#SuratPembaca
Maraknya Kekerasan Anak, Bukti Abainya Negara
Surat Pembaca
Oleh. Zahrah Luthfiyah
Kapolres Baubau, AKBP Bungin Masokan Misalayuk masih belum mau mengungkapkan identitas para tersangka, karena mayoritas anak di bawah umur.
"Kita sudah ada penetapan tersangka cuman kita belum mau ekspos dulu, masih menunggu pengembangan terhadap tersangka yang lain itu. Ini juga kami lakukan hati-hati, karena rata-rata tersangka anak di bawah umur," jelasnya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (23/6).
Kekerasan seksual pada anak semakin hari semakin meningkat. Pelakunya bisa dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Mirisnya, kasus ini tidak mendapatkan tindakan yang cepat dan akurat. Efek jera yang di berikan terkadang tidak membuat jera para pelakunya sehingga bisa keluar masuk penjara. Apalagi ditambah dan didukung oleh sistem kapitalis-sekuler yang liberal, yang telah memisahkan agama dari kehidupan serta memberikan dukungan dan dorongan terhadap seseorang agar bisa bebas dalam bertingkah laku. Sehingga kita bisa lihat fakta hari ini, generasi muslim yang telah jauh dari agamanya sendiri sehingga melahirkan generasi yang krisis moral. Dan tak heran jika semakin bertambahnya kerusakan pada karakter anak-anak.
Pemuda adalah Agent Of Change (Agen Perubahan). Namun, faktanya hari ini generasi itu telah jauh dari kata perubahan, karena mereka telah terjajah dari segi pemikiran. Banyak generasi muda yang lebih suka mengikuti gaya barat salah satunya hidup hedon, mengumbar aurat, menikmati makanan-makanan yang viral yang belum diketahui halal-haramnya, suka mengikuti fashion ala barat dan lainnya. Ketimbang duduk di kajian, menjalankan syar'iatnya, memahami agamanya, memahami sejarah-sejarah Islam.
Berbeda dengan Islam yang memberikan seperangkat aturan yang sangat sempurna, untuk melindungi diri individu seorang muslim untuk menjauhi maksiat sekecil apapun dalam 3 pilar yaitu yang pertama, keimanan dan ketakwaan individu. Jadi, Islam sangat memperhatikan individu seorang muslim dengan memberikan pendidikan berupa akidah Islam yang memfokuskan pada keimanan serta ketakwaan sehingga menghasilkan generasi yang berakhlakul karimah. Berbeda dengan kapitalisme yang mengukur peserta didik untuk fokus kepada manfaat saja.
Yang kedua, kontrol masyarakat dengan amar makruf nahi munkar. Jadi, masyarakat juga menjadi pendukung untuk menciptakan lingkungan yang positif dan peka terhadap masalah di sekitarnya. Berbeda dengan sekarang, masyarakat justru abai dan sibuk dengan masalahnya masing-masing, karena sistem kapitalisme sekarang yang berusaha untuk membuat masyarakat itu acuh dan tidak peduli dengan kerusakan yang terjadi hari ini.
Yang ketiga, penerapan aturan oleh negara. Oleh karena itu, penting sekali penerapan daulah Islam. Karena hanya Islam solusi yang dapat menyelesaikan problematika yang terjadi sekarang. Seorang khalifah akan menerapkan hukum-hukum Allah untuk menyelesaikan tindak kekerasan seksual dengan seadil-adilnya. Berbeda dengan hukum manusia yang hanya membuat pelaku itu bisa saja mengulangi hal yang sama dan tidak ada efek jera.
Wallahualam bissawab. *[Hz]*
0 Comments: