Headlines
Loading...
Amar Makruf Nahi Munkar, Siapa Takut?

Amar Makruf Nahi Munkar, Siapa Takut?

Challenge Motivasi 

Oleh. Ira Siti Rojanah

Amar makruf nahi munkar adalah suatu amalan untuk menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari keburukan. Bagi setiap muslim amalan ini merupakan suatu kewajiban. Siapa pun bisa melakukan. Bukan hanya tugas seorang kiyai, ustadz atau ulama saja. Bukan pula hanya tugas santri jebolan pesantren saja, setiap orang yang mengaku muslim bisa saja melakukannya. 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: “Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan tangannya. jika tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lisan, jika tidak mampu juga, hendaklah ia mencegahnya dengan hatinya. (HR. Muslim). 

Amar makruf nahi munkar dilakukan sesuai kemampuan yaitu dengan tangan atau kekuasaan jika ia penguasa atau punya jabatan, dengan lisan yaitu dengan menasihati atau minimal membencinya dalam hati atas kemungkaran yang ada, dan dikatakan bahwa ini selemah-lemah iman. 

Sebagai seorang muslim yang meyakini kewajiban ini adalah perintah Allah, maka sudah seharusnya kita berani. Berani berkata benar. Berani ber-amar makruf nahi munkar. 

Berani untuk mengatakan bahwa riba itu haram, maka tinggalkan. Berani mengatakan bahwa pacaran itu haram, maka tinggalkan. 
Berani mengatakan bahwa judi itu haram, maka tinggalkan. Berani mengatakan bahwa korupsi itu haram, maka tinggalkan. Berani mengatakan bahwa riswah atau suap menyuap itu haram, maka tinggalkan. 

Bukan sekadar berani mengajak untuk melaksanakan sholat, puasa, haji, zakat, dan ibadah mahdah lainnya. 
Allah Swt. berfirman:

"Mereka beriman kepada Allah dan hari Akhir, menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka itu termasuk orang-orang saleh. 
(TQS. Ali Imran: 114) .

Dalam ayat tersebut jelas disebutkan bahwa Allah memerintahkan untuk menyuruh berbuat yang makruf juga mencegah dari yang munkar. Dua hal tersebut tidak bisa dipisahkan atau tidak bisa kita hanya memilih salah satunya, artinya keduanya harus dijalankan. Dan dikatakan pula orang yang beramar makruf nahi munkar termasuk orang saleh yang beruntung yang akan mendapat ganjaran pahala dari Allah, sebaliknya yang tidak melakukan akan berdosa dan mendapat hukuman berupa siksa yang sangat pedih. Naudzubillah. 

So, be-ramar makruf nahi munkar? Siapa takut?

Wallahualam bissawab. [Hz]

Baca juga:

0 Comments: