Headlines
Loading...
Oleh. Eka Suryati 

Setiap manusia dalam hidupnya menginginkan keberkahan. Hidup yang berkah itu karena adanya karunia Allah Swt. sehingga mendatangkan kebaikan bagi manusia. Alangkah indah hidup ini, jika ada keberkahan yang menyertainya. Hidup selalu berkah jika hidup ini senantiasa memiliki rasa syukur.

Orang yang mendapatkan keberkahan itu  selalu merasakan nikmat dalam melakukan amal salih. Selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Karena ingin selalu mencintai Allah, maka Al-qur'an selalu dibacanya. Dalam membaca Al-qur'an ia tak hanya sekadar membaca, namun berusaha untuk memahaminya. Ketika pemahaman telah tumbuh dalam hati, maka isi dari Al-qur'an akan dijadikan pedoman hidupnya.

Apa saja yang menjadi larangan dalam Al-qur'an tak akan ia lakukan. Sementara semua yang menjadi perintah dan tertera di Al-qur'an itulah yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Itulah sebabnya orang yang mencintai Al-qur'an akan menerima keberkahan dalam hidupnya.

Dalam QS Al-A’raf Ayat 96, Allah berfirman :

وَلَوۡ اَنَّ اَهۡلَ الۡقُرٰٓى اٰمَنُوۡا وَاتَّقَوۡا لَـفَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِ وَلٰـكِنۡ كَذَّبُوۡا فَاَخَذۡنٰهُمۡ بِمَا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ‏

Artinya: "Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan".

Ternyata untuk mencari keberkahan dalam hidup itu perlu adanya keimanan dan ketakwaan. Setelah penduduknya bertakwa maka Allah akan menurunkan rahmat-Nya, hidup berkah, cukup segala sandang, pangan dan papan. Tidak hanya itu saja, keberkahan akan menimbulkan rasa aman, tenang serta ketentraman hati.

Keberkahan itu harus diupayakan. Upaya mencari berkah itu dengan mencintai Allah di atas segala cinta. Bukan tak boleh mencintai sesuatu selain Allah, namun cintanya harus sejalan dengan cinta kepada Allah, bahkan cinta itu harus membuat cinta kita kepada Allah semakin kuat, bukan sebaliknya.

Orang yang hidupnya mendapat keberkahan dari Allah itu adalah mereka yang:

1.Ketika beramal saleh, maka ia merasakan suatu kenikmatan.

Dalam QS Al-An’am Ayat 125, Allah Swt. berfirman :

فَمَنۡ يُّرِدِ اللّٰهُ اَنۡ يَّهۡدِيَهٗ يَشۡرَحۡ صَدۡرَهٗ لِلۡاِسۡلَامِ‌ۚ وَمَنۡ يُّرِدۡ اَنۡ يُّضِلَّهٗ يَجۡعَلۡ صَدۡرَهٗ ضَيِّقًا حَرَجًا كَاَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى السَّمَآءِ‌ؕ كَذٰلِكَ يَجۡعَلُ اللّٰهُ الرِّجۡسَ عَلَى الَّذِيۡنَ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ

Artinya: "Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman".

Nikmat yang dimaksudkan tentu saja adalah nikmat iman Islam, bukan yang lainnya. Dalam bingkai iman Islam ia akan beribadah kepada Allah tanpa paksaan, dari hati yang paling dalam mencintai Allah, sehingga lezatnya keimanan ia rasakan.

2.Ketika berbuat kebaikan selalu istikamah

Istikamah itu berat, perlu kesunguhan dalam menjalankan dan mempertahankannya.

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Rabb kami adalah Allah', lalu mereka istiqomah, maka tidak ada rasa takut atas mereka dan tidaklah mereka merasa sedih. Mereka itulah para penghuni surga, mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan." (TQS Al-Ahqaf: 13-14).

Maksud dari ayat diatas adalah, ketika kita mengakui bahwa Allah adalah tuhan, maka kita akan menjalankan semua perintah dan mejauhi larangan-Nya, lalu ia konsisten, istikamah hingga akhir, maka balasannya adalah surga. Menjaga keistikamahan itu yang berat, ada setan yang selalu menggoda agar kita keluar dari sifat istikamah itu sendiri.

3.Ketika mendapatkan ujian selalu bersabar

Orang yang berkah dalam hidupnya, ia akan bersabar dan diberi kemudahan untuk bersabar dalam menghadapi berbagai ujian yang melanda hidupnya.

"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (diperbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung." (TQS Ali Imran: 200).

Selalulah menjadi hamba Allah, agar hidup menjadi berkah. Hidup yang penuh berkah itu adalah hidup yang penuh rasa syukur.  Dengan bersyukur seseorang akan merasa bahagia disebabkan ia merasa puas terhadap apapun yang diberikan Allah padanya. [ry].

Kotabumi, 30 Agustus 2024

Baca juga:

0 Comments: