Headlines
Loading...
Perang Pemikiran, Menjauhkan Umat Islam dari Al-Qur'an

Perang Pemikiran, Menjauhkan Umat Islam dari Al-Qur'an

Challenge Motivasi

Oleh. Eka Suryati 

Perdamaian, perdamaian
Perdamaian, perdamaian
Banyak yang cinta damai
Tapi perang makin ramai

Aduh, jadi teringat lagu yang pernah di dengar saat kanak-kanak dulu. Yah, setiap orang menginginkan perdamaian. Keadaan yang damai selalu menjadi dambaan umat manusia di muka bumi ini. Namun sejarah membuktikan bahwa sejak dulu juga sudah terjadi peperangan. Perang saudara, perang antar suku, perang penaklukkan antar kerajaan. Banyak hal yang melatarbelakangi terjadinya peperangan.

Perang secara fisik itu membinasakan. Dua lawan atau lebih yang saling berlawanan mengusung senjata, senjata diperuntukkan untuk membunuh para musuh yang ada di sekitarnya. Timbullah dampak, dampak itu biasanya negatif. Karena perang terjadi kerusakan, bangunan hancur dan ada korban, baik harta, jiwa, dan raga.

Namun, walaupun perang menimbulkan kerusakan, nyawa berguguran, perang itu tetap dibolehkan. Dibolehkannya perang jika harus membela diri, membela yang hak, atau keadaan yang sangat mendesak. Dalam hal seperti itu, Islam tidak melarangnya dan telah dinyatakan dalam surat Al-Hajj ayat 39 yaitu:

اُذِنَ لِلَّذِيۡنَ يُقٰتَلُوۡنَ بِاَنَّهُمۡ ظُلِمُوۡا‌ ؕ وَاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى نَـصۡرِهِمۡ لَـقَدِيۡرُ

Uzina lillaziina yuqootaluuna bi annahum zulimuu; wa innallaaha 'alaa nasrihim laqadiir

"Diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka dizalimi. Dan sungguh, Allah Mahakuasa menolong mereka itu."

Ketika orang-orang kafir sudah berbuat di luar batas, mengadakan penganiayaan kepada orang-orang beriman, maka perang adalah jalan keluarnya. Orang kafir seperti itu sudah berani menentang Allah, maka kewajiban harus dijalankan. Umat Islam harus bahu-membahu melawan kezaliman orang-orang kafir.

Banyak cara orang-orang kafir untuk menghancurkan umat Islam. Dan sayangnya banyak sekali dari kita yang lengah, tidak menyadari bahwa itu adalah cara musuh untuk menjauhkan kita dari ajaran agama kita. Salah satu caranya adalah dengan menjauhkan umat Islam dari Al-Qur'an.

Allah Swt. mengungkapkan dalam firman-Nya,

وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَا تَسۡمَعُواْ لِهَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانِ وَٱلۡغَوۡاْ فِيهِ لَعَلَّكُمۡ تَغۡلِبُونَ

”Dan orang-orang kafir berkata, ‘Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al-Qur’an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka).” (QS. Fushilat [41] ayat 26)

Allah memang benar-benar Mahatahu. Surat Fushilat ayat 26 tersebut telah menyiratkan bahwa orang kafir tahu sumber kekuatan umat Islam adalah Al-Qur’an. Selama umat Islam berpegang teguh kepada Al-Qur’an, selama itu pula umat Islam tidak akan bisa dikalahkan. Karena Al-Qur'an adalah kekuatan umat Islam, maka mereka berupaya agar umat Islam menjauh dari sumber kekuatannya. Mereka selalu menggiring opini kita agar  meninggalkan Al-Qur’an.

Lihatlah dewasa ini, kita sudah mulai asing dari ajaran Al-Qur'an. Mulai dari bacaan, hiburan, tontonan, bahkan pendidikan sudah mulai jauh dari ajaran dan bimbingan Al-Qur'an. Atas nama HAM, kita mulai tidak berhukum pada apa yang diperintahkan Allah. Hukum cambuk, hukum kisas, hukum rajam tak lagi diberlakukan. Opini kaum Barat yang menyesatkan memberikan pemikiran, bahwa seolah-olah hukum Islam itu kejam. Padahal Allah yang paling memahami manusia dan mengetahui bahwa manusia butuh efek jera agar mau menghentikan perbuatan dosanya. 

Hukum-hukum buatan manusia sudah pasti tak dapat menggantikan hukum-hukum Allah. Tak ada hukum kisas, menyebabkan manusia dengan gampangnya membunuh sesamanya. Andai ada hukum kisas, tentu manusia akan berpikir dua kali untuk membunuh sesamanya, karena dia tahu akibatnya, terbunuh juga dirinya karena harus menerima kisas. Siapa yang mau berzina baik yang masih sendiri, maupun yang telah berkeluarga, jika hukum cambuk dan rajam diberlakukan. Masih adakah yang mau korupsi, jika maling saja tangannya dipotong? Itu hanya sebagian kecil dari hukum-hukum Allah yang diupayakan kaum kafir agar tidak ada. Belum lagi dari segi ekonomi, politik, pendidikan, jauh sekali kita dari kehidupan terbaik yang telah dicontohkan Rasulullah.

Umat Islam tak menyadari bahwa kekuatan terhebat kita adalah cinta kita pada Allah. Cinta pada Allah itu hanya bisa diwujudkan jika kita menjadikan Al-Qur'an sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan kita. Musuh Islam sadar sekali akan hal itu. Jika Al-Qur'an masih di dada, dibaca, dipahami, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maka kekuatan Islam tak akan bisa terkalahkan. [Ni]

Kotabumi, 21 Agustus 2024

Baca juga:

0 Comments: