Headlines
Loading...
Challenge Motivasi 


Oleh. Tini Ummu Faris 

 زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلْبَنِينَ وَٱلْقَنَٰطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَٰمِ وَٱلْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (QS. Ali Imran: 14

Masyaallah tabarakallah.
Sahabat, ayat tersebut menjadi pengingat kita bahwa secara alaminya manusia memiliki kecintaan terhadap apa yang diinginkan. Cinta terhadap wanita, anak-anak, harta benda, semua merupakan kesenangan dunia. Dunia hanya sementara saja. Ibarat tempat singgah dan pelakunya akan melanjutkan kembali perjalanan ke tempat yang lebih baik. 

Sahabat, karena semua yang Allah berikan berupa kesenangan dunia tersebut hanya sementara, cintailah sekadarnya, jangan melebihi cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Kesenangan dunia hanyalah titipan semata, yang kapan saja bisa diambil oleh yang memilikinya. Titipan, harus dijaga, bukan diperlakukan semaunya. Karena yang menitipkan adalah Allah, begitupun kita saat memperlakukan kesenangan dunia tersebut harus sesuai dengan maunya Allah. 

Sahabat, jangan sampai terlena dengan kesenangan dunia. Saat diberikan kenikmatan, tetaplah bersyukur. Saat merasa tidak sesuai dengan keinginan, tetaplah dalam keadaan bersyukur, belum tentu yang menurut kita buruk, buruk menurut Allah. Mengapa? Karena hal itu bisa jadi sebaliknya. Apa yang menurut kita baik, di mata Allah belum tentu baik pula. 

Cinta terhadap pasangan, anak-anak, jabatan, harta benda, harus dilandasi cinta kita kepada Sang Pemilik Cinta. Bila tidak, akan terjerumus ke dalam jurang atas nama cinta padahal bukan. Cinta kepada pasangan dengan landasan cinta kepada Allah akan menjauhkan dari sifat berburuk sangka. Karena dengan pasangan akan saling melengkapi kekurangan, berfastabiqul khairat.

Cinta terhadap anak-anak bila dilandasi karena cinta kita kepada Allah, akan senantiasa terbangun rasa kasih sayang yang harmonis. Begitu pun kecintaan terhadap harta benda, jadikanlah sewajarnya saja. Janganlah membuat kita sombong, merasa apa yang kita miliki karena usaha kita sendiri. Padahal, semua harta yang kita miliki hanyalah milik Allah. Kita hanya dititipi saja oleh Allah. Tak layak kita sombong, apalagi kikir. Dalam setiap harta kita ada hak orang lain yang harus kita tunaikan. Bila termasuk harta yang wajib dizakati, sudah mencapai nisab dan haul, maka keluarkanlah zakatnya, tak boleh ditahan. 

Sahabat, apa yang kita miliki akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah. Perlakukanlah semua titipan sesuai dengan rambu-Nya. Cintailah semua hanya karena Allah.

Wallahualam bissawab. 

Cianjur, 2 Agustus 2024

Baca juga:

0 Comments: