Headlines
Loading...
Challenge Motivasi


Oleh. Eka Suryati  

Berjuang dan berkorban itu adalah bagian dari kehidupan manusia. Ketika ada perjuangan maka akan ada pengorbanan yang harus kita lakukan. Pengorbanan itu berarti merelakan sesuatu yang berharga (harta, tenaga, pikiran, waktu, bahkan nyawa)  untuk diberikan kepada yang dicintai dengan tulus demi kebahagiaan mereka. Namun, hakikat pengorbanan dalam Islam adalah untuk mencapai kebaikan yang lebih besar dan mendapatkan rida Allah.

Berbicara tentang pengorbanan, maka orang pertama yang telah berkorban untuk kita umat Islam adalah Nabi Muhammad saw.. Rasulullah Muhammad saw. adalah contoh teladan sejati dalam pengorbanan dan cinta kepada umatnya. Selama hidupnya, beliau tidak pernah berhenti berjuang untuk kesejahteraan dan keselamatan umat Islam. Dalam Al-Qur'an Allah berfirman,

لَـقَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُوۡلٌ مِّنۡ اَنۡفُسِكُمۡ عَزِيۡزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيۡصٌ عَلَيۡكُمۡ بِالۡمُؤۡمِنِيۡنَ رَءُوۡفٌ رَّحِيۡمٌ‏

Artinya:
"Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman." (QS At-Taubah: 128).

Ayat ini menegaskan betapa Rasulullah saw. memiliki rasa kasih sayang yang mendalam dan perhatian yang tulus terhadap umatnya, menjadikannya teladan dalam berkorban demi kebaikan umat.

Kecintaan Rasulullah saw. terhadap umatnya terlihat jelas dalam berbagai momen kehidupan beliau, di mana beliau selalu meletakkan kepentingan umat di atas segalanya. Di saat-saat sulit dan penuh ujian, beliau tidak pernah berpaling dari tanggung jawabnya untuk membimbing dan melindungi umatnya. Pengorbanan ini menegaskan komitmen beliau dalam menegakkan ajaran Islam dan membawa umatnya menuju kebaikan. Rasulullah saw. adalah sosok yang patut dicontoh, karena kecintaan dan pengorbanannya yang tulus kepada umatnya tidak ada duanya, menjadikannya teladan abadi dalam sejarah umat manusia.

Dengan demikian, maka Rasulullah adalah manusia teladan pertama yang kurasakan telah berkorban untukku, karena beliau telah menjadi sebab turunnya Al-Qur'an dari Allah swt. yang menjadi petunjuk bagi umat Islam.

Kalau Rasulullah adalah manusia pertama dan utama yang berkorban bagi umat Islam dan aku adalah bagian dari umat Islam itu sendiri, maka selanjutnya siapa pun yang telah membuat diri ini semakin mengenal Islam maka mereka telah menjadi pahlawan di hatiku karena pengorbanannya yang tak kenal lelah agar aku selalu berada di jalan taat, jalan yang Allah ridai. Mereka adalah orang tua, guru, para ulama, para ustazah, dan siapa saja yang telah berjasa membuatku lebih dekat dengan Allah.

Dan pada akhirnya aku ingin bercerita tentang pengorbanan orang tua, yang tentu saja tidak akan diragukan lagi kisah pengorbanannya kepada anak-anaknya. Orang tua berkorban untuk anak-anaknya dengan tulus tak harap kembali. Tidak pernah orang tua meminta imbalan jasa apapun atas apa yang telah mereka korbankan untuk anak-anaknya. 

Papa, laki-laki baik pertama yang kukenal dalam kehidupan ini. Padanya kutemukan sosok teladan yang penuh kedisiplinan. Mungkin karena beliau adalah seorang tentara, maka beliau tidak suka anak-anaknya terlalu lambat dalam mengerjakan sesuatu. Ketika ada janji maka tidak ada istilah jam karet bagi Papa. Selalu ontime itulah, Papa. Lebih baik dia yang menunggu, daripada ditunggu, itulah prinsip beliau. Papa juga yang menjadi sebab Allah menurunkan rezeki bagi kami, beliau telah berkorban memberikan semua yang dimilikinya agar istri dan anak-anaknya berkecukupan dalam hidupnya. Semua nafkah keluarga Papa tanggung, Mama tinggal mengaturnya agar kebutuhan kami terpenuhi. 

Karena Papa telah memberikan semua gajinya untuk diatur Mama, Mama kami bisa menikmati pendidikan dengan baik. Ya, semua gaji Papa diserahkan pada Mama. Jika Papa ada keperluan maka Papa tinggal meminta kepada Mama atas keperluannya. Kepercayaan Papa pada Mama untuk mengelola semua keuangan, patut dijadikan contoh. Artinya, Papa begitu percaya, bahwa Mama dapat mengatur keuangan dengan baik. Walaupun kami hidup dalam kesederhanaan, tapi kami merasa cukup dan itu semua sangat pantas untuk disyukuri. 

Lalu Mama, sosok yang tak tergantikan. Mama adalah orang yang telah melahirkanku, menyusui, merawat, dan memberikan kasih sayang seorang ibu. Doa-doa tulus terus Mama panjatkan untuk aku dan adik-adik. Kasih Mama adalah kasih yang tulus dan tak pernah sedikit pun mengharapkan balas dari kami. Dalam pelukan Mama, kurasakan hangatnya kasih ibu. Belaian kasih sayang Mama ketika kami sedang bersedih, dapat mengurai rasa sedih itu sehingga berganti menjadi rasa bahagia. Mama yang baik, pengorbanannya tak dapat kami balas. Sebagai anaknya hanya bisa membalas dengan doa, semoga kami kelak dapat berkumpul ditempat yang sama, yaitu di surga Allah yang sangat indah. Di dalam QS. Al-Ahqaf Ayat 15 Allah berfirman,

وَوَصَّيۡنَا الۡاِنۡسَانَ بِوَالِدَيۡهِ اِحۡسَانًا‌ ؕ حَمَلَـتۡهُ اُمُّهٗ كُرۡهًا وَّوَضَعَتۡهُ كُرۡهًا‌ ؕ وَحَمۡلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰـثُوۡنَ شَهۡرًا‌ ؕ حَتّٰٓى اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرۡبَعِيۡنَ سَنَةً  ۙ قَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًا تَرۡضٰٮهُ وَاَصۡلِحۡ لِىۡ فِىۡ ذُرِّيَّتِىۡ ؕۚ اِنِّىۡ تُبۡتُ اِلَيۡكَ وَاِنِّىۡ مِنَ الۡمُسۡلِمِيۡنَ
Artinya:
"Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim."

Karena besarnya pengorbanan orang tua kepada anak-anaknya, pantaslah apabila Allah memerintahkan anak untuk berbakti kepada orang tuanya. Sebagai anak yang berbakti, doa-doa diberikan dengan tulus kepada mereka, sosok yang begitu mencintai anak-anaknya. Jangan pernah durhaka kepada orang tua.

Kotabumi, 9 Agustus 2024. [An]

Baca juga:

0 Comments: