Headlines
Loading...

Oleh. Sri Suratni  

Sahabat, menulis bukan sekadar menyalurkan hobi, sebaiknya menulislah untuk kebaikan dan pesan dakwah. 

Menulis tidak asal menulis, tetapi tuliskanlah yang baik-baik dan berpesanlah untuk kebaikan. Apa yang engkau tuliskan sejatinya sama dengan apa yang engkau katakan.  Setiap ucapan dan tulisan akan dimintai pertanggungjawaban kelak di hadapan Allah. Oleh karena itu, jangan sampai menulis kata-kata atau kalimat yang tidak baik dan tidak bermanfaat. 

Ketika kita menyebarkan suatu kebaikan dan bermanfaat untuk orang lain, sejatinya hal itu untuk kebaikan dan manfaat bagi diri kita juga. Sesungguhnya semua yang kita sampaikan adalah pembelajaran dan muhasabah bagi diri kita sendiri. Sudahkah kita mengamalkan untuk diri sendiri apa yang kita sampaikan kepada orang lain? Jika kita sendiri belum atau tidak mengamalkan apa yang kita sampaikan, maka ingatlah bahwa kemurkaan Allah baginya.

Sebagaimana Allah Swt. berfirman: 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ (2) كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ (3)

Artinya: "Wahai orang-orang beriman! Mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan? Sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa saja yang tidak kamu kerjakan." (QS. As-Saff ayat 2-3).

Dakwah melalui tulisan sama pentingnya dengan dakwah secara lisan. Oleh karena itu, tuliskanlah kata-kata atau kalimat yang baik-baik saja dan yang bermanfaat, jangan pernah menulis hal-hal yang tidak baik dan tidak berguna. Karena kelak di akhirat kita akan dimintai pertanggungjawaban atas semua yang kita tuliskan. Maka, tulislah pesan dakwah saja, dalam setiap pesan dakwah sudah pasti berisi kebaikan dan hal-hal yang bermanfaat, baik untuk kita sendiri maupun para pembaca. 

Ada banyak jenis tulisan yang bisa kita terapkan untuk menulis pesan dakwah. Baik tulisan jenis fiksi seperti puisi, pantun, syair, cerpen, dll. maupun tulisan jenis non-fiksi seperti opini, surat pembaca, straight news, dll.

Semua jenis tulisan, fiksi dan non-fiksi sama-sama bagus dan punya peluang menjangkau luas para pembacanya. Jika kita mampu meramu semua jenis tulisan untuk menyampaikan pesan dakwah, maka itu lebih baik dan kemungkinan menjangkau pembacanya lebih luas itu sudah pasti. 

Jadi teringat ungkapan bijak seorang guru yang pernah mengisi kelas literasi di komunitas Sahabat Surga Cinta Qur'an waktu itu. Beliau mengatakan kurang lebih seperti berikut: 

"Jika satu pancing mampu menghasilkan tangkapan ikan, maka banyak pancing akan lebih banyak menghasilkan tangkapan." 

Itu artinya dengan menulis banyak jenis tulisan, maka akan lebih banyak lagi menembus para pembacanya. 

Sebagaimana quote terkenal yang diungkapkan oleh Sayyid Quthb berikut: 
"Satu peluru hanya mampu menembus satu kepala, tapi satu tulisan bisa menembus seribu bahkan ratusan ribu kepala."

Sahabat, begitulah dahsyatnya ketika pesan dakwah disampaikan lewat tulisan. Harapannya, mampu menembus sampai ratusan ribu kepala. 

Tulisan jenis opini maupun fiksi sama-sama oke untuk menyampaikan pesan dakwah. Karena masing-masing tulisan pasti menemukan pembacanya sendiri. [An]

Baca juga:

0 Comments: