Headlines
Loading...
Kisah Inspiratif 


Oleh. Hanif Eka Meiana

Ramadan tahun 2012 atau 1433 Hijriah membawa perubahan besar dalam hidupku. Kala itu aku berstatus lulusan SMK di salah satu sekolah di Pasuruan. Semenjak lulus SMK harapanku hanya ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Namun, sayang harapan itu pupus karena aku kalah seleksi SNMPTN di kota Malang. 

Kekalahanku dalam seleksi salah satunya karena harus berbagi pikiran dengan lomba akuntansi di Surabaya seminggu setelah tes SNMPTN. Aku sedih sekali saat mendengar pengumuman bahwa aku kalah seleksi, meskipun di sisi lain aku meraih juara 3 dalam lomba akuntansi. Aku bingung mau ke mana setelah ini. Sedih karena tidak mampu memberikan yang terbaik untuk diriku sendiri dan keluarga. Pikiran untuk bekerja pun bukanlah hal yang sesungguhnya kuinginkan.

Bertemu dengan Ramadan, menjadi saat di mana aku berusaha mendekat kepada Allah. Berharap Allah Swt. memberikan jalan keluar kepadaku. Aku melewati Ramadan dengan begitu khusyuk. Jika tahun-tahun sebelumnya kulewati Ramadan dengan ibadah alakadarnya, maka kali ini aku bertekad untuk betul-betul maksimal menjalani Ramadan. Kutinggalkan pula hal-hal yang melalaikanku dari ibadah.

Aku bertekad melewatinya dengan sungguh-sungguh. Berpuasa, zikir, tadarus pribadi maupun tadarus berjamaah, hingga salat tarawih yang rutin kulakukan dengan 23 rakaat setiap tahunnya, berdoa, melaksanakan salat sunah dan mengisi waktu dengan hal yang bermanfaat. 

Aku sempat bertemu dengan beberapa kawan lamaku. Banyak di antara mereka yang telah mantap menjalani hidupnya. Ada yang kuliah, ada yang bekerja dan ada pula yang akan menikah. Sedang diriku masih belum jelas mau apa ke depannya. Aku juga sudah mencoba mengirimkan beberapa surat lamaran kerja, namun belum ada yang mau menerimaku walau telah kusertakan beberapa sertifikat pendukung. Sempat terpikir untuk mendaftar ke STAN tetapi saat itu tidak ada informasi pendaftaran ke sana.

Maka, kupasrahkan semuanya kepada Allah Swt. Aku berusaha ikhlas dengan apa pun yang Allah tetapkan. Kubulatkan tekad untuk memperbaiki diriku. Masih banyak kewajiban yang lalai aku jalankan. Jika sebelumnya aku masih lepas pakai kerudung, maka sejak Ramadan tahun itu (yakni tahun 2012) aku berkomitmen untuk menutup aurat walau belum sempurna. Meskipun itu sempat menimbulkan tanya dari beberapa temanku tentang alasanku berubah, tapi aku terus berusaha untuk meluruskan niat dan menjelaskan pada mereka dengan kalimat yang baik hingga mereka bisa mengerti.

Doa-doa kupanjatkan dengan berlinang air mata, mengingat betapa banyak kesalahan dan kelalaian yang telah kulakukan. Aku tak meminta banyak, hanya Allah mau mengampuni dosa-dosaku serta memberiku jalan. Aku juga berdoa semoga ke depan aku bisa berubah menjadi lebih baik lagi. Ramadan ini menjadi tempaan bagiku untuk memperbaiki diri, mendekat pada Allah dan melaksanakan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan dalam Islam.

Alhamdulillah setelahnya aku merasa seperti memperoleh Lailatul qadar. Di antara cirinya yaitu bertambahnya kebaikan, merasakan ketenangan, ketakwaan pada Allah meningkat, ketenangan dalam beribadah, dan berubah lebih baik. Aku semakin mantap menutup aurat, dibukakan jalan kemudahan dalam menuntut ilmu, hati semakin tenang dan lainnya.

Atas undangan dari istri teman papaku, aku dan mama ikut kajian muslimah. Alhamdulillah kami diterima dengan baik dan sangat ramah oleh ibu-ibu pengajian. Dari mereka aku disarankan untuk mendaftar kuliah ke Jogja yang bebas bea, juga sesuai dengan jurusanku. Bahagia membuncah saat aku diterima di salah satu perguruan tinggi swasta di Jogja.  Di sanalah aku dibimbing untuk menutup aurat secara konsisten dan syar'i serta memulai aktivitas dakwah pertamaku. 

Berkah Ramadan, saat jalan yang lain terasa sulit dan tertutup buatku, Allah memberikan jalan terindah untuk kujalani. Saat kita sudah berazam yang baik maka Allah mudahkan jalan kita. Allah telah membukakan pintu-pintu kebaikan hingga rasanya aku ingin selalu berada di jalan yang benar. Beruntunglah aku dapat memeluk Ramadanku, sehingga mudah bagiku untuk meninggalkan hal-hal yang melalaikan, juga mudah untuk mendekat pada kebaikan, berkumpul dengan orang-orang saleh dan beraktivitas pada jalan yang Allah ridai. 

Terima kasih Ramadan, darimu aku belajar untuk tahu apa yang seharusnya aku lakukan dan jalani, darimu aku belajar menempa diri menjadi pribadi yang sabar dan ikhlas dengan semua ketetapan Allah Swt, dan darimu aku mengawali langkah hijrahku. Semoga Allah Swt. senantiasa membimbingku menjadi pribadi yang lebih baik, lebih taat dan istikamah menjalankan perintah-Nya. Amin. Allahumma Amin. [My]

Yogyakarta, 20 Ramadan 1445 H

Baca juga:

0 Comments: