Headlines
Loading...
Hikmah


Oleh. Elia Hidayat 

Ibu dalam setiap kesulitanmu mengandung dan membersamaiku sepanjang umurku kini, tiada kata yang pantas tuk kuucapkan selain aku mencintaimu dan mengasihimu. Maafkan aku, aku bersalah dan terima kasih untukmu wahai ibuku.

Tak pernah terbayang kini kita terpisah oleh jauhnya jarak di antara kita, 12 tahun sudah berlalu, namun setiap kasihmu terpatri dan mengalir tulus selamanya. Ibu maafkan anakmu, lantunkanlah terus doamu untuk rida atas keadaanku ini. 

Kini engkau telah sepantasnya mengambil pensiun itu, karena tubuhmu yang dulu kuat, kokoh, tak pernah goyah untuk mengorbankan seluruh peluhmu untukku dan anak-anakmu, kini telah tiba jatahnya untuk engkau berikan pada tubuhmu itu.

Istirahat yang cukup, yang selama ini tak pernah engkau berikan pada fisik tangguhmu, bahkan engkaulah segalanya dalam keluarga. Engkau berikan ketulusan itu untuk semua peranmu, peran sebagai tulang punggung keluarga, sebagai _madrsatul ula_ anak-anakmu, untuk tulang tangga lainnya di dalam rumah itu, engkaulah segalanya wahai ibu. 

Wahai ibu, terus ajarkan aku untuk berbakti sebagai kewajiban yang dihormati dalam agama dan budaya kita. Wahai ibu, engkau sosok pemberi kehidupan, kasih sayang, dan pengorbanan yang luar biasa dalam membesarkanku. Berbakti padamu merupakan bentuk penghargaan atas segala pengorbananmu dalam membesarkan, mendidik, dan menyayangiku.

Wahai ibu, aku ingin terus menjaga hubungan yang baik denganmu. Hal tersebut merupakan bagian penting dari nilai-nilai kemanusiaan dan etika padamu. Ibu yang selalu memberikan cinta tanpa pamrih, selalu peduli, dan selalu memberikan pengertian yang mendalam terhadap anak-anakmu. 

Dengan berbakti pada ibu, aku ingin menunjukkan rasa terima kasih atas segala hal yang telah dilakukan ibu untukku. Ini mencerminkan rasa hormat dan penghargaan terhadap peran yang dimainkan ibu dalam kehidupanku.

Wahai ibu ternyata berbakti padamu juga selain aspek agama, moral dan budaya, juga memiliki manfaat dari segi psikologis dan spiritualku. Memberikan perhatian, waktu, dan kasih sayang pada ibu bisa memberikan kedamaian batin dan membentuk ikatan emosional yang lebih kuat antara anak dan orang tuanya.

Namun wahai ibu, berbakti padamu  bukan hanya semata mata tentang kewajiban, tetapi juga tentang nilai-nilai moral, penghargaan, dan perhatian yang ingin kutunjukkan kepada sosok yang telah memberikan begitu banyak dalam kehidupanku.

Ibu oh ibuku, kini engkau tengah diuji dalam sakitmu yang berat, tangisku dalam tiap doa hanya untukmu ibu. Ya Allah, berikan ketabahan, keikhlasan, dan kekuatan dalam melewati sakitnya. Maafkan anak-anakmu wahai ibu, ridakan mereka yang masih lelap atau pun kadang tak sadarkan diri untuk sekadar menyapamu di setiap helaan sakitmu. 

Ibu, kini tubuhmu tak lagi setegak dulu, tak lagi sekencang dulu, namun engkau tetap kokoh dan anti badai di mata kami, itulah tandanya kelelapan anak-anakmu, yang selalu manja, dan tak pandai berserah diri pada-Nya, bahkan hanya untuk mendoakan dirinya sendiri.

Ibu teruskanlah lantunan doa-doamu meski dalam kelemahan menerpamu, engkau miliki seluruhnya atas hati kami, Wahai ibu, anak-anakmu membutuhkan seluruh detik-detik penghabisanmu. Ya Allah ya Rabb, apalah arti seorang anak yang semacam ini, yang selalu menyusahkan ibunya tiada henti tiada batas. Ya Rabb jauhkan hambamu ini dari kebodohan dan kemalasan yang selalu menyerang dalam langkah-langkah kami. Ya Rabb angkatlah penyakit-penyakit ibuku, Engkaulah Maha Penyembuh yang tiada dibarengi oleh kesakitan yang lain.

Di kala segala keterbatasan menyapa dalam kehidupanku ini, engkau ibuku harapan yang menjadi pelipur lara, engkau selalu peduli padaku, padahal anakmu tak pernah pandai membalas kepedulianmu itu, di saat engkau membutuhkannya juga. 

Akhirnya aku berdoa padamu _ya Rabb_, untuk memampukan diri berbakti padamu wahai ibuku. Kulakukan dengan yang sederhana namun sangat berarti bagimu ibu, aku akan menunjukkan kasih sayang dan penghargaan dalam bentuk selalu memberikan ucapan terima kasih secara teratur, menunjukkan rasa penghargaan atas segala pengorbanan dan cinta yang diberikan ibu.

Memberikan perhatian dan waktu, dengan meluangkan waktu untuk berbicara, mendengarkan ceritanya, atau sekadar menghabiskan waktu bersama. Mudah-mudahan ibu merasa dihargai dan dicintai olehku. Melakukan hal-hal lain yang dapat meringankan beban beliau. 

Memastikan ibu mendapatkan perawatan yang diperlukan untuk kesehatannya. memantau jadwal periksa kesehatan, memastikan dia istirahat yang cukup, dan menyediakan makanan sehat melalui bantuan orang yang kini sedang berada dekat dengan ibu. Menghormati keputusan dan perasaannya dengan memberikan dukungan pada keputusan yang diambil ibu, dan menghormati pandangan serta perasaannya. 

Mengenang masa lalu yang indah bersama ibu, seperti membuka kembali foto-foto keluarga atau sekadar mengingat momen-momen bahagia bersamanya. Melibatkan  ibu dalam keputusan-keputusan keluarga dengannya, menunjukkan bahwa pendapat dan pandangannya sangat dihargai. 

Memperlihatkan perhatian pada hari ibu atau momen lainnya dengan memanfaatkan momen-momen seperti hari ibu atau ulang tahunnya untuk memberikan penghargaan yang spesial. Memberikan dukungan emosionalnya dengan menjadi pendengar yang baik saat ibu membutuhkan seseorang untuk berbicara atau berbagi perasaannya. 

Mendoakan kebaikan bagi ibu dengan doa adalah salah satu bentuk bakti yang sangat berarti. Mendoakan kesehatan, kebahagiaan, dan keselamatan bagi ibu adalah bentuk penghargaan yang mendalam.

Berbakti pada ibu tidak selalu memerlukan hal-hal besar. Hal-hal sederhana yang menunjukkan perhatian, kasih sayang, dan penghargaan kepada ibu bisa menjadi cara yang sangat berarti bagi beliau. Walhamdulillahi robbil ‘alamin. [ry]

Baca juga:

0 Comments: