Headlines
Loading...
Tahun Pertamaku, Ramadan Bersama SSCQ

Tahun Pertamaku, Ramadan Bersama SSCQ

Kisah Inspiratif 


Oleh. Ina Ariani 

Bismillah. Alhamdulillah tahun ini merupakan tahun pertamaku Ramadan bersama SSCQ.  Sungguh, ada kebahagiaan tersendiri di balik ini. Tetapi Ramadan tahun ini juga merupakan tahun pertamaku, Ramadan tanpa Mamak bersamaku. Satu bulan sebelum Ramadan,  Mamak pergi meninggalkan kami untuk selamanya. Hari ini genap 42 hari sudah Mamak meninggal. Sempat ada rasa yang membuatku tidak bisa berkonsentrasi. Fitrahkah itu?

Ya Allah, semua aktivitasku pahalanya untuk Mamak, tilawahku, dakwahku semoga pahalanya juga mengalir untuk Mamak. Banyak aktivitas atau amanah dakwah yang tidak tertunaikan. Kemudian, aku tersadar lho kok aku begini sih, aku merenung, tidak mungkin aku begini terus menerus, bagaimana dengan amanah dakwah yang dititipkan kepadaku. Ini kan tugasku, tidak mungkin masalah itu membuatku futur berlarut-larut, aku harus bangkit. Ya, aku harus bangkit!

Aku sangat bersyukur dikaruniai sahabat-sahabat salihah di sekelilingku. Mereka mengambil alih tugasku, mereka tidak ingin menggangguku yang sedang berduka. Banyak nasehat, dukungan yang kuterima agar aku harus banyak bersabar dan bersyukur lalu bangkit lagi. Terima kasih orang-orang baik. Alhamdulillah, Ya Rabb. Engkau mempertemukan aku dengan sahabat salihah yang menyayangiku dengan tulus, dan selalu ada untukku dan keluarga. Semoga Allah melindungi dan memudahkan segala urusan mereka. Amin.

Ramadan, oh Ramadan. Ramadan syahru syiam. Begitu banyak sebutan Ramadan. Di  mana di bulan ini dibukakan pintu tobat seluas-luasnya. Allah juga mengunci setan-setan agar banyak manusia kembali memohon ampunan kepada Allah. Di bulan ini Allah melipatgandakan setiap amal kebaikan.

Ramadan, oh Ramadan. Sudah bertahun-tahun aku melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Namun, amal apa yang sudah kulakukan? sudahkah berkesan? allahua'lam bishshawab. Kurasakan begitu banyak kekurangannya. Amalan-amalan itu kulakukan hanya sebagai rutinitas melaksanakan kewajiban dari Allah. Apakah Ramadan itu menjadikanku benar-benar takwa? Ampuni hamba, Ya Rabb. Begitu banyak kekuranganku. 

Sampai akhirnya, tahun ini adalah tahun pertamaku Ramadan bersama SSCQ. Ada banyak cerita di sana, saking banyaknya tidak bisa lagi kuungkapkan dengan kata-kata. Begitu banyak tantangan-tantangan positif yang bertarget. Masyaallah ... alhamdulillah, Ya Allah. SSCQ bertabur berkah, banyak ilmu yang kudapat. Memperbaiki diri untuk menjadi insan yang lebih baik lagi. Dimulai dari One Day One Juz (ODOJ) plus-plus, yang tadinya hanya sekadar tilawah, tapi ini aku diajak untuk bermesraan berselancar bersama ayat-ayat cinta-Nya. Walau diri belum benar-benar maksimal, kujalani prosesnya. Semoga kelak Allah izinkan, aku istikamah dalam memahami ayat-ayat Allah. Begitu banyak ayat-ayat yang mengajakku untuk bersabar dan bersyukur. 

Ternyata semua kesulitanku belum seberapa dibandingkan dengan perjuangan orang-orang terdahulu.  Sikap umat terdahulu ketika ayat turun, mereka langsung taat. Apa yang mereka dengar langsung dilaksanakan tanpa ada bantahan. Begitu sampai pada ayat larangan,  langsung merela tinggalkan. Berbeda dengan manusia zaman ini yang masih memilih dan memilah ayat-ayat Allah. Ayat yang gampang dan mudah bagi mereka saja, yang yang mereka kerjakan. Astaghfirullah, ampuni kami, Ya Rabb. 

Ramadan tahun ini benar-benar berbeda.  Contohnya pagi ini. Aku tertantang menjalankan challenge dari Bunda Lilik S. Yani, membuat tulisan yang bertema "Jejak Berkesan di Bulan Ramadan". Aku pun mengikuti challenge "Mesra Bersama Ramadan" 1 juz sehari plus terjemahan. Selain itu, aku mendapat amanah meriayah kelas kecil yang jumlahnya 15 orang termasuk aku. Bagaimana mudahnya menyapa para sahabat salihah, itu semua karena Allah. Coba, nikmat mana lagi yang mau aku dustakan?  Allah Maha Baik.

Ramadan, oh Ramadan. Semoga Ramadanku tahun ini benar-benar meninggalkan kesan terindah dalam hidup. Andai saja ini Ramadan terakhirku, ingin rasanya memaksimalkan hidupku hanya untuk Allah, waktu pagiku untuk Allah, siangku untuk Allah, sore hingga malam untuk Allah. Semua kupersembahkan  semata-mata untuk Allah. Semoga Allah meridai setiap niat dan langkahku menuju Allah. Amin.

"Ya Allah, yang memiliki hatiku, yang membolak-balikkan hatiku, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu."

 "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan hatiku condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepadaku, dan karuniakanlah kepadaku rahmat dari sisi Engkau karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Karunia." 

"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon ampunan-Mu dan bebaskanlah aku dari masalah di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon ampunan kepada-Mu agar terhindar dari masalah dalam urusan agama, dunia, keluarga dan hartaku."

"Ya Allah, lindungilah auratku dan tenangkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari arah muka, belakang, kanan, kiri dan dari atasku, dan aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak dihancurkan dari bawahku."

Amin Amin, Ya Rabbal'alamin.

Wallahu a'lam bishshawab. [My]

Baca juga:

0 Comments: