Headlines
Loading...
Oleh. Erna Kartika Dewi 

Dalam aktivitas kehidupan kita sehari-hari, ketika sedang berkumpul dengan banyak orang atau ketika melakukan sebuah kebaikan, kita sering didoakan agar hidup penuh dengan berkah, tapi mengertikah kita dengan arti hidup yang berkah itu?

Hidup berkah yaitu keadaan di mana seseorang mengalami kelimpahan, kebahagiaan, dan kemakmuran dalam kehidupannya. Apa yang dirasakannya itu dikaitkan pula dengan keridaan Allah sehingga disebut hidup yang berkah.

Hidup berkah erat kaitannya  dengan masalah rezeki yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam hidup kita sendiri, serta kemampuan untuk memberi dan berbagi dengan orang lain yang ada di sekitar kita

Berbagi rezeki dengan sesama atau orang-orang yang ada di sekitar kita dalam bentuk apa pun dianggap sebagai cara untuk meningkatkan keberkahan dalam hidup.
Kejujuran serta ketaatan juga ikut mempengaruhi arti keberkahan dalam hidup.

Jika kita amati bersama, sebenarnya yang menjadi kunci utama dalam hidup berkah adalah hubungan yang baik antara kita sebagai hamba dengan Allah Sang Pencipta, menjadi pribadi yang pandai bersyukur, dan selalu bersungguh-sungguh untuk menjalani kehidupan sesuai dengan syariat Islam . 

Selalu muncul dalam diri ini bahwa hidup itu ada yang menjaga dan juga mencukupi, yaitu Allah Swt. Kunci hidup berkah, tenang dan sejahtera adalah rasa bergantung kepada Allah, apa pun yang dilakukan selalu melibatkan Allah. 

Hari ini mungkin tidak ada orang yang menyembah gunung ataupun berhala-berhala seperti zaman dulu, tetapi banyak sekali orang yang cinta dunia. Ketika bangun dari tidur, yang dipikirkan adalah tentang kehidupan dunia yang penuh dengan kesibukan dan nyaris tidak ada habisnya. Begitupun ketika akan tidur, bukannya merenung atau bermuhasabah diri tentang apa saja yang sudah dilakukan di hari ini tetapi yang diingat hanyalah masalah dunia. 

Saat ini bisa kita lihat bahwa banyak sekali orang yang benar-benar cinta dunia. Apa pun itu selalu diukur dengan materi. 
Padahal letak kebahagiaan bukan terletak disana, bukan di rumah yang megah, bukan di mall, bukan di tempat hiburan, tetapi hakikat letak kebahagiaan adalah pada hati yang senantiasa bersyukur, dirahmati dan dibimbing Allah.

Dan salah satu tanda seseorang yang hatinya mendapatkan rahmat Allah adalah mempunyai satu keyakinan yang kuat bahwa urusan rezeki itu sudah diatur dan ditanggung oleh Allah Swt. Jadi tak ada sesuatu pun yang akan terjadi dalam hidup kita atas izin Allah.

Kita harus selalu menanamkan sebuah keyakinan dalam diri kita bahwa apa saja yang menjadi rezeki kita pasti tidak akan tertukar maupun hilang, sekalipun berada di dasar laut yang paling dalam. Tetapi kita harus bisa berpikir dengan cerdas dalam memahami hal ini. Walaupun rezeki sudah ada jatahnya dan sudah ada yang mengatur, semua itu tetap dibarengi dengan ikhtiar dari kita. Kita diberikan akal dan kondisi fisik yang sempurna oleh Allah sehingga bisa berikhtiar untuk menjemput rezeki tersebut. Karena Allah pasti akan selalu melihat semua upaya kita

Jika sudah berdoa tetapi belum dikabulkan, tetaplah berprasangka baik kepada Allah, karena pasti ada hikmah di balik semua itu.  Karena Allah itu lebih tahu mana yang terbaik bagi kita.

Dalam Al-Qur'an Allah Swt berfirman, yang artinya: "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah yang memberinya rezeki, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauhul Mahfudh)." (TQS. Hud Ayat 6)

Jadi, janganlah khawatir tentang perkara rezeki. Karena sesungguhnya rezeki itu tidak akan pernah tertukar. Teruslah fokus berikhtiar untuk menjemput rezeki tersebut karena Allah akan melihat semua ikhtiar kita itu.

Jadikan hidup kita selalu dipenuhi dengan rasa syukur,  besar atau kecil rezeki yang kita dapatkan dalam hidup tetaplah bersyukur.
Libatkan Allah dalam setiap urusan kita dan berdoalah selalu agar keridaan Allah selalu bersama kita begitu pula dengan keberkahan dan kasih sayang-Nya.

Wallahualam bissawwab.

Sidoarjo, 30 Agustus 2024

Baca juga:

0 Comments: