Kisah Inspiratif
Oleh. Maya Rohmah
Dunia kampus meninggalkan banyak kenangan. Alhamdulillah satunya adalah menyaksikan beberapa orang masuk Islam, menjadi mualaf.
MasyaAllah, untuk kali pertama aku menyaksikan prosesi masuk Islamnya seseorang. Ini terjadi pada bulan Ramadan 1422 H.
Aku dan beberapa teman akhwat menyaksikan di tempat salat jemaah wanita, letaknya di lantai dua. Sedangkan temanku yang mualaf duduk di sana bersama imam masjid dan beberapa orang lainnya.
Ah, laki-laki pun ternyata bisa menangis. Setelah mengucapkan "Asyhadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah” dia menangis tersedu-sedu. Keharuan menyebar hingga kepada kami yang berada di atas. Kami menangis berjemaah.
"Selamat datang, temanku, ke dalam Islam," batinku.
***
Cara menjadi mualaf sebenarnya tidak begitu sulit dilakukan. Mualaf adalah orang yang baru masuk Islam. Proses menjadi seorang muslim tersebut tentu bukanlah hal yang mudah bagi seseorang. Hal ini tentunya telah melewati berbagai pertimbangan.
Proses menjadi mualaf tentunya perlu dipersiapkan terlebih dahulu dengan mengenali agama Islam. Seseorang tentu tidak serta-merta memutuskan untuk menjadi mualaf tanpa mempelajari Islam terlebih dahulu. Ternyata, cara menjadi mualaf tidak hanya dengan membaca kalimat syahadat saja. Seorang mualaf perlu mencari guru agama Islam atau ustaz untuk lebih memahami cara beribadah, cara hidup, dan berbagai hal lainnya yang perlu dilakukan seorang muslim.
Kalau di kampus dulu, teman-teman yang ikut kajian keislamanlah yang menjadi gurunya. Mereka memberitahukan banyak hal kepada sang mualaf. Mulai dari cara beribadah, memahamkan akidah, sampai kebiasaan hidup muslim yang baik. Meski di bagian yang terakhir ini, kami juga terkadang suka malu sendiri, karena memberitahu hal yang baik dan benar tentang cara menjadi seorang muslim, tapi kami sendiri belum seperti itu.
Paling tidak, dengan menyampaikan, kami terlecut untuk memperbaiki diri. Kalau tidak ..., malu dong, muslim sejak lahir tapi kelakuannya lebih buruk dari yang mualaf.
Tapi kami akui, beberapa mualaf itu luar biasa akselerasinya ketika memeluk Islam. Contoh, Ustaz Felix Siauw. Beliau dengan cepat dikenal masyarakat luas sebagai pendakwah.
Beliau tidak hanya menyiarkan dakwahnya secara tatap muka dengan publik. Ia juga sering menyebarkan dakwahnya lewat media sosial untuk jutaan pengikutnya. Bahkan, akun YouTube nya Dr. Richard Lee yang menghadirkan Ustaz Felix, sangat tenar di bulan Ramadan 1445 H ini.
Tidak hanya dikenal sebagai pendakwah, Ustaz Felix juga dikenal sebagai penulis yang telah merilis banyak buku. Buku pertama yang ia luncurkan adalah Beyond the Inspiration yang dirilis pada tahun 2010. Lalu buku Berhijab Yuk, dan seterusnya.
Kita yang muslim sejak lahir harus banyak bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, karena terlahir dari rahim orang-orang Islam. Sehingga ketika terlahir di dunia ini, kita tidak perlu repot-repot berusaha mencari kepahaman bagaimana beribadah kepada Allah. Semuanya mengalir saja dalam kehidupan kita. Dulu kita masih kecil, kita diajak ke masjid atau musala. Apa pun itu yang penting kita ikut salat, puasa, bahkan mungkin kita diminta untuk mengantar zakat kepada tetangga yang berhak menerima.
Tugas kita adalah menelaah kembali apakah hal-hal yang sudah kita lakukan sejak kecil, sudah sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya?
Pamekasan, 2 April 2024 M / 22 Ramadan 1445 H
0 Comments: