Headlines
Loading...
Challenge Motivasi
 
Oleh. Sri Ratna Puri. 

Ikhlas. Kata yang mudah diucapkan, tapi belum tentu mudah pada pelaksanaannya. Sebab ikhlas merupakan aktivitas hati. Di mana tak seorang pun yang bisa mengetahui, kecuali Allah Swt., pemilik alam semesta beserta isinya. Sebagaimana firman-Nya: 

Artinya: "Dia (Allah) berfirman, "Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu!" Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-namanya, Dia berfirman, "Bukankah telah Aku katakan kepadamu, bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?" (QS. Al-Baqarah ayat 33) 

Meski demikian, ketika ikhlas itu berhasil didapatkan, maka ikhlas akan membuat hati orang lebih tenang, damai, karena adanya penerimaan. Baik penerimaan untuk hal-hal yang menyenangkan, juga kebalikan. 

Misalnya, sudah berbaik hati dan berusaha mempersembahkan yang terbaik, malah tidak dihargai oleh manusia. Respon bagi orang yang sudah bisa ikhlas, ya akan biasa saja, tidak terlalu ambil pusing. Orang yang ikhlas, sudah dapat menjalani kehidupan tanpa beban. Tidur bisa nyenyak, makan pun bisa mengecap rasa sedap. 

Sahabat, karena ikhlas itu hasil, maka harus ada usaha dari kita untuk mewujudkannya. Yaitu, dengan terus belajar menghadirkan keikhlasan. Caranya, bisa dengan menumbuhkan kesadaran adanya hubungan kita sebagai seorang hamba kepada Al-Khalik, yaitu Allah Swt., di setiap aktivitas yang kita lakukan. Entah pada saat salat, sedekah, puasa, berdakwah, dll.. Tak mengharapkan adanya imbalan manusia. Karena yakin, Allah Swt., yang akan membalasnya. 

Ada satu hal lagi, selain dari kesadaran. Yaitu berupa kesesuaian perbuatan kita dengan aturan yang Allah sudah turunkan. Yakni hukum syarak. Mudahnya, dengan mencontoh Baginda Rasulullah saw.. Jika keduanya terpenuhi, maka ikhlas akan menyambangi. 

Belajar ikhlas, bisa diasah dengan mengambil hikmah dari kisah para rasul, para nabi, dan sahabatnya. Mereka contoh nyata, bagaimana merealisasikan keikhlasan. Rela mengorbankan apa yang dipunya, demi meraih rida Allah saja. Karena sejatinya, kata ikhlas sejalan dengan adanya pengorbanan dan penerimaan. 

Sekali lagi, bagi orang yang ikhlas, harta, tenaga, bahkan nyawa, rela dilepaskan dan menerima segala ketetapan-Nya. Wallahualam. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: