Headlines
Loading...
Challenge Motivasi 

Oleh. Waviza 

Kadang untuk meraih sesuatu yang berharga butuh perjuangan yang luar biasa. Ketika melihatnya terluka, rasa ini ingin membelanya. Membawanya pergi dari tempat yang begitu jahat dan kejam padanya. Tempat yang pastinya akan membawanya pada kebahagiaan selamanya. 

Tanah air yang kucinta. Rasa ini memang ada sejak lama. Saat melihatmu berjaya dengan kata merdeka sungguh bahagia dirasa. Bumi pertiwi ini sungguh luar biasa bukan? Dibawa oleh orang-orang hebat keluar dari penjajahan kolonial. Merajut asa memberanikan diri untuk mencoba memperjuangkan kata merdeka. Sebab apa? Cinta!

Namun, di balik merdeka yang dimakna,  kemerdekaan nyatanya hanya kata saja. Realitanya, masih bertabur masalah yang perlu dicegah bahkan harus diselesaikan sedemikian rupa. Masalah yang makin hari membanjiri tanah air ini akibat ulah para penguasa oligarki.

Lantas, sudahkah bumi pertiwi merdeka yang kita rayakan setiap tahunnya? Nyatanya belum! Umat masih banyak yang terabaikan, pengelolaan SDM (Sumber Daya Manusia) yang sengaja terlupakan malah diganti dengan manusia-manusia asing. Akhirnya, umat tersingkirkan dan kesejahteraan terancam hilang. 

Wahai, para penguasa tanah air, engkau sungguh haus kuasa. Disuguhkan materi, kau cepat meresponnya. Namun, saat umat memanggil, kau senyap tak bersuara karena  berada di tangan penguasa oligarki. 

Sengaja mereka menguasai dan menjauhkanmu dari aturan Ilahi. Umat yang ada di bumi pertiwi diaruskan dengan opini miring tak berarti. Disuntikkan dengan gaya hidup hedonis, juga diserang saat taat mematuhi aturan Ilahi. Kejam!

Kini, umat telah menyadari bahwa kehidupan negeri ini telah rusak oleh sistem kapitalis. Namun, mereka bingung sistem apa yang harus menjadi solusi. Lupakah kita bahwa ada sistem yang dapat menjadi solusi hakiki? Islam, itulah jawabannya. 

Islam akan memberikan kesejahteraan sepenuhnya pada umat. Penguasa tiada yang oligarki. Penguasa adalah pelindung bagi umat seluruh negeri. Memberikan pelayanan yang adil dan berkualitas. Serta mampu memfasilitasi segala kebutuhan. Dan paling penting senantiasa didekatkan pada Pemilik Kehidupan. Maka, kita umat terbaik mesti menggunakan aturan terbaik. Kita umat terbaik pastinya menjalankan aturan untuk keseluruhan bukan sebagian. Bisa? Pasti bisa!

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ    وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ    مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ 

"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik."
QS. Ali 'Imran[3]:110

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً  ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu."
QS. Al-Baqarah[2]:208

Wallahualam bissawab. [My]

Baca juga:

0 Comments: