Kisah Inspiratif
Oleh. Eka Suryati
Kalau berbicara tentang hijrah, maka hijrah merupakan suatu peristiwa yang sangat penting dalam ajaran Islam. Hijrah bukan hanya sebuah peristiwa sejarah, tetapi juga sebagai panduan spiritual bagi umat muslim. Secara harfiah, hijrah berarti berpindah atau migrasi dari suatu tempat menuju tempat yang lebih baik.
Peristiwa hijrah yang sangat penting dan menjadi catatan sejarah umat Islam adalah peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad saw. dari Makkah ke Madinah. Peristiwa 1 Muharam merupakan peristiwa hijrah yang menjadi titik balik perkembangan ajaran Islam. Islam yang awalnya disebarkan di kota Makkah kurang berkembang karena adanya gangguan dari kaum kafir Quraisy. Setelah berhijrah ke Madinah, maka ajaran Islam tumbuh dan berkembang dengan pesat.
Dalam QS. An-Nisa ayat 100 terdapat makna yang begitu dalam tentang proses berhijrah, ayatnya sebagai berikut :
وَمَنۡ يُّهَاجِرۡ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ يَجِدۡ فِى الۡاَرۡضِ مُرٰغَمًا كَثِيۡرًا وَّسَعَةً ؕ وَمَنۡ يَّخۡرُجۡ مِنۡۢ بَيۡتِهٖ مُهَاجِرًا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ ثُمَّ يُدۡرِكۡهُ الۡمَوۡتُ فَقَدۡ وَقَعَ اَجۡرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ؕ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوۡرًا رَّحِيۡمًا
Wa mai yuhaajir fii sabiilil laahi yajid fil ardi mmuraaghaman kasiiranw wa sa'ah; wa mai yakhruj mim baitihii muhaajiran ilal laahi wa Rasuulihii summa yudrikhul mawtu faqad waqa'a ajruhuu 'alal laah; wa kaanal laahu Ghafuurar Rahiimaa
“Dan barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Hijrah bagiku memiliki makna yang mendalam. Hijrah menjadi penting karena menjadi jalan menuju perbaikan diri. Berhijrah merupakan langkah yang diambil untuk memperbaiki diri, disertai dengan sebuah komitmen untuk berubah menjadi lebih baik, demi mendapatkan rida Allah Swt..
Tak ada habisnya jika berbicara dan bercerita tentang hijrah. Kisah nyata dan kisah fiksi banyak menceritakan tentang perjalanan hijrah seseorang. Hijrah bagiku adalah proses introspeksi yang mendalam. Ini adalah momen di mana diri ini merenungkan kembali tentang makna hidup, menilai tindakan dan keputusan yang telah dilakukan. Dalam perjalanan menuju hijrah ada proses untuk berubah, berusaha untuk memperbaiki diri. Hijrah bukan sekadar meninggalkan keburukan atau dosa, tetapi juga berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan Allah Swt. dan sesama manusia. Hijrah mengajarkanku banyak hal. Ada pembelajaran untuk bersabar dalam menghadapi suatu kejadian yang tidak mengenakkan ketika kita berhijrah. Keikhlasan menjadi keharusan kalau kita hendak total berhijrah.
Dalam ajaran Islam, hijrah tidak hanya berarti berpindah tempat secara fisik, tetapi juga melibatkan perpindahan spiritual dan mental. Hijrah adalah tentang meninggalkan kebiasaan buruk, pikiran negatif, dan segala hal yang tidak mendukung bertambahnya nilai-nilai keimanan.
Hijrah mengajarkanku untuk lebih disiplin dalam menjalankan ibadah, lebih konsisten dalam berbuat kebaikan, dan lebih tulus dalam membantu sesama. Dengan hijrah, ada usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan mencari rida-Nya dalam setiap langkah yang diambil.
Proses hijrah mengajarkan banyak hal. Salah satunya adalah pentingnya memiliki niat yang tulus dan tekad yang kuat. Hijrah bukanlah perjalanan yang mudah. Banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi. Namun, dengan niat yang ikhlas dan tekad yang bulat, proses itu akan dapat dilalui. Hijrah itu adalah bahwa kita dalam berharap dan bergantung hanyalah kepada Allah Swt. dalam segala hal dan setiap situasi. Keyakinan bahwa Allah selalu bersama kita dan siap membantu, memberikan kekuatan dan keberanian dalam menjalani proses hijrah.
Hijrah pertama yang kurasakan adalah ketika meninggalkan kebiasaan dalam berpakaian. Kalau dulu berpakaian sopan, tetapi tidak menutup rambut adalah hal yang biasa, maka dalam langkah awal hijrahku, hal itu akhirnya aku tinggalkan. Menutup aurat dalam berpakaian akhirnya menjadi pilihan. Kesadaran bahwa menutup aurat dengan berpakaian takwa betul-betul menjadi tantanganku dalam berhijrah. Bagaimana tidak, lingkungan yang belum mendukung, komunitas yang belum banyak membuat proses menutup auratku memiliki banyak cerita dan tantangan tersendiri. Merasa sendiri, ditatap dengan pandangan aneh, dicurigai menjadi bagian awal dari proses hijrahku ini. Namun hal itu tak mengendurkan semangatku, langkahku tetap dan menjadi makin pasti. Baju takwa akhirnya menjadi temanku dalam menjalankan aktivitas keseharian.
Dan hijrah juga mengajarkanku tentang pentingnya komunitas dan dukungan sosial. Dalam proses hijrah, dukungan dari berbagai pihak sangat berperan dalam memotivasi dan membantu kita tetap pada jalan yang benar. Islam mengajarkan bahwa umat muslim adalah satu tubuh. Ketika satu bagian sakit, bagian yang lain ikut merasakannya. Oleh karena itu, dalam proses hijrah, sangat penting untuk saling mendukung dan membantu agar semua dapat mencapai perbaikan diri yang diinginkan.
Dalam hal ini, menemukan komunitas yang akan mendukung kita berhijrah sangat diperlukan. Aku menemukan jalan hijrahku yang lain, saat mengenal Komunitas Sahabat Surga Cinta Qur'an. Bagaimana tidak kukatakan seperti itu, sebelum mengenal SSCQ bagiku membaca Al-Qur'an belum menjadi kebiasaan. Kalau ada waktu dan kesempatan baru membuka Al-Qur'an untuk dibaca. Bisa dihitung dengan jari untuk menamatkan bacaan Al-Qur'an sebanyak 30 juz. Tetapi dengan bergabung di SSCQ, aku bisa setiap bulan khatam Al-Qur'an. Ada semangat untuk melakukannya, karena diikat oleh komitmen yang kuat.
Bukan hanya membaca Al-Qur'an, namun juga membaca terjemahannya menjadi hal yang rutin dilakukan, karena memang harus seperti itu di komunitas SSCQ. Masuk dalam kelas ‘One Day One Juz’, maka hari-hariku begitu dekat dengan Al-Qur'an. Dengan begitu mencintai Allah menjadi terasa, Allah itu dekat sekali dengan kita. Ayat-ayatnya yang kita baca setiap hari, mengisahkan banyak hal, menjadi tuntunan hidup yang mulai dipahami. Walaupun prosesnya sedikit demi sedikit, namun sangat terasa membawa perubahan yang nyata dalam kehidupanku.
Banyak hal yang kuperoleh di SSCQ. Berdakwah dalam tulisan, menjadi hal yang bisa dilakukan. Kemampuan literasi kita memang diasah dengan banyaknya kelas literasi yang bisa diikuti oleh anggota SSCQ. ‘Challenge’ yang selalu ada dan seakan tak pernah berhenti, membuat kita mau tidak mau akan menjadi terbiasa menulis. Bahkan banyak sekali anggota yang tadinya belum bisa sama sekali membuat sebuah karya tulis, kini malah menjadi istikamah, menulis bukan lagi hal yang menyulitkan bagi kami, anggota SSCQ. Masih banyak hal positif yang bisa kita dapatkan kalau bergabung dan menjadi anggota SSCQ. Keinginan untuk hijrah akan menjadi lebih mudah saat bergabung di sini, di SSCQ.
Pada akhirnya, hijrah adalah sebuah perjalanan tanpa akhir. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.. Hijrah adalah tentang komitmen untuk selalu belajar, berkembang, dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan hijrah, diriku berusaha untuk mencapai kehidupan yang lebih bermakna, lebih berkualitas, dan lebih dekat dengan Allah. Semoga Allah Swt. selalu memberikan kita kekuatan dan hidayah untuk terus berhijrah menuju kebaikan. Bersama SSCQ, semoga menjadi istikamah dalam menjalani proses hijrah dari hari ke hari.
Aku ingin melukiskan proses hijrah dalam goresan pena yang indah. Agar proses berhijrah bukan menjadi hal yang menakutkan yang akan dan harus kita tempuh.
✨️Berhijrah
Hijrah itu perjalanan jiwa suci
Menapaki jejak dalam remang pagi
Meninggalkan kenangan di tepi senja
Mencari cahaya di langit yang menjelma
Di setiap langkah ada doa yang berbisik
Menjauh dari gelap menuju terang yang cantik
Melepas segala beban duniawi
Merangkul ikhlas dalam hati nurani
Hijrah adalah janji pada diri sendiri
Untuk berubah, mencari arti sejati
Mencapai rida Ilahi dalam tiap napas
Menjalani hidup dengan penuh tulus ikhlas
Pada akhirnya hijrah adalah kebahagiaan
Menemukan kedamaian dalam keimanan
Menggapai cinta-Nya yang abadi
Menjadi hamba yang selalu rendah hati
Kotabumi, 7 Juli 2024 [Ni]
0 Comments: