam dan hasilnya akan digunakan untuk rakyat dalam bentuk fasilitas umum. Misalnya, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Penyerapan pasar domestik didukung oleh negara untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. 

Negara hanya akan menerapkan sistem transaksi di sektor riil dan menghentikan segala bentuk transaksi Ribawi dan non riil lainnya. Dengan begitu, perputaran barang dari sektor riil akan sangat cepat dan tidak mengalami penumpukan barang. Penawaran dan permintaan bukanlah faktor untuk menaikkan atau menurunkan harga atau inflasi. 

Ketika jumlah uang yang beredar stabil, maka harga juga akan stabil. Negara tidak perlu repot-repot mengatur jumlah uang yang beredar dengan menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan seperti yang dilakukan sistem ekonomi kapitalis pada saat ini. Negara hanya akan memantau dan memastikan kelancaran proses distribusi barang dan jasa agar segala kebutuhan hidup masyarakat terpenuhi.

Oleh karena itu, hanya sistem ekonomi Islamlah  solusi yang mampu mengatasi masalah PHK hingga ke akarnya dengan tuntas. Sudah saatnya kembali pada sistem Islam sebagai solusi dalam setiap permasalahan kehidupan. Karena dalam sistem Islam, negara bertanggung jawab penuh atas urusan rakyatnya. Dan semua itu pasti akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah Swt. kelak. Wallahu 'alam bis-shawab. [My]

Baca juga:

0 Comments: