Headlines
Loading...
Oleh. Neni Arini 

Setiap yang namanya manusia pasti ingin mendapatkan sebuah kesuksesan dalam kehidupannya, bahagia atas apa yang diraih.
Tetapi tentu saja dalam meraih kesuksesannya kita harus paham dulu ukuran dari sebuah kesuksesan. Sebagai umat Islam tentu saja menilai sebuah kesuksesan tidak hanya terukur dengan pencapaian materi semata, tetapi juga dengan kebahagiaan akhirat yang hakiki.

Memang benar bahwa ukuran materi tidak bisa dijadikan ukuran sebuah kesuksesan, tetapi kita juga tidak bisa menutup mata,  bahwa kesuksesan biasanya identik dengan pencapaian dalam hal harta. Memiliki rumah mewah, mobil mewah, tabungan dengan jumlah besar dan bentuk lainnya.

Tetapi kalau kita telaah lebih dalam lagi, makna rezeki tidak hanya terbatasi oleh harta berupa benda saja. Sesungguhnya rezeki di dalam Islam memiliki makna yang sangat luas. Rezeki itu mencakup segala sesuatu yang memiliki manfaat untuk hidup manusia, baik manfaat fisik maupun nonfisik, seperti kesehatan, ilmu pengetahuan, keturunan, dan kebahagiaan.

Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 155:

Dan tidak ada satu pun makhluk di bumi melainkan Allah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua itu tertulis dalam kitab yang jelas.”

Ayat ini menunjukan bahwa Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha kaya, dan sebagai zat yang memberikan rezeki kepada semua makhluknya. Tidak hanya bagi manusia, tetapi hewan dan tumbuhan pun Allah jamin rezekinya. Jadi rezeki itu tidak hanya terbatas pada yang kasat mata saja, tetapi nikmat sehat, nikmat umur, dan lapangnya waktu itu pun adalah rezeki.

Islam mengajarkan umatnya untuk dapat meraih sebuah kesuksesan. Allah telah menganugerahkan kemampuan dan segala potensi kepada kita semua untuk dapat bekerja dan berkarya. Tetapi usaha apa pun yang kita lakukan, ketika tidak disertai tawakal kepada Allah Swt. akan menjadi sebuah kesia-siaan, dalam artian tak bernilai.

Tawakal adalah kita berpasrah diri hanya kepada Allah, pemilik alam semesta ini dan dengan penuh keyakinan bahwa Allah lah yang menentukan hasil dari setiap usaha yang kita lakukan. Kita manusia hanya bisa berusaha terbaik saja, hasil akhir kita serahkan kepada Allah disertai dengan keikhlasan.

Kesuksesan yang didapatkan dengan cara yang tidak halal tidak akan membawa kepada keberkahan dan kebahagiaan kepada diri kita. Untuk itu kita harus berusaha keras agar terhindar dari sikap tidak terpuji yang dapat menghambat berkahnya rezeki. Jauhkan diri dari sifat kikir, serakah, sombong, dengki, iri hati dan suka berbohong.

Justru sebaliknya kita harus menjadi orang yang dermawan baik di kala sempit dan lapang. Bukankah berbagi itu tidak perlu menunggu kaya? 

Bersyukurlah atas nikmat yang Allah berikan, menjadi orang yang senantiasa rendah hati, tidak sombong, bersikap sabar dan kanaah, serta jujur dan amanah. Ketika diri kita dihiasi oleh sifat-sifat terpuji tersebut, insyallah kita akan mendapatkan kebahagiaan akan sebuah kesuksesan.

Untuk itu dengan kita memahami konsep rezeki secara benar, yaitu dengan melakukan hal-hal yang Allah sukai, maka kita telah membuka pintu gerbang kesuksesan sejati yang akan menghantarkan kita kepada  kebahagiaan dunia dan akhirat. Karena kalau kita berpikir benar, semua yang dimiliki akan kita gunakan untuk kemaslahatan. Serta yakin bahwa apa yang telah diraihnya hanyalah karena Allah semata.

Dengan usaha, tawakal, hati yang bersih, dan sifat terpuji lainnya, maka kita dapat meraih rezeki halal dan berkah, serta membuka pintu rezeki tak terduga dari pintu mana pun.

Jadikan diri untuk terus belajar memahami Islam, menjadikan Islam sebagai sumber dan petunjuk kehidupan. Sehingga kita dapat meraih dan melangkah menuju kesuksesan sejati yang diridai oleh Allah Swt.

Wallahualam bissawab. [Hz]

Baca juga:

0 Comments: