#kisahinspiratif
Kisah Hijrah Seorang Siti Khadijah (Peggy Melati Sukma)
Kisah Inspiratif
Oleh. Neni Arini
Siapa yang tak kenal dengan sosok artis Peggy Melati Sukma. Beliau adalah artis peran dan pesinetron asal Indonesia yang banyak menghiasi layar kaca Indonesia. Peggy terlahir dengan nama lengkap Raden Peggy Melati Purnama Dewi Sukma di Cirebon pada 13 Juni 1976.
Peggy Melati Sukma mulai dikenal publik lewat perannya sebagai Iteung di sinetron Si Kabayan. Lewat perannya ini, Peggy mendapat nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik Kategori Komedi Festival Sinetron Indonesia (1997)
Namanya kian melambung setelah mendapat peran di sinetron Gerhana.
Penonton Gerhana pasti akan ingat dengan nama Peggy Melati Sukma Mewangi Sepanjang Hari. Tak hanya itu, Peggy juga terkenal berkat frasa "Pusiiiiing" di sinetron Gerhana. Selain bermain sinetron, Peggy juga sempat merambah dunia menyanyi.
Itulah sedikit kisah perjalanan hidup dari seorang Peggy Melati Sukma.
Kini, Peggy sudah mengubah namanya menjadi Siti Khadijah. Wanita kelahiran Cirebon 45 tahun silam ini sudah tak aktif sebagai artis, melainkan pendakwah.
Sukses menduduki puncak popularitas selama bertahun-tahun tak lantas membuat hidup Peggy sempurna. Ironisnya, ia justru merasa kehilangan diri sendiri dan banyak mempertanyakan hidupnya.
Walau merasa sudah mencapai semuanya. Maksudnya, di dalam konteks semua kategori industri hiburan seperti bermain sinetron, film, memiliki album menyanyi, jadi host, banyak nominasi, tetapi tak merasa bahagia atas semua pencapaiannya tersebut. Peggy merasa tak tenang menjalani hidup.
Peggy akhirnya melakukan muhasabah atau introspeksi diri. Mulai menyadari bahwa kesuksesan membawanya kepada kelalaian. Peggy merasa sudah mencapai sesuatu, padahal ketika dikembalikan ke dalam diri sendiri, Peggy sadar hidup akan segera berakhir.
Akhirnya setelah berada di titik tersebut, Peggy mulai mendekatkan diri kepada Allah. Dengan muhasabah itu, Peggy melewati proses untuk kembali belajar tentang Islam, dengan pertanyaan, aku siapa, kenapa aku ada di dunia ini, apa tujuanku ada di dunia ini. Akhirnya, alhamdulillah pertanyaan itu menemukan jawabannya.
Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 218:
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Di dalam surah Al-baqarah tersebut Peggy seperti memiliki kekuatan diri untuk segera berhijrah menuju jalan-Nya. Bersegera melakukan perubahan diri, yang dahulunya jahiliyah berubah menjadi sosok dicintai Allah.
Setelah hijrah, Peggy Melati Sukma memiliki kriteria khusus dalam memilih pasangan. Sosok pendamping idamannya harus mendukung semua kegiatannya di bidang dakwah.
Reza Abdul Jabbar adalah suami baru Peggy Melati Sukma. Pria dari Indonesia itu dikenal sebagai saudagar kaya, peternak sapi di New Zealand.
Perkenalan itu dimulai dari saat Peggy Melati Sukma yang melakukan dakwah ke New Zealand dan Australia.
Sekali bertemu dalam perjalanan dakwah di Bandara Soekarno Hatta, keduanya langsung memutuskan untuk menikah. "Memang kehendak Allah Swt. itu luar biasa, pada saat itu kami bertemu, kita saling ada penjemputan, tidak perlu waktu lama dan langsung saya menikah bersama beliau," ungkap Pegi.
Ketika memutuskan berhijrah bukanlah hal yang mudah, tetapi karena kekuatan diri semakin kuat dan yakin, ditambah cobaan hidup yang sangat luar biasa, sehingga membuat diri bersegera lari untuk mendekat kepada Allah. Hijrah bukan hanya tentang berganti busana. Hijrah adalah pilihan terbaik, memilih Allah daripada hanya ciptaan dan sementara.
Kehidupan ini adalah hijrah. Sebab dalam penciptaan setiap makhluk terutama manusia oleh Allah Swt. pada hakikatnya merupakan hijrah, yakni berpindah mulai dari alam ruh ke alam rahim, kemudian berlanjut ke alam dunia hingga ke alam akhirat.
Allah berfirman dalam surah An Nisa ayat 100:
“Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di Bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Itulah janji Allah kepada hamba-Nya. Allah berikan kemudahan-kemudahan di dalamnya jika kita bersungguh-sungguh berhijrah diniatkan karena Allah. Apa yang tidak mungkin terjadi jika Allah sudah berkehendak.
Ibrah yang bisa kita ambil dalam perjalanan hijrah seorang Peggy Melati Sukma adalah bahwa kehidupan itu tidak selalu rata dan mulus saja, dia bisa seperti pasang naik dan pasang surutnya pantai atau seperti naik roller coaster. Ada masanya kita berada di atas, semua keadaan seperti baik-baik saja, tidak ada masalah, gembira, dan jalan di depan seperti membentang mulus. Namun, kehidupan tidak hanya memberikan manis, kadang kita mengalami kepahitan.
Tetapi yakinlah dalam kesulitan pasti ada kemudahan, bersabarlah atas proses hidup yang Allah takdirkan untuk kita. Karena sabar akan mendatangkan ketenteraman dan ketenangan hidup.
Ingatlah bahwa kunci utama dari kehidupan yang bahagia terletak pada tiga perkara yakni bersyukur dalam keadaan apapun, bersabar atas kesulitan dan ikhlas menerima segala ketetapan (takdir) Allah Swt.
Wallahualam bisawab. [An]
0 Comments: