motivasi
Jika Mereka Bisa, Aku pun Bisa
Oleh. Ratty S Leman
Alhamdulillah, aku tak pernah iri. Jika mereka bisa menulis, aku pun harus bisa juga menulis. No! tidak. Setiap manusia diciptakan dengan qadarnya masing-masing. Ada yang pintar bicara, ada yang pandai menulis, ada yang jago mendesain. Allah Maha Adil. Ilmu Nya dibagi rata. Tak ada orang yang ahli segalanya. Keahlian dibagi-bagi Allah secara proporsional. Tak ada manusia yang ahli segalanya. Cukup beberapa diberi Allah sebagai modal menjalani kehidupan.
Jika ada yang lihai menulis genre opini misalnya hingga disebut 'ahli', maka itu bagian rezekinya. Sebagian yang lain mempunyai keahlian di bidang menulis motivasi, story telling, inspirasi, fiksi, dan lain sebagainya. Semua ada jatah kepandaiannya di mana. Kalau menonjol di semua hal nanti bisa sombong. Maka Allah yang Maha Adil menetapkan qadar seseorang. Ada yang pinter menulis opini seperti Mbak Ruth Jelly Jelly dan Mbak Yuke yang gak pernah absen menulis opini setiap hari. Ada yang pinter fiksi remaja seperti Mbak Choirin Fitri. Ada yang pinter desain seperti Mbak Hani dan Mbak Erna Kartika Dewi . Ada yang pinter motivasi seperti Teh Maya Rohmah . Di SSCQ banyak yang pintar-pintar sesuai keahlian masing-masing seperti Umi Hafizha, Bu Neni Arini Mbak Salma Anwar , Teh Imas Imas Sunengsih , Teh Teti Rostika, Bu Iha Soliha , Bu Tini Ummu Faris, Bunda Eka Suryati , dan lain-lainnya. Yang belum kusebut namanya mohon maafnya jika terlewat. Kalian semua is the best di bidangnya masing- masing.
Kalau yang multitalenta Bunda Lilik Yani . Pintar mengkoordinasi kita, pintar ngemong kita, pintar memberi contoh, pinter banyak deh kalau Bunda. Aku pun sering tergopoh-gopoh mengikuti beliau.
Banyak challenge di SSCQ. Challenge odoj plus-plus utamanya, challange motivasi, challenge opini, challenge fiksi, challenge disain, challenge membaca buku literasi, challenge puisi, challnge dadakan sesuai momentum, dan lain-lainnya. Seperti challenge habits aku menulis literasi ini juga challenge dadakan idenya Bunda Lilik S Yani.
Ada yang bisa mengikuti hampir banyak challenge, tapi tidak semua harus bisa. Fokus saja apa yang menjadi talentanya atau passionnya atau kebisaannya. Seperti Mbak Ruth dan Mbak Yuke yang terus konsisten di kepenulisan opini. Walau badai topan menyambar-nyambar tetap anteng stay di opini.
Berbeda dengan saya dan beberapa teman lainnya. Ada challenge motivasi ikut, ada challenge opini ikut, ada challenge dadakan ikut. Ikut terus, mengapa begitu? Banyak alasannya diantaranya memeriahkan atau berpartisipasi dan juga melatih mencoba menulis semua jenis tulisan. Insya Allah bukan karena dorongan nafsu dengan semboyan "Jika mereka bisa, aku pasti bisa." Tapi boleh juga jadi semangat, kalau yang lain bisa, aku juga pasti bisa asal mau belajar dan berlatih.
Jadi jika ada teman-teman yang kalem ikut satu challenge saja sesuai kebisaannya silakan. Namun jika ada teman yang belum fokus ke satu jenis tulisan dengan mencoba berbagai jenis tulisan dipersilakan. Kita berbaik sangka saja. Fastabiqul khairat, berlomba-lomba dalam kebajikan. Semoga Allah rida dan diberi ganjaran yang berlipat ganda. [Rn]
0 Comments: