motivasi
Bahagia Menulis
Oleh. Ratty S Leman
Menulis membuatku bahagia. Bagaimana tidak bahagia? Aku bisa menuangkan isi pikiranku dan isi hatiku lewat tulisan. Setelah selesai menulis, hatiku rasanya 'plong', lega dan bahagia. Aku bisa bersyukur penuh rasa bahagia suka cita. Hormon kebahagiaan keluar, bibir tersenyum merekah, kulit wajah menjadi cerah, dan badan terasa sehat sepanjang hari.
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah yang telah menciptakan aktivitas menulis sehingga aku bisa senantiasa bersyukur. Setiap pagi kurutinkan untuk menuliskan tadabur ayat pilihan setelah kholas atau selesai membaca Al Qur'an satu hari satu juz. Mengawali hari dengan berinteraksi mesra bersama Al Qur'an membuatku bahagia.
Menulis tadabur adalah kebiasaanku selama 4 tahun terakhir ini. Di awali pada tahun 2019 saat wabah pandemi Covid 18. Menulis tadabur juga aku sebut sebagai salah satu kegiatan terapi Al Qur'an disamping membaca Al Qur'an (tilawah), mengulang bacaan Al Qur'an (murajaah), menghafal Al Qur'an (tahfiz), membetulkan bacaan Al Qur'an (tahsin), mendengarkan muratal, mendengarkan bacaan Al Qur'an (rukyah mandiri dan dirukyah), dan hadir di majelis ilmu.
Menuliskan tentang tadabur Al Qur'an sudah. Tapi ada yang belum nih, yaitu kegiatan menulis Al Qur'an atau menebalkan ayat-ayat Al Qur'an hingga khatam. Aku sudah membeli bukunya. Tapi belum dieksekusi juga. Semoga Allah memberikan aku pertolongan sehingga bisa memulai dan mengkhatamkan menulis ayat-ayat Al Qur'an 30 juz. Ini tantanganku, mana tantanganmu?
Ayo kita tantang diri kita untuk senantiasa akrab berinteraksi dengan Al Qur'an setiap saat setiap waktu. Al Qur'an akan menjadi sahabat kita di dunia, di alam kubur, dan di akhirat kelak. Yuk kita mulai. Tidak usah mengharapkan penilaian manusia dengan like, coment, dan share. Harapkan saja rida Allah. Insya Allah bahagia dunia akhirat. [Rn]
0 Comments: