Headlines
Loading...
Oleh. Dewi Kusuma 

Allah menciptakan manusia mempunyai tujuan tertentu. Adapun tujuan manusia sebagai makhluk hidup yang paling sempurna hanya untuk beribadah kepada-Nya. Salah satu kewajiban yang Allah berikan untuk kita adalah berdakwah. Dan dakwah adalah ibadah yang mulia.

Beramar makruh nahi mungkar bisa dilakukan dimana saja dan kapanpun. Karya tulis adalah salah satu ungkapan untuk memberikan wawasan atau pun menginformasikan tentang hal-hal yang penting untuk diketahui oleh orang lain maupun khalayak. 

Dengan menulis maka inspirasi yang kita tuliskan akan tersalurkan. Dakwah adalah mengajak orang lain untuk senantiasa mentaati aturan Allah Swt. Rasullullah saw pun melakukan dakwahnya dengan berbagai cara.
Tujuannya agar cahaya Islam yang cemerlang sampai kepada umatnya. 

Allah Swt berfirman:

ÙˆَÙ…َÙ†ْ Ø£َØ­ْسَÙ†ُ Ù‚َÙˆْÙ„ًا Ù…ِÙ…َّÙ†ْ دَعَا Ø¥ِÙ„َÙ‰ اللَّÙ‡ِ ÙˆَعَÙ…ِÙ„َ صَالِØ­ًا ÙˆَÙ‚َالَ Ø¥ِÙ†َّÙ†ِÙŠ Ù…ِÙ†َ الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ِينَ

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?(TQS. Fushshilat: 33).

Dari ayat ini kita memahami bahwa perkataan yang terbaik adalah dakwah. Di era digital saat ini maka dakwah bisa disampaikan melalui media sosial agar lebih mudah untuk tersebar luas. Dengan tulisan yang mengajak kepada ketaatan maka lebih mudah dalam mengungkapkannya.

Dengan mengucapkan, menyeru ataupun menulis maka sebuah ungkapan akan tersampaikan. Karena dakwah adalah suatu kewajiban yang harus dijalankan, maka menulis jangan sampai terhenti. Kita tidak tahu kepada siapa tulisan tersebut akan menghujam di dada. Tidak pandang karya dari orang yang hebat dan faqih dalam berkarya tulis maupun biasa-biasa saja ataupun yang baru pernah menulis.

Dengan tulisan yang kita goreskan bisa menembus berbagai hati maupun berjuta kepala untuk bisa membaca, menyimak dan memahaminya. Dan berharap tulisan kita bisa memotivasi, menginsipirasi maupun menggugah hati agar tergerak untuk berubah kepada ketaatan kepada aturan Allah Swt. 

Kita tentu berharap dengan tulisan ini bisa bermanfaat walaupun si penulis tersebut telah tiada. Sehingga tulisan tersebut masih bermanfaat bagi orang lain. Otomatis tulisan tersebut akan mendatangkan banyak pahala jika kita menulis hal-hal tentang ketauhidan. Adapun jika tulisan yang kita buat mengandung keingkaran terhadap syariat maka dosa lah yang akan kira tuai.

Dengan demikian maka tetaplah menulis guna menyebarkan cahaya Islam. Sebab Islam tetap harus didakwahkan sampai kapanpun. Tak perlu ragu tak perlu sanksi untuk berjuang dijalan Allah. Teruslah berdakwah lewat berbagai karya tulis. Semoga dengan berkarya tulis mampu menghantarkan kita untuk menggapai rida dan Rahmat Allah Swt. Wallahualam bissawab. [ry].

Serang Banten, 3 September 2924

Baca juga:

0 Comments: