Headlines
Loading...
Challenge Motivasi 


Oleh. Waviza 

Agustus sedang kujalani. Juli telah kulalui. Banyak harapan yang kuimpikan semoga tercapai di bulan ini. Amin. Banyak hal yang telah kulalui di bulan Juli. Berbagai macam pengalaman kuarungi termasuk salah satunya aku mendapat pekerjaan untuk pertama kali. 

Memang, awalnya tujuan saat pulang ialah ingin mengisi waktu luang dengan pekerjaan. Terserah pekerjaan apa yang penting halal, dan tetap pada syariat. Padahal, setiap ingin pulang kampung aku berusaha ingin membantu orang tua. Minimal meringankan bebannya. Karena sejatinya itu hanya sekadar bantuan kecil yang tidak bisa membalas pengorbanan mereka.

Hari itu, seperti biasa melihat-lihat postingan sahabat FB. Ada yang posting makanan, berbagai jenis jualan, kebersamaan keluarga dan banyak lainnya. Seru sekali jika udah membuka media sosial. Tiba-tiba mataku menangkap salah satu postingan yang menawarkan pekerjaan. Tanpa berlama-lama aku langsung mengirimkan pesan pribadi ke orang tersebut. 

Postingan pekerjaan tersebut ternyata sudah banyak yang tertarik dan menanyakannya. Tapi, aku tetap ingin mencoba karena yami rezeki hanya di tangan-Nya. Setelah beberapa panjang dialog aku dengannya, hampir saja tidak kuambil pekerjaan itu karena khawatir mengecewakannya. Namun, aku sempat menawarkan kepada sepupuku untuk bekerja. Dia juga sedang bingung mencari pekerjaan. Lalu, orang tersebut menawarkan untuk kerja sebulan saja karena kerjanya tidak setiap hari hanya di waktu tertentu saja. Akhirnya, aku menerimanya dan berniat mengunjungi lokasinya. Alhamdulillah cocok. 

Sebelum bekerja beberapa hal  disampaikannya. Dia mengatakan bahwa kerjanya tidak setiap hari, dibawa nyaman saja bukan beban, dan dilakukan dengan bahagia. Lalu, lanjut beberapa hal yang kutanyakan terkait salat dan pastinya soal upah kerja. 

Saat menanyakan salat, alhamdulilah sekali dia sangat membolehkan karena beliau juga seorang muslim. Terkait gaji juga alhamdulilah sesuai pekerjaan. Setelah semuanya ditanyakan aku pun siap bekerja saat diminta. 

Tibalah hari aku bekerja. Di perjalanan aku memikirkan betapa bersyukurnya aku bisa diterima untuk bekerja, di mana banyak orang di luar sana yang masih mengantre bahkan masih mencari pekerjaan. Ya Allah, terima kasih atas nikmat yang kau berikan padaku. 

Sepulang dari kerja berbagai hal kurasakan. Lelah karena pertama kali kerja lumayan menguras tenaga, sekaligus senang karena pulang membawa uang. 

Di hari kedua masih tak kusangka aku diterima kerja. Dapat bos yang masyaallah 
 baiknya. Jadi, rasa syukur ini senantiasa mengingatkanku pada-Nya. Masih di perjalanan menuju kerja karena telah merasa lelah, aku menjadi tahu ternyata beratnya orang tuaku mencari cuan. Terlebih kerjanya yang berat, perginya pagi pulangnya juga hampir sangat siang. Setiap pergi kerja hati kecilku berkata, "Ternyata begini rasanya bekerja, capek tapi juga bahagia. Ya Allah, berat sekali orang tuaku yang harus membiayai keluarga. Kalau gak ada kerja gimana? Pasti dia pusing memikirkan untuk menafkahi keluarganya. Ya Allah, terima kasih atas rezeki kerja ini."

Di saat pergi atau pulang kerja, air mata ini menetes tanpa disadari karena rasa syukur yang diberikan Ilahi yang sangat melebihi harapan. Alhamdulillah.

Jadi, setiap apa yang dipunya mesti disyukuri, bukan malah lupa diri. Ingat, semuanya terjadi karena Sang Rabbi.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

ÙŠٰٓاَÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِÙŠْÙ†َ اٰÙ…َÙ†ُÙˆْا ÙƒُÙ„ُÙˆْا Ù…ِÙ†ْ Ø·َÙŠِّبٰتِ Ù…َا رَزَÙ‚ْÙ†ٰÙƒُÙ…ْ ÙˆَاشْÙƒُرُÙˆْا Ù„ِÙ„ّٰÙ‡ِ اِÙ†ْ ÙƒُÙ†ْتُÙ…ْ اِÙŠَّاهُ تَعْبُدُÙˆْÙ†َ 

"Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah ditanganNya Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya." QS. Al-Baqarah[2]:172

Wallahu 'alam bissawab. [My]

Baca juga:

0 Comments: