Headlines
Loading...
Challenge Motivasi 

Oleh. Tini Ummu Faris 

وَوَصَّيْنَا الْاِ نْسٰنَ بِوَا لِدَيْهِ ۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصٰلُهٗ فِيْ عَا مَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِـوَا لِدَيْكَ ۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu." (TQS Luqman 31: 14).

Sahabat, ayat di atas selain pengingat tentang kewajiban berbakti kepada kedua orang, menjadi pengingat kita juga terkait pengorbanan sang ibu. Betapa besar pengorbanan yang dicurahkan seorang ibu untuk anaknya. Masa mengandung sembilan bulan dengan kondisi yang bisa jadi tidak se-fit orang yang tidak hamil, menjadi kenikmatan yang luar biasa. 

Karena pada kenyataannya, ada seorang ibu hamil yang merasakan mengidamnya parah, sulit masuk makanan dan minuman, morning sick, lemas, pusing, mudah lelah, dan lain sebagainya. Benar, ada pula seorang ibu hamil yang tak berkendala apapun saat ia hamil. Hamil, salah satu fitrahnya seorang wanita, tak bisa diwakilkan kepada orang lain. 

Saat hendak melahirkan, seorang ibu harus menikmati mules yang luar biasa, tersebab karena kontraksi, sang bayi sedang mencari jalan keluar. Ibu yang merasakan melahirkan dengan cara normal harus melewati nikmatnya bukaan 1 hingga lengkap (bukaan 10). Pun ibu yang qadarullah melahirkan caesar, ia pun harus menikmati rasa sakit pasca operasi caesar. Semua ibu melahirkan melakukan pengorbanan yang luar biasa.

Sahabat, setelah ibu melahirkan, ia pun disibukkan dengan meriayah anaknya, memberikan ASI, memberikan MPASI, memberikan kasih sayang, mengajak bermain, membimbing, dan lain sebagainya. Masyaallah tabarakallah, tangki cinta ibu kepada anak-anaknya penuh. Benar, seorang ibu harus memiliki tangki cinta yang penuh untuk anak-anak, dsn keluarganya. 

Belum lagi pengorbanan materi, waktu, tenaga, yang dicurahkan untuk buah hatinya. Benarlah peribahasa bahwa kasih ibu sepanjang masa. Seorang ibu mengasihi buah hatinya sepanjang hayatnya. Tak menunggu dibalas budi dan jasanya.Cinta dan pengorbanan seorang ibu sungguh tak akan mampu terbalaskan oleh apapun.

Selain cinta, dari sang ibu pun tak lepas dari doa. Di sepanjang hayatnya ia mendoakan anak-anaknya. Hingga, kita diingatkan saat menjadi seorang ibu, hendaknya senantiasa berkata yang baik saja. Karena ucapan layaknya sebuah doa. Sementara doa seorang ibu itu mustajab. Masyaallah tabarakallah.

Sahabat, bagi yang masih memiliki ibu, yuk,  maksimalkan bakti kita kepadanya. Penuhi tangki cinta kita, terlebih di masa senjanya. Jangan sampai cinta dan pengorbanannya dibalas dengan yang tidak baik hingga menorehkan rasa sakit yang mendalam darinya. Jangan sampai penyesalan baru dirasakan saat orang tua sudah tidak ada di dunia. 

Bagi sahabat yang ibu ataupun ayahnya sudah tiada, yuk tetap semangat menjadi anak saleh. Doakan mereka, sambungkan tali silaturahim dengan kerabat mereka. 

Sahabat, nikmatnya menjadi seorang ibu, tak tergantikan dengan yang lain. Walaupun secara fitrahnya membersamai anak itu kadang melelahkan, tetapi semua lelah hilang dengan sendirinya karena ia melakukan semua dengan penuh cinta dan ikhlas hanya karena Allah. 

Sahabat, berbahagialah saat memiliki peran sebagai anak, istri, ibu, pengemban dakwah, secara bersamaan. Penuhilah tangki cinta untuk semua orang, agar pengorbanan terasa ringan. Wallahualam bissawab. [ry].

Cianjur, 9 Agustus 2024

Baca juga:

0 Comments: