Headlines
Loading...
Puisi 


Oleh. Juhana Rue

Ada nada cemas dalam setiap kata terucap
Ada bayang suram di setiap pori raut wajah
Kala anak, kerabat, atau orang terkasih hilang tanpa berita

Sudut mata mulai luka
Bekas air mata yang tak bosan datang
Mengalir deras bersama darah segar
Setelah dentuman dan bising senapan penuhi sekitar

Dunia itu fana dan tak berharga
Kami tahu itu
Akhirat itu abadi
Kami percaya itu

Namun, kami tak mengerti
Mengapa kemanusiaan mulai berlari pergi
Meski luka kami menganga
Meski darah kami banjiri tanah
Meski tangisan kami penuhi siaran berita

Saudaraku, di mana kalian?
Kami di sini bagai binatang buruan
Semua milik kami dijadikan target bidikan

Wahai saudaraku seiman
Meski kami ikhlas menderita
Namun, sadarilah
Al Aqsa ini milik kita semua
Palestina adalah tanah mulia milik kita
Di tanah inilah tersimpan kisah indah Rasul kita
Dan kisah heroik pejuang kebenaran

Kami sudah mengukir nama dalam buku catatan calon suhada
Kami telah relakan mimpi dan cita-cita duniawi
Hanya untuk menjaga tanah mulia ini

Datanglah, saudaraku
Datanglah segera
Usir para durjana itu semuanya
Sebelum semua ruh kami pergi menghadap Ilahi

Baca juga:

0 Comments: