Headlines
Loading...
Oleh. Imas Sunengsih 

Dalam hidup ini, kebahagiaan pasti yang dicari oleh setiap manusia. Apa itu bahagia?, menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) bahagia adalah merasa senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan): -- dunia akhirat; hidup penuh--. Namun hari ini, manusia mencari kebahagiaan sesuai dengan mindsetnya. 

Di dalam sistem kapitalisme sekulerisme ini, pola pikir terbentuk untuk mencari kebahagiaan yang semu, sekadar materi saja bukan kebahagiaan hakiki. Banyak kaum muslimin yang terjebak, sehingga mereka mengedepankan hawa nafsu untuk memperoleh kebahagiaan, segala cara dihalalkan demi mendapatkan materi. Perlu difahami bahwa materi bukan segalanya, tapi materi hanya sekedar pendukung dari sebuah kehidupan. Seorang muslim yang senantiasa taat terikat dengan syariat Islam, dunialah  yang akan mengejarnya.

Kebahagiaan hakiki seorang muslim itu ketika dekat dengan Rabbnya, kenikmatan iman dan kelezatan iman akan memberikan kebahagiaan yang tiada tara. Inilah poin penting yang harusnya menjadi motivasi seorang muslim, ia rela mengorbankan apapun untuk Rabbnya.

Hati ini akan selalu bahagia jika dekat dengan-Mu ya Rabb, apapun ujian yang datang, rasanya tak ada kata lagi yang bisa terucap kecuali dengan air mata di rentangan sajadah untuk selalu berduaan dengan-Mu. Engkau selalu memeluk dan memberikan kekuatan untuk bangkit, tetap semangat menghadapi tantangan dunia. Inilah kebahagiaan hakiki yang hendaknya di cari oleh seorang muslim, kemudian jadikan standar Islam sebagai way of life. In Syaa Allah kebahagiaan dunia akhirat akan diraihnya.

Tetap semangat dan Istikamah di dalam jalan Islam, jika hari ini kita masih bersedih, yakinlah Allah akan memberikan kebahagiaan diwaktu yang tepat. Percayalah Allah selalu bersama kita dalam keadaan apapun kita, pertolongan Allah teramat dekat. Raihan kebahagiaan hanya dengan dekat dengan Mu.

Allah Ta’ala berfirman yang artinya, "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi". (TQS al-Qashash 28:77). 

Wallahu'alam bissawab. [ry].

14 Agustus 2024

Baca juga:

0 Comments: