Headlines
Loading...
Challenge Motivasi

Oleh. Radiyah Ummu Ar-Rafa 

Tak terasa kini kita sudah memasuki bulan Agustus, bulan yang identik dengan hari kemerdekaan. Atribut merah putih pun sudah mulai terlihat di sana-sini. Seremonial perayaan sudah mulai dipersiapkan. Sebagai bentuk kebahagiaan untuk memeriahkan.

Ada yang berpendapat bahwa kita memang sudah merdeka. Namun, tidak sedikit juga yang beranggapan bahwa sebenarnya kita masih jauh dari kata merdeka. Manakah yang benar? Apakah kita sudah merdeka atau belum?

Banyak masyarakat yang mempertanyakan tentang merdeka yang sesungguhnya. Inilah yang masih menjadi polemik di kalangan masyarakat. Namun, kita bisa merasakan dan melihat sendiri, apakah kita sudah merdeka?

Oleh karena itu, terlebih dahulu kita harus memahami makna tentang merdeka itu sendiri. Merdeka adalah apabila seseorang menyadari dan berusaha keras memposisikan dirinya sebagai hamba Allah saja dalam segenap dimensi dirinya, baik penciptaan, penghambaan, kecintaan, perasaan, maupun perilaku.

Namun, masih banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa ia adalah seorang hamba yang harus senantiasa tunduk dan patuh pada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Konsekuensi sebagai seorang muslim yang seharusnya hanya mematuhi aturan yang telah diberikan oleh Allah Swt. bukan malah mematuhi aturan dari manusia.

Sungguh miris melihat kondisi masyarakat dan negeri ini yang masih jauh dari aturan Sang Pencipta. Padahal Allah yang telah menciptakan alam semesta, manusia dan hidup. Allah tidak hanya sekadar menciptakan tapi juga memberikan seperangkat aturan pada semua ciptaan-Nya.

Kehidupan akan teratur dan baik-baik saja jika melaksanakan aturan yang telah Allah tetapkan. Aturan Allah mencakup hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan dirinya sendiri dan hubungan manusia dengan manusia yang lainnya.

Saat ini ketika aturan Allah belum diterapkan, kesengsaraan terus dirasakan, kemaksiatan semakin merajalela, kezaliman terus menimpa masyarakat yang tidak memiliki kekuatan, penindasan tak lagi memandang usia, pelecehan terus merenggut kehormatan. Penipuan, pembunuhan, ketidakadilan, dan masih banyak lagi yang kita rasakan akibat tidak diterapkannya Islam sebagai aturan kehidupan.

Tidakkah kita rindu hidup dalam naungan Islam? Naungan yang akan mengantarkan pada kebahagiaan. Tidak ada lagi pilihan ketika kita ingin merasakan merdeka sesungguhnya selain kembali menerapkan Islam dalam seluruh aspek kehidupan yang merupakan kewajiban dari Allah Rabb semesta alam.

Maha benar Allah dalam firman-Nya QS. Al-Baqarah ayat 208:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً  ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu".

Tanjung Morawa, 1 Agustus 2024. [An]

Baca juga:

0 Comments: