Headlines
Loading...
Oleh. Dewi Khoirul 

Manusia ditakdirkan Allah tinggal di bumi sampai batas waktu yang telah ditentukan oleh Allah. Batas itu adalah sebuah kematian.Ya, kematian adalah batas akhir dari kehidupan manusia.

Baik manusia itu mempersiapkan bekal untuk kematian atau malah sembunyi dari kematian,  mereka tetap akan menjumpainya. Sebagaimana penjelasan Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Jumu'ah : 8, yang artinya, “Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya pasti akan menemuimu. Kamu kemudian akan dikembalikan kepada Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang selama ini kamu kerjakan.”

Dengan kematian itu manusia akan kembali pada Allah dzat yang maha mencipta dan akan dikabarkan apa saja yang selama ini dikerjakan di dunia.

Sungguh! Dengan mengingat pada kematian ini maka manusia tidak akan berprilaku semena-mena, dia akan lebih fokus pada amal perbuatannya apakah sudah mentaati segala aturan dari sang pencipta atau masih suka melanggarnya.

Andaikan masih banyak melanggar aturan Allah, maka manusia yang mengingat kematian tadi akan sesegera mungkin memperbaiki amalnya agar tidak melanggar syariat-Nya, mumpung masih diberikan kesempatan hidup oleh Allah.

Karena kematian akan tetap datang tanpa menunggu manusia itu sudah siap atau belum, dan kematian itu jika sudah datang waktunya maka tidak ada satupun yang dapat menghalanginya.

Jika setiap individu muslim memahami akan hal ini maka mereka akan berhati-hati dalam menjalankan aktifitas amaliyahnya di dunia, niscaya mereka akan mengambil standar halal haram sesuai yang telah ditentukan oleh Allah dan rasul-Nya, mereka juga akan lebih waspada terhadap tipu daya setan yang dapat menghalanginya untuk taat pada Allah.

Mereka akan berusaha meraih jalan kematian yang indah dan mereka hanya berharap balasan dari Allah semata yakni surga. Dan mereka berharap akan disambut oleh para malaikat dengan ucapan yang menentramkan ketika masuki pintu-pintu surga, sebagaimana yang telah diterangkan Allah dalam Al-Qur'an surat An-Nahl: 32, yang artinya,  “(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan oleh malaikat dalam keadaan baik. Mereka (para malaikat) mengatakan, “Salāmun ‘alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu). Masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan.”

Tentu bahagia yang tiada terkira, jika kita mendapatkan kematian terindah, yaitu menutup hidup dengan tetap taat pada Allah Swt. dan kembali kepada-Nya dalam keadaan bahagia pula karena berhasil memasuki surga-Nya. Wallahualam bissawab. [ry].

Baca juga:

0 Comments: