Headlines
Loading...
Oleh. Ratty S. Leman

Dakwah adalah kewajiban setiap muslim tanpa terkecuali. Dakwah biasanya diidentikkan dengan kemampuan berbicara di depan umum atau ceramah. Sesungguhnya dakwah itu luas. Mengingatkan secara pribadi seseorang yang melakukan hal-hal yang dilarang agama itu juga berdakwah. Perilaku baik kita yang menjadikan orang tertarik dengan Islam itu juga dakwah. 

Cerita sedikit saja. Ada saudara yang akhirnya ikut rajin salat karena selama di rumah kami melihat anak-anak tertib ke masjid setiap salat lima waktu. Akhirnya ikut-ikutan salat karena malu. Anak-anak bisa, masa kita-kita yang sudah tua malas. Ya, dakwah itu simpel. Dari sikap kita saja bisa, apalagi jika diajak dengan lisan kita. Semoga banyak hati yang tersentuh. 

Dakwah adalah tanda kita mencintai saudara kita. Dengan dakwah kita mengajak saudara kita untuk masuk ke dalam Islam dengan benar dan mempelajari Islam dengan lebih baik lagi. Banyak yang belum Islam, banyak juga yang beridentitas Islam, tetapi belum atau tidak paham tentang keislamannya. 

Islam tetapi tidak salat, Islam tetapi tidak saum, Islam tetapi tidak berzakat, Islam tetapi tidak ingin berhaji. Ya, macam-macam dan banyak persoalan. Ada juga yang belum mengenal kewajiban menutup aurat, kewajiban untuk meninggalkan riba, kewajiban untuk bergaul yang baik, dan lain-lainnya. Mengapa mereka tidak paham? Karena kebanyakan mereka Islam karena dilahirkan oleh orang tua yang Islam (Islam karena keturunan). Padahal setelah dewasa (balig) wajib bagi seseorang untuk menggunakan akalnya ketika memutuskan beragama Islam.

Maka dakwah sangat diperlukan sepanjang zaman. Ada dakwah untuk masuk Islam, ada dakwah untuk menyeru kepada agama Islam secara kafah (menyeluruh), dan ada dakwah untuk melanjutkan kehidupan Islam. Dakwah pun banyak caranya. Ada dakwah dengan lisan, ada dakwah dengan tulisan, ada dakwah dengan uslub (cara) yang bermacam-macam (misal membuat desain dakwah, dan lain-lain).

Dakwah bil qalam merupakan dakwah yang menggunakan pena atau tulisan. Dakwah bil qalam memiliki efisiensi dalam menyampaikan pesan kepada para mad'u atau khalayak luas. Sebelum adanya internet, media dakwah bil qalam berupa buku, majalah, surat kabar, jurnal, dan lainnya. Setelah ada internet, maka dakwah bil qalam bisa kita tayangkan di berbagai platform media sosial seperti twitter, facebook, dan instagram. 

Keunggulan dakwah bil qalam (dengan tulisan) adalah:
1. Tulisan atau goresan pena seorang penulis dapat menjadi pelopor suatu pemikiran, keyakinan, ide, cita-cita, bahkan revolusi.
2. Sebuah tulisan atau karya tulis dapat berpengaruh sangat luas dan membuat penulisnya sangat populer.
3. Tulisan atau pena seorang penulis cukup berbicara satu kali, melekat terus dalam hati dan menjadi buah tutur setiap hari.
4. Jangkauannya lebih luas. Sebuah tulisan bisa dibaca oleh banyak orang tanpa dibatasi oleh tempat.
5. Tulisan juga jauh lebih awet dibandingkan ucapan lisan.

Kelemahan dakwah bil qalam:
1. Kurangnya minat bagi seorang dai dalam mengembangkan kemampuan menulis tentang keislaman.
2. Kurang mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dari kalangan umat Islam. Maka para juru dakwah perlu lebih memperhatikan kepentingan tulisan di berbagai media dakwah bil qalam.
3. Aktivitas menulis ini kurang mendapatkan perhatian memadai dari umat Islam. Justru karena hanya sedikit yang memiliki perhatian inilah potensi besar dimiliki oleh orang yang terjun di dakwah bil qalam ini.

Saat ini kesempatan untuk belajar berdakwah lewat tulisan dan menampilkan hasil menulisnya telah banyak wadah untuk menampung dan menyebarluaskannya. Salah satunya adalah SSCQ Media yang mau menayangkan tulisan-tulisan kita. Ada juga SSCQ Publishing yang bisa mencetak buku untuk kumpulan tulisan-tulisan kita. Alhamdulillah jika kita sudah bergabung di Sahabat Surga Cinta Qur'an. Artinya kesempatan untuk berdakwah lewat tulisan itu begitu terbuka luas. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: