Headlines
Loading...
Oleh. Erna Kartika Dewi 

Sebagai seorang ibu, pastinya kita mengharapkan masa depan yang gemilang untuk anak-anak kita. Dan sebagai ibu, kitalah yang memiliki peranan penting untuk mewujudkan hal itu.

"Al-Ummu madrasatul ula, iza adadtaha adadta syaban thayyibal araq."

Artinya: 
"Ibu adalah madrasah (sekolah) pertama bagi anaknya. Jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa yang baik pokok pangkalnya."

Ibu disebut sebagai madrasatul ula artinya ibu adalah tempat pendidikan yang utama dan pertama bagi seorang anak. Ibu adalah sosok yang pertama dikenal oleh anaknya, ibu juga  sosok yang pertama kali menemani hidup seorang anak dan ibu pula yang memberikan pengajaran dan membangun pondasi pada diri anak-anaknya. Ibu yang mengajarkan budi pekerti dari sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan. Oleh karena itu, jasa ibu sangatlah besar.dan berbahagialah menjadi seorang Ibu. Karena dari seorang ibulah akan lahir generasi-generasi peradaban mulia yang penuh dengan kegemilangan.

Pendidikan agama merupakan pendidikan yang paling penting dan harus dikenalkan kepada anak sejak usia dini. Karena merupakan pendidikan dasar untuk membentuk kepribadian anak. 

Adapun pendidikan yang harus diajarkan pada anak adalah mengaji, ilmu tentang akidah, ibadah dan akhlak. Dan untuk mendukung hal itu, seorang ibu harus selalu terus belajar meningkatkan kemampuan diri, agar dapat membimbing dan membesarkan anak. Juga tentunya dalam mengerjakan tugasnya tersebut, seorang ibu didampingi oleh ayah atau suami sehingga bisa saling bekerjasama untuk membentuk anak yang salih dan salihah.

Sekarang ini banyak yang memandang rendah posisi kita sebagai seorang wanita yang hanya diam di rumah dan hanya sibuk mengurus keluarganya, karena yang menjadi patokan mereka adalah sosok wanita karir yang sukses dalam berbagai bidang dan sibuk mengejar urusan duniawi belaka.

Jadi, semangatlah wahai para ibu di manapun berada. Jangan pernah merasa rendah diri karena posisi kita yang harus lebih banyak di rumah dan mengurus rumah tangga. Tak mengapa kita tidak disebut wanita karir.
Tak mengapa kita disebut ibu-ibu yang tidak gaul karena lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Tak mengapa kita dibilang percuma bersekolah tinggi dan meraih gelar apa pun , jika ujungnya hanya berdiam diri di rumah.

Tetaplah semangat dalam menghadapi semua penilaian itu, jangan pedulikan apa pun, karena penilaian sesungguhnya yang kita harapkan adalah penilaian dari Allah.
Berbahagialah dan bersyukurlah selalu menjadi seorang ibu, karena di luar sana banyak yang menginginkan posisi istimewa seperti yang kita rasakan saat ini.
Wallahualam bissawab. [Hz]

Baca juga:

0 Comments: