Headlines
Loading...
Oleh. Dewi Kusuma 
(Pemerhati Umat)

Allah memberikan aturan-aturan yang terdapat dalam Al-Qur'an melalui firman-Nya yang terangkum dalam Al-Qur'an. Kita umat muslim mempunyai sandaran hukum untuk menjalani kehidupan di dunia. Hal ini mesti kita jalankan sesuai dengan aturan-Nya. Semua mesti ditaati agar kita tidak salah dalam melangkah dan bertingkah laku.

Ada empat sumber hukum yang menjadi pedoman hidup kita, yaitu: Al-Qur'an, Hadis, Qiyas, dan Ijma' Sahabat. Keempat hal tersebut adalah benteng dalam kita menjalani kehidupan di dunia. Apa pun yang diperintahkan Allah tentu wajib untuk kita jalankan dan segala sesuatu yang dilarang maka kita wajib untuk meninggalkannya.

Demikian juga halnya dengan dakwah atau pun beramar makruf nahi mungkar. Hal ini adalah merupakan kewajiban yang disandangkan kepada kita manusia, baik laki-laki maupun perempuan. Untuk itu, jika kita tidak menjalankan kewajiban untuk berdakwah, maka kita berdosa. Kewajiban ini dikelompokkan dalam fardu ain, jadi setiap individu muslim wajib menjalankannya.

Orang berdakwah tidak harus menunggu pintar dan hafal Al-Qur'an dan Al-Hadis. Sebab walaupun kita hapal dan memahami satu ayat saja maka hal tersebut harus disampaikan kepada yang lainnya. Dalam berdakwah pun tidak harus berdiri di atas mimbar yang dihadiri oleh banyaknya jamaah, namun di manapun tempat kita boleh saja menyampaikan dakwah. 

Dakwah ini bisa dilakukan secara online maupun offline. Seiring berjalannya kemajuan tekhnologi maka dakwah online pun semakin diminati. Dakwah antara offline dan online mesti selaras. Semua agar cahaya Islam semakin menerangi dunia. Dunia akan mati tanpa adanya orang-orang yang berdakwah. 

Kita bisa merasakan bahwa setiap lini kehidupan saat ini menjadi rusak dan kacau karena telah dipisahkannya agama dari kehidupan. Banyak tawuran, banyak pelecehan seksual, maraknya kejahatan di berbagai lini, juga sering terdengar kasus korupsi yang terus terjadi berulang kali. 
Untuk mengatasi semua ini tentu dakwah sangat dibutuhkan guna meredam dan menghilangkan kasus-kasus yang melanggar syariat.

Agama itu amat sangat penting untuk membentengi kita dalam bertingkah laku menjalani kehidupan dunia. Ingat bahwa kita diciptakan oleh Allah Swt. hanya untuk beribadah kepada Allah Swt. Bukan untuk menyibukkan diri dengan segala urusan dunia demi mendapatkan kesenangan dunia.
Kita wajib menyelaraskan kehidupan dunia dan akhirat.

Allah telah menciptakan siang dan malam secara bergantian. Hal ini dimaksudkan agar manusia mencari karunia Allah pada siang hari dan beristirahat pada malam hari. Di sebagian malam ada yang istimewa untuk beribadah memanjatkan doa-doa kita menjalankan salat tahajud dengan disertai tilawah Al-Qur'an. Semua ini sebagai ibadah tambahan selain yang telah diwajibkan oleh Allah Swt.

Allah Swt. berfirman:

وَمِنْ رَّحْمَتِهٖ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

“Dan adalah karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, agar kamu beristirahat pada malam hari dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.”
(QS. Al-Qassas: 73)

Demikian juga dengan dakwah, Allah jadikan siang untuk berdakwah, bekerja, aktivitas yang lain. Semua yang kita lakukan harus kita jalankan karena Allah Swt. semata. Demikian pula malam telah dijadikan untuk beristirahat setelah menjalankan aktivitas di siang hari.
Semua diniatkan hanya untuk beribadah kepada-Nya. Sehingga Allah melimpahkan karunia, rida dan rahmat-Nya.

Dalam firman Allah Swt. yang artinya:

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ

“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”
(QS. Al-Baqarah: 152)

Wallahualam bissawab. [Hz]

Baca juga:

0 Comments: