motivasi
Menulis yang Paling Mudah
Oleh. Ratty S Leman
Menulis bagiku adalah healing terbaik. Bisa melepaskan rasa penat di dalam diri kita dan juga bisa mengungkapkan rasa bahagia. Menulis bisa mengungkapkan pikiran kita, bisa menuangkan perasaan kita. Menulis itu, ah berjuta rasanya.
Jenis tulisan apa yang kamu sukai di antara banyak jenis tulisan? Tulisan yang paling mudah adalah menulis tentang kegiatan sehari-hari. Seperti menulis diari, kita ceritakan saja apa-apa yang sudah kita lakukan hari ini. Ceritakan rasa syukurnya dan ceritakan hikmahnya. 'Story telling' adalah tulisan termudah yang pertama. Contoh buku story telling penulis di antaranya adalah "Mengukir Jejak Ramadan 1443 Hijriah" dan "Terapi Az Zahrawain (Rajab, Syakban, Ramadan), "Sejarah Perjalanan dan Perjuangan Bersama SSCQ", dan "Cerita Liburan Santri."
Yang kedua adalah menulis motivasi. Bagiku menulis motivasi itu mudah karena bisa memotivasi diri sendiri atau orang lain dalam bentuk tulisan. Menulis motivasi bisa memberi semangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Tulisan motivasi biasanya juga menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang serupa. Tulisan motivasiku di antaranya "Ramadan Spesial, Tadabur Ayat-Ayat Doa untuk Anak Istimewa", "Allahu Shomad", dan "Kamu Bisa-Berdaya-Berguna." Ada challenge motivasi di SSCQ pada bulan Oktober dan November tahun 2023 yang penulis bukukan yakni "Pemuda Pahlawan Masjidil Aqsa." Challenge motivasi bulan Agustus tahun 2024 ini juga ingin saya bukukan yakni calon buku berjudul "Motivasi Semangat Agustus". Tinggal menunggu sinyal lampu hijau dari Bunda Lilik Yani dan Teh Maya Rohmah .
Ketiga, tulisan faksi atau fiksi juga bisa kita coba. Merenungi fakta dikaitkan dengan fantasi kita. Oh, alangkah indahnya. Aku pernah mengikuti challenge faksi di SSCQ 2 kali dan alhamdulillah menang juara kedua untuk challenge faksi remaja yakni buku "Perjalanan Kisah Cinta" dan challenge faksi memperingati hari Ibu berjudul "Bee Kind Bee Strong, Mom." Ceritakan saja kisah-kisahmu dalam bentuk faksi agar lebih bervariasi.
Yang keempat, tulisan jenis surat. Membuat surat adalah salah satu tulisan yang juga mudah dikerjakan. Mengungkapkan rasa lewat surat. Alhamdulillah sudah pernah aku tuangkan dalam buku "Surat Rindu dan Cinta Untuk Nabi" dan "Surat Cinta Untuk Ibunda Muslimah Penghulu Surga." Rasanya bahagia sekali bisa menulis surat untuk Rasulullah dan para ummul mukminin.
Kelima, jenis tulisan bercerita tentang gambar. Istilahnya tulisan "family". Kita bisa menuliskan segala sesuatu tentang hobi-hobi keluarga, perjalanan bersama keluarga, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan keluarga. Buku family yang pernah penulis susun adalah "Keluarga Suka Menggambar."
Keenam, adalah tulisan rangkuman ceramah para ustaz dan ustazah. Ketika kita mendengarkan tausiyah ada baiknya kita catat dan kita rangkum. Bisa menjadi buku lho rangkuman tausiyah itu. Alhamdulillah berhasil saya bukukan ceramah Pak Kyai Hafiz Abdurrahman saat mengikuti kuliah walisantri. Rangkuman harus dikumpulkan. Untuk memberi semangat diri sendiri agar mau merangkum akhirnya dibuat buku. Awalnya buku ini berjudul "Catatan SyakbanQu" karena diselesaikan selepas Idul Fitri maka judul buku diubah sedikit menjadi "Catatan SyawalQu." Di SSCQ pernah mengadakan challenge seperti ini. Saat Ramadan banyak sekali ceramah para ustaz dan ustazah. Nah, tausiyahnya kita rangkum sehingga bisa menjadi buku "Taman Surga."
Ketujuh. Selain merangkum tausiyah, kita juga bisa membuat naskah tausiyah sendiri. Penulis pernah melakukannya saat Ramadan 1444 Hijriah. Saat itu membantu si sulung untuk mempersiapkan bahan ceramah untuk salat Tarawih. Maka lahir buku berjudul "Menoreh Jejak Ramadan 1444 Hijriah."
Kedelapan, adalah menulis tentang parenting. Jika kita terbiasa ikut parenting biasanya bisa menuliskan parenting ala kita sendiri. Alhamdulillah penulis pernah menulis buku parenting dengan judul "Parenting IslamiQu" dan "Hadirkan Surga di Rumah Kita."
Semua buku-buku tersebut bisa hadir karena keberkahan membaca Al-Qur'an, membaca terjemahnya, dan mentadaburi ayat-ayat Al-Qur'an. Dulu ingin sekali membuat buku tapi bingung bagaimana caranya. Alhamdulillah dengan wasilah senantiasa berusaha istikamah berinteraksi dengan Al-Qur'an, akhirnya banyak menghasilkan buku. Semua atas izin Allah dan ridaNya semata.
Kesembilan adalah jenis tulisan opini. Tulisan ini PR banget buat saya. Bagaimana tidak? Butuh banyak fakta yang diindera dan maklumat tsabiqah (ilmu) agar otak bisa melakukan proses berpikir yang tepat, cepat, dan akurat. Alhamdulillah bulan September ini memaksakan diri ikut challenge opini SSCQ. Semoga bisa pecah telur melahirkan buku opini. Mohon doanya ya teman-teman semua.
Tulisan kesepuluh yang ingin aku wujudkan adalah buku tentang kesehatan dan gizi. Lulusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Institut Pertanian Bogor. Minimal buku resep untuk autisi dan diabetisi itu lho Ratty Suwarminingsih , begitu diriku menyemangati diri sendiri.
Kalau ingin sih, keinginan banyak. Tapi masih antri apa yang ingin diwujudkan. Saat ini naskah yang belum tuntas ada beberapa yakni untuk calon buku :
1. Inspirasi Liburan Ramadan 1445 Hijriah
2. Kisah Liburan Kenaikan Kelas
3. ABK Mandiri
Masih berpikir untuk menyelesaikan naskah yang belum selesai, eh ada tantangan tugas lagi untuk membuat buku perjalanan anakku sampai sekarang bisa bergabung di Tahfiz Leadership-nya Pak Jamil Az Zaini. Ya, pelan-pelan sambil jalan nanti saya gabung dengan tulisan ABK Mandiri. Di samping itu saya juga sedang membuat challenge untuk anak saya. Ayo rangkum tausiyah setiap Sabtu pagi "Mengasah Hatinya" Pak Jamil. Toh sudah pernah kita merangkum hasil tadabur di ATQA (Akademi Tadabur Al-Qur'an) Ustaz Bactiar Nasir di buku "Hadirkan Surga di Rumah Kita." Insyaallah bisa ya, Mas. Bismillahirrahmanirrahim.
Untuk anak nomor 2 mahasiswa Arsitektur Landscape yang sedang magang di "Nursery" saya buat tantangan. Selain menulis untuk laporan magang ayo buat tulisan populernya tentang tanaman dan taman.
Untuk anak nomor 3, yuk kita tuntaskan proyek buku "Inspirasi Liburan Ramadan" dan "Kisah Liburan Kenaikan Kelas" di saat liburan nanti. Kita juga merancang lagi kegiatan Ramadan 1446 Hijriah nanti.
Inilah kisah ibu-ibu di zaman kiwari. Gak boleh asyik sendiri menulis untuk sekadar hobi. Harus ada muatan dakwah dan harus melibatkan anak supaya tidak sibuk sendiri. Mengasuh dan mendidik anak sambil menulis. Kalau menulis sambil mengurus anak, nanti bapaknya yang protes. Enggak usah nulis kalau urusan anak jadi terlantar! Waduh, bakal runyam.
Alhamdulillah, tulisan hari ini mengikuti challenge "Habits Aku dan Menulis Literasi" sudah tertunaikan. Semoga tugas tuntas sampai akhir. Juga bisa berkontribusi untuk challenge yang lain seperti buku puisi dan desain. Sudah pernah ikut sih, tapi masih dalam bentuk buku antologi. Pernah ikut challenge Puisi Ibu dan Desain Ibu juga selama 30 hari, tetapi belum berani membukukan. Masih belum layak cetak menurut saya pribadi. Ya, tidak apa-apa belajar yang lebih banyak dulu. Sementara menulis bareng di buku antologi. Mohon doa restu dari Sahabat Surga Cinta Qur'an semua. Yuk kita saling mendoakan agar bisa istikamah menulis kemuliaan Islam. [An]
0 Comments: