Headlines
Loading...
Oleh. Radiyah Ummu Ar-Rafa 

Dunia hanyalah tempat persinggahan sementara. Ibarat seorang musafir yang melakukan perjalanan. Pasti mengumpulkan dan membawa bekal yang cukup agar tidak kehausan dan kelaparan selama dalam perjalanan.

Ada tujuan dalam perjalanan yang akhirnya membuat kita sampai ke tempat yang dituju dan ada akhir dari perjalanan yaitu ketika kita sudah kembali dan berkumpul bersama dengan orang-orang yang kita cintai.

Ada rasa bahagia saat tujuan tercapai, impian menjadi kenyataan. Persiapan yang sudah dilakukan tidaklah menjadi sia-sia. Suka cita dirasakan bersama.

Namun, tidak ada yang abadi di dunia ini. Semua hanya titipan dari Sang Pencipta yaitu Allah Swt. Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak. Bila telah tiba waktunya, bisa saja semua diambil oleh-Nya.

Tidak seorangpun yang bisa hidup selamanya. Pasti akan ada yang namanya mati, karena itu merupakan sesuatu yang pasti. Kematian apakah termasuk hal yang ditakutkan? Takut karena belum mempersiapkan? Keimanan yang mengetahui akan jawaban.

Kematian adalah sesuatu yang pasti datangnya. Tidak ada seorangpun yang mampu untuk mencegahnya. Kematian tak bisa di majukan ataupun di undurkan, tak bisa ditunda ataupun dipercepat, karena semuanya sudah ditetapkan oleh Allah Swt.

Seperti yang telah Allah sampaikan dalam QS. Al-A'raf ayat 34 yang artinya: "Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun". 

Sudahkah kita mempersiapkan bekal apa yang akan kita bawa kelak di hadapan Allah Sang Maha Rahman? Jika bekal yang sudah kita kumpulkan belum cukup bahkan belum ada. Bersegeralah, bangkitlah, berlomba-lomba lah dalam kebaikan. Tidak ada waktu lagi untuk berleha-leha, mager, ogah dalam beribadah, hanya rebahan saja. Cukup! Jangan lagi lakukan itu, karena kematian bisa datang kapan saja tanpa mengenal waktu dan tempat.

Mulai detik ini kuatkan niat, bulatkan tekad bahwa kita harus menjadi lebih baik dari sebelumnya. Menjadi hamba yang taat tanpa tapi tanpa nanti. Menjadi hamba yang senantiasa menjaga diri agar tetap istikamah di jalan yang Allah rida. Berusaha menjadi hamba yang senantiasa mengamalkan Islam dalam diri dan menyenangkan selama ini.

Yakinlah bahwa Allah akan memberikan pertolongan-Nya pada orang-orang yang menolong agama Allah. [ry].

Tanjung Morawa, 16 Agustus 2024

Baca juga:

0 Comments: