OPINI
Sampai Kapan Kita Abai pada Gaza?
Oleh. Ratty S. Leman
Pasukan Israel mengubah "zona kemanusiaan aman" di Jalur Gaza menjadi tumpukan puing-puing dan abu, menyisakan hanya 9,5 persen wilayah yang disebut "zona aman" bagi warga sipil yang mengungsi, kata Pertahanan Sipil Palestina di Gaza. (Antara, 25/08/2024).
Akhirnya pada Agustus 2024, tentara Israel mengurangi "zona kemanusiaan yang aman" ini menjadi hanya 35 kilometer persegi atau 9,5 persen dari total wilayah Gaza.
Zona tersebut hanya mencakup sekitar 3,5 persen dari area pertanian, layanan, dan komersial yang kemudian mempersempit ruang tempat warga sipil berlindung. Otoritas telah merinci bagaimana pasukan Israel secara sistematis menghancurkan "zona aman."
Berkurangnya zona aman yang terus berlangsung itu memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza, karena warga sipil memiliki tempat yang lebih kecil untuk melarikan diri dari aksi kekerasan.
Sampai kapan kita akan membiarkan Gaza berjuang sendirian? Sampai kapan kita abai terhadap saudara-saudara kita di Gaza? Sampai mereka habis semua dan kita tak berbuat apa-apa? Bagaimana pertanggungjawaban kita semua di hadapan Allah?
Penerapan ideologi kapitalisme global telah membunuh jutaan jiwa di seluruh dunia dengan berbagai cara. Terlebih-lebih di Gaza, diperkirakan 40.000 nyawa syahid akibat perang fisik. Selain dibunuh dengan senjata perang, di belahan bumi yang lain rakyat dibunuh dengan senjata biologi. Sungguh sangat kejam ideologi ini, namun umat Islam belum sadar juga.
Genosida di Gaza menambah bukti bahwa sistem di dunia saat ini adalah sistem yang jahat. Para pemimpin di negri-negri muslim menjadi tidak perduli. Mereka takut konsekuensinya jika membela dan menolong Gaza. Jahat sekali sistem kehidupan saat ini. Kita menjadi tidak perduli karena ingin mempertahankan diri dan bahkan rela menjadi antek penjajah yang menjadi musuh Islam. Saat ini kita semakin paham rusaknya kepemimpinan di seluruh dunia, dan pemimpin negri-negri muslim ikut-ikutan rusak.
Genosida di Gaza adalah perang ideologi Islam melawan ideologi kufur. Genosida ini adalah masalah agama, bukan hanya masalah kemanusiaan saja. Sayangnya saat ini ideologi Islam hanya diemban oleh individu saja dan belum diemban negara. Hanya individu-individu saja yang berdoa, melakukan donasi, melaksanakan boikot produk yang mendukung zionis Yahudi laknatullah, mengadakan aksi dukungan bela Palestina, dan berdakwah agar kita bersatu padu membebaskan Palestina.
Rakyat Palestina dibiarkan sendiri berjuang melawan kaum penjajah yang memusuhi Islam. Individu-individu muslim di seluruh dunia cuma bisa membantu sekedarnya karena dibatasi oleh garis-garis imaginer negara bangsa.
Perang ini seharusnya melibatkan negara karena yang melakukan genosida di Gaza Palestina adalah institusi negara zionis Yahudi Tel Aviv dan Washington Amerika Serikat beserta sekutu-sekutunya. Negara harus dihadapi oleh negara. Musuh menjajah secara berjama'ah, terstruktur, terkoordinasi, dan sistematis. Seharusnya umat Islam juga menghadapinya dengan cara yang sama.
Perang ini adalah perang melawan negara musuh, sehingga membutuhkan persatuan negara muslim sedunia. Jika musuh dipimpin oleh pimpinan dari Amerika Serikat maka seharusnya umat Islam mempunyai pemimpin (khalifah) yang bisa menggerakkan seluruh pemimpin negeri Islam lainnya untuk membela saudaranya di Gaza Palestina.
Jika pemimpin musuh suka berperang dan menjajah kaum muslimin di mana pun berada, maka pemimpin muslim (khalifah) wajib menyerukan jihad. Jika saat ini orang-orang kafir punya pemimpin secara global mengapa umat Islam tidak mempunyai pemimpin yang bisa menggerakkan kaum muslimin secara global juga?
Tegaknya negara berideologi Islam (Khil4f4h) membutuhkan kesadaran yang sama di tengah umat. Keberadaan kelompok dakwah ideologis sangat dibutuhkan untuk membangun kesadaran umat tentang urgensinya persatuan dan persatuan umat Islam di seluruh dunia. Hanya dengan persatuan dan kesatuan umat Islam di seluruh dunia maka akan tercipta perdamaian dan kesejahteraan dunia. Bukankah Islam pernah berjaya selama 13 abad di 2/3 dunia? Bisyarah akan datangnya kebangkitan Islam (khil4f4h minhaji nubuwah) yang kedua merupakan angin segar dan harapan bagi kita semua. Semoga pertolongan Allah segera datang. Aamiin ya mujibassailin. [Ay]
0 Comments: