Headlines
Loading...
Challenge Motivasi 


Oleh. Nirwana Sadili (Si Penoreh Tinta Bugis)

Jatuh cinta berjuta rasanya
Biar siang, biar malam, terbayang wajahnya
Jatuh cinta berjuta indahnya
Biar hitam, biar putih, manislah nampaknya

Itu adalah sepenggal lirik lagu yang diciptakan Titik Puspa yang menggambarkan orang yang sedang jatuh cinta terhadap lawan jenis. Makna cinta itu sangat luas, setiap orang berbeda mendefinisikan apa itu cinta. Cinta menurut Wikipedia adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan oleh objek tersebut.

Cinta adalah suatu kata yang sulit didefinisikan, namun itu bisa dirasakan. Membahas cinta tidak akan pernah ada habisnya. Setiap manusia memiliki rasa cinta yang dibawa sejak lahir. Rasa cinta adalah salah satu potensi yang Allah berikan kepada manusia, yang merupakan penampakan dari naluri na’u yang merupakan naluri untuk melanjutkan keturunan/seksual/kasih sayang, dan cinta. Dan hal itu sudah menjadi sunnatullah dan fitrahnya setiap manusia. Setiap  manusia yang normal pasti mempunyai naluri dan rasa cinta, rasa ingin mencintai dan dicintai, dan rasa ingin menyalurkan rasa cintanya. Rasa cinta ini tidak hanya kepada manusia, tetapi bisa pada kekuasaan atau pun kepada benda.

Namun perlu diingat sebagai seorang muslim harus memandang cinta itu dari sudut pandang Islam. Cinta tidak boleh dibangun hanya berlandaskan syahwat atau dorongan hawa nafsu, ataupun hanya berdasarkan ghrizatun na’u (naluri seksual/melanjutkan keturunan) saja. Cinta tidak boleh dibiarkan liar tanpa kendali yang akan berujung kepada cinta semu dan cinta buta belaka. Yang pada akhirnya menjadi budak cinta yang bisa menghilangkan akal sehat, mencabut hati nurani dan iman yang ada di dalam dada. Dan hal itu pun menyalahi  fitrah diciptakannya manusia itu sendiri, yang pada akhirnya akan merusak hidup, dan jiwa raga. Untuk menyalurkan rasa cintanya akan menghalalkan segala cara tidak peduli apakah itu sesuai syariat ataukah bertentangan dengan syariat. 

Islam adalah agama yang sangat sempurna dalam mengatur segala sesuatu dalam kehidupan ini, termasuk mengatur rasa cinta. Cinta harus dibangun berlandaskan syariat Islam dan didasari dengan pehaman syar’i. Penyaluran rasa cinta harus ditempatkan sesuai dengan peturan Allah sebagai pengatur terbaik dalam kehidupan. 

Islam mengatur bahwa cinta tertinggi seorang hamba adalah cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Menempatkan cinta kepada Allah melebihi cintanya kepada apa pun dan siapapun. Cintanya terbentuk karena keimanan sehingga memberikan loyalitas dan ketaatan yang totalitas kepada Allah Swt. Tuhan semesta alam. Orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah Swt. sebagaimana dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 165: 

Ùˆَالَّذِينَ آمَÙ†ُوا Ø£َØ´َدُّ Ø­ُبًّا Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ

Dan orang-orang beriman sangat besar cintanya kepada Allah.”
Dalam hadits dijelaskan bahwa tanda kecintaan seorang hamba kepada Allah adalah dia lebih mencintai Allah dari apa pun, sebagaimana hadits dari Anas ra, Rasulullah saw. bersabada, “Tidak beriman seorang hamba hingga aku lebih dicintai dari pada keluarganya, hartanya, dan seluruh yang lainnya." (Mutafaq ‘alaih).

Islam juga mengatur cinta kepada makhluk harus dilandasi cinta karena Allah. Makna cinta karena Allah adalah mencintai hamba Allah, karena keimanannya kepada Allah dan ketaatannya kepada Allah. Allah menyediakan pahala besar bagi orang yang saling mencintai karena Allah. Salah satu pahala yang Allah berikan pada orang yang saling mencintai karena Allah adalah memberikan naungan pada hari kiamat. Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw bersabda, 

Ada tujuh golongan yang akan dinaungi  Allah di bawah naungan-Nya, pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya yaitu,…Dua orang yang saling mencintai karena, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah….” (Bukhari Muslim) 

Cinta seperti itulah yang harus dimiliki seorang muslim. Cinta seperi itulah yang disebut dengan cinta hakiki atau cinta sejati. Cinta sebagai wujud ketakwaan dan keimanan kepada Allah Swt.. Cinta yang tulus dan berkorban.  
Wallahualam bissawab. [Hz]

Baca juga:

1 komentar