Headlines
Loading...
Oleh. Rina Herlina 

Setahun yang lalu, saya tidak pernah bermimpi, bahkan terbayang pun tidak, akan mempunyai karya tulisan baik opini, SP, puisi, fiksi dan faksi yang tayang di beberapa media online. Sama sekali tidak ada bayangan tentang jadi seorang penulis. Meski saya memang suka menulis di diari zaman sekolah dulu, juga suka membaca berbagai genre novel. Namun bayangan bahwa suatu hari nanti saya akan bisa membuat sekadar cerpen, rasanya tidak pernah terbayang dan tidak juga berani membayangkan. Hal-hal seperti itu sangat jauh dari jangkauan saya, apalagi kondisi saya yang tinggal di kampung yang notabene pelosok.

Namun, rupanya Allah punya rencana lain untuk saya. Qadarullah, saya harus merantau ke Sumatera Barat karena ikut suami. Disinilah saya bertemu dengan sebuah kelompok kajian yang membuat saya harus terus mengupgrade diri. Saya makin semangat mempelajari tsaqofah Islam karena terus terang saya tidak mendapatkannya secara menyeluruh sejak dulu. Dalam kelompok kajian ini, kita memang dibina untuk terus belajar, mengamalkan, dan mengajarkannya kembali. Masyaallah saya begitu bersyukur bisa tergabung kedalam kelompok kajian ini. Saya banyak mendapatkan ilmu juga sahabat seperjuangan. Dari kelompok ini jugalah akhirnya saya bisa menemukan potensi saya dalam menulis melalui ajakan seorang teman.

Singkat cerita, teman mengirimi saya pesan di aplikasi hijau. Beliau menunjukkan sebuah flyer tentang kelas menulis SP gratis di salah satu media online yaitu Cemerlang Media Awalnya saya ragu dan tidak percaya diri, la wong saya merasa tidak ada keahlian dalam merangkai kata. Namun sahabat saya bilang, "coba saja dulu, kan nanti diajarin sama mentornya, dan lagi ini gratis loh" 

Saya tidak percaya diri dan sudah merasa tidak percaya diri sejak awal. Hingga akhirnya saya coba juga untuk mendaftar. Jujur sebenarnya saya sangat antusias, hanya saja saya mencoba mengukur kemampuan diri. Meski sebenarnya tidak ada salahnya dengan mencoba. Kita tidak akan pernah tahu kedalaman suatu kolam, hingga kita mencobanya sendiri. Bukankah begitu?

Singkat cerita saya sudah masuk ke dalam group kontributor CM. Alhamdulillah dari hasil ikut kelas SP gratis tersebut, banyak tulisan SP saya yang tayang. Masyaallah luar biasa senangnya saat tulisan pertama saya tayang. Sungguh tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ada haru yang menyeruak dalam dada, saya tidak menyangka ternyata saya punya potensi. Sungguh tulisan pertama saya langsung memotivasi saya untuk terus menulis. Ada kepuasan tersendiri saat tahu tulisan kita sudah tayang.

Berawal dari CM, alhamdulillah saya jadi semakin banyak teman. Dari Sabang sampai Merauke, banyak teman-teman yang juga sama-sama berjuang dalam dunia literasi. Tujuannya hanya satu, yaitu menyebarluaskan opini Islam ketengah umat melalui tulisan. Dari sahabat-sahabat dunia maya lah, saya akhirnya juga mengenal komunitas SSCQ. Wah, masyaallah tabarakallah, ini nikmat besar yang harus selalu saya syukuri. Saya bisa tergabung dengan dua media online dan mendapatkan ilmu kepenulisan yang terkadang gratis. Nikmat mana lagi yang saya dustakan?

Setahun sudah saya berkecimpung dalam dunia literasi, masih banyak ilmu yang harus saya pelajari. Terlebih menumbuhkan habits menulis, adalah PR besar bagi saya. Syukurnya saya tergabung dalam sebuah komunitas yang selalu memaksa saya untuk menulis. Meski berat, saya coba saja ikuti alurnya. Terkadang kita memang harus mencoba keluar dari zona nyaman, dan bunda Lilik S Yani  sudah membuktikannya. Masa kita yang masih muda tidak punya semangat yang sama. Mungkin kita belum bisa melampaui beliau, tapi paling tidak motivasi yang terus beliau tanamkan kepada kita semua menjadi pemantik untuk terus tumbuh dan berkembang. So, mari kita terus berjuang mengaruskan opini-opini Islam guna menghadapi opini Barat yang semakin massif menyerang pemikiran kaum muslim bahkan cenderung menyudutkan Islam. Sejatinya, keberpihakan dan perjuangan kita saat ini dalam membela agama Allah akan menentukan posisi kita kelak di hadapan-Nya. Wallahuallam.

Payakumbuh, 01 September 2024

Baca juga:

0 Comments: