Headlines
Loading...
Oleh. Erna Kartika Dewi 

Ketika berbicara tentang istilah kesatria, pastinya pikiran kita akan terbayang pada sebuah sosok yang gagah, berani, dan tak gentar menghadapi apa pun dengan pedang yang menjadi ciri khasnya. Tapi apakah benar kesatria yang sesungguhnya adalah seperti itu?

Kata kesatria juga terkadang identik dengan kalimat di bawah naungan pedang yang mengingatkan kita akan sebuah perjuangan dalam Islam yang disebut dengan jihad.
Kalimat tersebut juga mengingatkan kita pada sebuah hadis Rasulullah saw. yaitu :

"Sesungguhnya pintu-pintu surga itu di bawah naungan pedang." (Hadis Sahih, Riwayat Muslim, at-Tirmidzi, Lihat Shahiihul jaami’ no. 1530).

Makna hadis tersebut adalah bahwa ketika seseorang berjihad atau berjuang di jalan Allah, maka apa yang dilakukan itu akan menjadi jalan atau sebab yang dapat mengantarkan seseorang masuk ke dalam surga.

Sabda Rasulullah saw. tentang, "di bawah naungan pedang," ini merupakan sebuah ungkapan tentang kedekatan posisi antara kita dengan musuh di medan perang, sehingga menggambarkan seolah-olah dirinya berada di bawah bayang-bayang pedang.

Hadis ini merupakan penyemangat dari Rasulullah agar kaum Muslimin jangan  gentar dan rela mati ditengah peperangan, dan tidak takut saat melihat senjata-senjata musuh yang dapat mematikan.

Dalam peperangan, ada surga dengan segala kenikmatannya dan juga keindahannya yang di janjikan oleh Allah bagi siapapun yang berjihad dengan niat meninggikan kalimat tauhid.

Bagaimana sesungguhnya arti kesatria dalam Islam? Kesatria dalam Islam bukanlah yang paling banyak menghilangkan nyawa orang lain, bukan yang paling kejam, bukan pula yang paling kuat, juga bukan identik dengan peperangan. Tapi kesatria dalam Islam adalah orang yang dapat berpikir dengan jernih dan memahami apa yang harus dilakukan dalam hidupnya.

Suatu ketika, ada seseorang yang bertanya pada Rasulullah saw. tentang arti jihad. Apakah yang dimaksud jihad itu adalah yang paling berani atau paling kuat, maka Rasulullah saw. pun menjawabnya:

"Jihad itu adalah perjuangan untuk menjadikan kalimat Allah yang paling tinggi, dan itulah yang disebut jiwa kesatria." 

Bagi seorang muslim, seorang yang berjiwa kesatria adalah seseorang yang mempunyai karakter jujur, amanah, penyayang, pemberani, tangguh, lembut lisan dan tajam pikirannya.

Bagi para kesatria Islam, ketika namanya tidak diingat pun mereka tidak masalah karena yang mereka cari adalah rida dari Allah dan perhatian dari para penduduk langit, yang mereka bayangkan adalah surga yang berada di bayangan pedang. Jadi, kesatria adalah wujud cinta sesama persaudaraan dalam Islam dan iman, yang rela membela harta, darah dan kehormatan mereka, dengan cara yang sudah ditetapkan Allah Swt.
Karena itu, jadilah kesatria Islam sejati yang senantiasa memberikan seluruh hidupnya hanya untuk Allah semata.
Wallahualam bissawab. [Hz]

Baca juga:

0 Comments: