Headlines
Loading...
Oleh. Tini Ummu Faris

Sahabat, hampir setiap saat kita memohon kepada Allah agar diberikan kehidupan yang berkah, rezeki yang berkah, usia yang berkah, ilmu yang berkah, harta yang berkah. Sudahkah kita merasakan keberkahan tersebut? 

Para ulama menyebutkan bahwa berkah itu maknanya bertambahnya kebaikan. Masyaallah. Kehidupan yang berkah. Bahagianya bila dalam kehidupan kita senantiasa bertambah kebaikan, bertambah kebermanfaan, bertambah amal saleh. Rezeki yang berkah, artinya bermanfaat untuk penerimanya. Rezeki yang berkah tidak dimaknai jumlahnya besar. 

Bisa jadi jumlahnya besar tapi tidak berkah. Sebaliknya, rezeki yang dianggap jumlahnya sedikit, bisa jadi selalu dicukupkan oleh Allah. Usia yang berkah, dambaan setiap insan. Setiap detik yang Allah beri selalu diisi dengan beramal salih, bukan memperbanyak amal salah. Begitupun ilmu yang berkah akan terlihat dari kebermanfaatannya untuk semua dan akan menjadi amal jariah bagi para pengamalnya. 

Harta yang berkah, bukan berarti jumlahnya besar. Namun harta tersebut dikelola sesuai dengan yang Allah tetapkan. Harta yang dipakai untuk nafkah keluarga, untuk infak, sedekah, wakaf, hadiah, akan lebih bermanfaat dan bernilai pahala jariah bagi yang mengeluarkannya. Masyaallah, berkah itu nikmat.

Bagaimana mendapatkan keberkahan tersebut? Dalam beberapa nash disebutkan terkait keberkahan. Diantaranya, 

Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (TQS. Al-A’raf: 96).

Dalam ayat tersebut dijelaskan oleh Allah bahwa keberkahan akan diberikan bila seseorang beriman dan bertakwa. Allah tak pernah menyalahi janji. Sehingga tugas kita, agar keberkahan senantiasa ada di tengah-tengah kita, jangan lepas dari iman dan bertakwa. Artinya, amal salih harus senantiasa kita jalankan. 

Sedangkan dalam sebuah hadis, Nabi saw.  bersabda, “Barangsiapa yang mengambil harta yang menjadi haknya maka akan diberikan keberkahan kepadanya, Dan barangsiapa yang mengambil harta yang bukan menjadi haknya maka ia adalah seperti hewan yang selalu makan dan tidak pernah merasa kenyang.” (HR. Muslim).

Hadis tersebut merupakan pengingat bagi kaum muslim bahwa hendaknya hanya mengambil harta yang menjadi haknya. Sehingga, hendaknya kita mengikhtiarkan maksimal agar harta yang kita miliki berasal dari perolehan yang halal. Seorang muslim pantang mengambil hak orang lain. 

Allah pun mengingatkan kita bahwa Al-qur'an merupakan sumber keberkahan. Dalam Surah Shad ayat 29 Allah berfirman, 

Ini (Al-quran) adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran mendapatkan pelajaran.” 

Melalui ayat tersebut, kita diingatkan agar selalu memerhatikan ayat-ayat-Nya agar mendapatkan pelajaran. Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan pada kita, baik dalam usia, harta, rezeki, ilmu, maupun kehidupan kita. Aamin. Wallahualam bissawab. [ry].

Cianjur, 30 Agustus 2024

Baca juga:

0 Comments: