Headlines
Loading...
Palestina Makin Membara, Jihad Dan Khilafah Solusinya

Palestina Makin Membara, Jihad Dan Khilafah Solusinya


Opini

Oleh : Nadhifah Az-Zahra 

Unjuk rasa solidaritas untuk warga Palestina terus meluas di seluruh penjuru dunia, mulai dari Amerika, Eropa bahkan di Asia. Pengunjuk rasa menuntut agar pemerintah dunia mengambil tindakan tegas untk menghentikan serangan Israel ke Gaza. Mereka juga menyerukan gerakan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel. Mereka meyakini bahwa perusahaan-perusahaan itu telah mendanai serangan Tel Aviv ke Gaza. (CNBC Indonesia, 11 Mei 2024)

*Bagaimana akar persoalan palestina dan bagaimana solusinya?*

Pada dasarnya, persoalan Palestina berawal dengan pendudukan entitas Yahudi di Palestina atas bantuan Inggris dan Perancis. Melalui perjanjian Sykes-Picot, dan menganggap Palestina sebagai tanah rampasan perang mereka. Bahkan saat ini penjajahan Yahudi Israel mendapat dukungan Amerika Serikat. Ditambahkan lagi para penguasa di dunia Islam, terutama penguasa Arab, justru menjaga eksistensi kolonial Yahudi dengan melakukan normalisasi hubungannya dengan Yahudi Israel. 

Hal inilah yang menyebabkan persoalan palestina tidak kunjung usai, karena keberadaan penduduk entitas Yahudi di Palestina mendapat pengakuan secara internasional. Maka menyelesaikan masalah Palestina harus mengusir agresor Yahudi Israel dari tanah  Palestina.

*Jihad Untuk mengusir yahudi Israel*

Satu-satunya jalan untuk membebaskan Palestina adalah dengan jihad fi Sabilillah. Mengapa?
Pertama, sudah terbukti mengakhiri penjajahan Yahudi Israel melalui jalur politik, tidak pernah membawa keuntungan bagi Palestina, justru sebaliknya Israel dengan leluasa mencaplok sebagian besar wilayah Palestina, dunia pun hanya diam saja.
PBB telah mengeluarkan berbagai kutukan dan juga resolusi, kecaman pun telah dilakukan oleh pemimpin dunia Islam, namun hal itu tidak memberikan pengaruh apapun bagi perbaikan nasib Palestina. Bahkan Badan Hak Asasi Manusia PBB (UNHCR) sejak tahun 2006 telah mengeluarkan sebanyak 45 resolusi untuk menentang Israel, namun tidak satupun yg digubris.

Kedua, Islam telah mengharamkan berdamai atau bersahabat dengan entitas manapun yang memerangi kaum muslimin, termasuk Yahudi Israel. Maka jalan damai yang ditawarkan sebagai solusi dua negara oleh barat adalah haram. Sebagaimana firman Allah SWT: 

إِنَّمَا يَنۡهَىٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ قَٰتَلُوكُمۡ فِي ٱلدِّينِ وَأَخۡرَجُوكُم مِّن دِيَٰرِكُمۡ وَظَٰهَرُواْ عَلَىٰٓ إِخۡرَاجِكُمۡ أَن تَوَلَّوۡهُمۡۚ وَمَن يَتَوَلَّهُمۡ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ

“Sungguh Allah telah melarang kalian menjadikan sebagai kawan kalian orang-orang yang memerangi kalian karena agama, mengusir kalian dari negeri kalian, dan membantu (orang lain) untuk mengusir kalian. Siapa saja yang menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah kaum yang zalim.” (TQS Al-Mumtahanah [60]: 9).

Ketiga, Islam telah mewajibkan jihad fisabilillah, ketika umat Islam mendapatkan serangan dr musuh-musuhnya.

فَمَنِ اعْتَدَىٰ عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَىٰ عَلَيْكُمْ

“Siapa saja yang menyerang kalian, seranglah ia seimbang dengan serangannya terhadap kalian.” (TQS Al-Baqarah [2]: 194).
Bahkan para ulama sepakat hukumnya fardhu ain bagi negeri yang mendapat serang musuh untuk mengusir musih keluar dari negerinya, dan jika penduduk setempat tidak mampu mengusir musuhnya, maka kefardhuan itu meluas ke seluruh negeri muslim lainnya.

*Kesatuan umat butuh Khilafah*

Disaat umat Islam terpecah-pecah dalam Nation State, tidak mungkin pula umat berharap pada pihak lain, seperti PBB, karena PBB sendiri merupakan pihak yang terlibat dalam kelahiran dan pengakuan negara Yahudi (Israel), demikian juga negara-negara barat seperti Amerika ataupun Eropa, karena merekalah penyokong Yahudi Israel dalam melancarkan serangannya ke Palestina. 

Makin jelas bahwa Israel disokong oleh negara-negara besar, oleh karena itu palestina juga harus disokong oleh kekuatan besar kaum muslimin. Kekuatan besar umat itu tidak akan muncul dari negeri-negeri yang tersekat-sekat dalam Nation State, tapi umat Islam harus melepaskan itu semua dan bersatu dibawah satu kepemimpinan, tidak ada satu kepentingan yang mampu menyatukan seluruh umat Islam kecuali dengan Khilafah, sebagaimana telah terjadi dimasa yang lalu. Terbukti Khilafah telah mampu menyatukan 2/3 dunia dibawah kepemimpinan dan berlangsung selama 13 abad. Wallahualam bissawab.

Baca juga:

0 Comments: