Headlines
Loading...
Challenge Motivasi

Oleh. Neni Arini

Ketika kita mendengar kata pahlawan yang tergambarkan adalah jiwa-jiwa yang memiliki semangat berjuang, keikhlasan tanpa pamrih, dan totalitas pengorbanan. Dan apa yang sudah dilakukan oleh para pahlawan harus kita jadikan semangat perjuangan dalam melawan kezaliman, ketidakadilan di dalam kehidupan ini.

Bersyukurlah atas apapun keadaan kita. Lihatlah kondisi saudara kita di Palestina. Zionis Israel telah memporak-porandakan bumi yang penuh berkah itu, zionis benar-benar telah menodai rasa kemanusiaan dengan kebiadabannya. Mereka tembakkan peluru tanpa pernah melihat siapa yang menjadi sasaran tembak mereka. Rumah-rumah hancur, fasilitas air minum, listrik, semuanya dihancurkan. Para wanita mereka bunuh, padahal dari rahim seorang ibu lahirlah para generasi mujahid. Rakyat Palestina pun hidup dalam penderitaan yang berkepanjangan. Zionis Israel seolah tak punya hati nurani, yang ada dalam hati mereka hanyalah keinginan menghancurkan Palestina. Tembak, hancurkan, dan bumi hanguskan Palestina.

Mati satu tumbuh seribu. Jutaan wanita dan anak-anak terbunuh, tapi Allah lahirkan para generasi mujahid yang tidak memiliki rasa takut, pemberani dan siap untuk mati syahid. Para mujahid ini sangat yakin bahwa surga menanti mereka. Masyaallah, sungguh sebuah keimanan yang tidak tertandingi. Allah di atas segalanya.

Sementara kita disini, hanya bisa melihat dan mendengar beritanya. Kita tak mampu berbuat apa-apa, hanya bisa beristigfar, berdoa dan meneteskan air mata. Mereka teraniaya, tetapi tidak banyak yang bisa kita perbuat. Kita seperti tersekat dalam keterbatasan sebagai saudara sesama muslim.

Ya Allah ijinkan kami untuk berjuang dan membantu saudara kami di Palestina dengan keterbatasan ini. Berharap doa yang kami panjatkan dapat mengetuk pintu langit malam-Mu dan mengguncangkan arasy sehingga Engkau turunkan bala bantuan yang akan membantu rakyat Palestina. 

Sesungguhnya para mujahid Palestina adalah pahlawan yang sesungguhnya, pahlawan sejati karena mereka telah mampu berani mati dalam mempertahankan buminya para nabi, tanah suci, tanah yang menjadi kiblat pertama kaum muslimin, tanah yang di atasnya berdiri Masjidil Aqsha yang menjadi saksi atas perjalanan Isra dan Mikrajnya Nabi Muhammad saw. Dan bagi para pejuang Palestina tanah itu harus dipertahankan dari keserakahan zionis Israel.

Walau banyak pemimpin yang mati terbunuh oleh zionis Israel, tetapi tak menyurutkan azam mereka untuk mempertahankan tanah negerinya. Walau saat ini Palestina dan umat muslim tengah berduka, karena salah satu mujahid-nya telah dibunuh, yaitu  Ismail Haniyah. Ismail Haniyah telah terbunuh ketika datang dalam pertemuan di negeri Iran. Sungguh sebuah sikap yang sangat pengecut, membunuh lawan ketika bukan dalam keadaan berperang.

Tetapi, terbunuhnya Ismail Haniyeh tidak menyurutkan semangat Palestina untuk lepas dari belenggu Israel. Untuk itu, jangan pernah berhenti untuk membela Palestina baik sebagai bangsa maupun sebagai umat Islam. Mereka adalah saudara kita yang harus kita tolong.

Kita harus yakin dan optimis bahwa rakyat  Palestina akan merdeka. Persoalan Palestina bukan hanya soal agama, tetapi juga masalah kemanusiaan yang mana harus kita bela agar bisa terlepas dari penindasan. Mereka pantas merdeka, karena kemerdekaan adalah hak seluruh bangsa, begitu pula dengan Palestina.

Kita sebagai umat muslim terlebih kita sebagai aktivis dakwah sudah seharusnya menempatkan Palestina (negerinya Al Aqsha) di hati yang terdalam, mencintai dan menghormatinya, serta mencurahkan jiwa dan harta untuk membebaskannya. Kita yakin bahwasanya atas izin Allah, suatu saat Palestina pasti akan terbebas.

Dengan apa yang terjadi di Palestina hari ini, semoga bisa dijadikan hikmah dan menjadi kekuatan keimanan. Belajar dari lamanya penjajahan zionis terhadap Palestina, yakinlah bahwa Allah Swt. memiliki tujuan tertentu untuk menguji hamba-hamba-Nya yang beriman. Allah Swt. juga ingin menguji kita, yang mengklaim mencintai Palestina, apakah akan terus istikamah dan sabar dalam jalan yang penuh onak dan duri ini.

Wallahualam bissawab. [An]

Baca juga:

0 Comments: