Headlines
Loading...
Oleh. Teti Rostika 

Teguh dalam pendirian harus dimiliki oleh orang yang beriman dalam menggapai impian dan tujuan. Keteguhan ini pernah saya perjuangkan. Keteguhan hati yang kemudian menjadi kekuatan luar biasa. Kekuatan dalam mempertahankan komitmen. 

Dulu saya tidak bisa sekolah karena terkendala biaya, akhirnya saya memutuskan untuk bekerja. Saya menabung dan melakukan semua hal-hal yang harus dipersiapkan. Atas izin Allah, hanya berbekal keyakinan bahwa takdir Allah yang menentukan dan kewajiban kita hanyalah berikhtiar. Maka, saya pun terus melangkah melakukan apa pun yang bisa saya lakukan.  Alhamdulillah atas izin Allah, saya bisa menyelesaikan sekolah sampai ke perguruan tinggi. 

Selesai kuliah, tiba saatnya memilih pasangan hidup. Aku pun kembali menanamkan keteguhan dalam hati. Ada beberapa laki-laki yang pernah mencoba melamar dan mengajak ke jenjang pernikahan. Pertama, laki-laki itu teman mengaji di dekat rumah. Saya memang pernah ada rasa, tapi saat saya tahu cara dia berpikir, sikap dia yang mudah marah, jalan dakwah kami yang berbeda,  maka setelah salat istikharah, saya pun menolaknya. 

Saya kembali berikhtiar mencari calon suami. Kemudian ada seorang lelaki tetapi saat itu bapak belum setuju. Penyebabnya karena sang calon suami saat itu belum bekerja, kuliah pun belum lulus. Tapi berkat keteguhan hati saya dalam memilih calon pemimpin di dunia sampai surga begitu kuat, akhirnya atas izin dari Allah, kami pun menikah. 

Segala rintangan selama pra menikah sampai menikah kami lalui bersama. Kami saling menguatkan, saling memahami, saling berbagi, dan bekerjasama. Terima kasih pada suami saya yang selama ini selalu berbuat baik pada saya. Semoga Allah membalas segala kebaikanmu dan kesabaranmu selama ini.

Selanjutnya keteguhan hati itu saya tanamkan kuat-kuat ketika harus memilih antara jadi istri di rumah atau jadi Aparatur Negeri Sipil (ASN). Tahun 2019 saya berhasil mendaftar dan terverifikasi online CPNS. Tinggal mengirimkan berkas administrasi, tapi saya batalkan. Saya teguhkan pendirian untuk menjadi istri dan ibu untuk anak pertamaku yang saat itu usianya baru tiga tahun. Saya siaga mengasuhnya dari pagi sampai malam. Saya menemani dan mendidiknya. Saya menjadi guru pertama dan utama untuknya. 
Saya yakin bahwa rezeki Allah itu luas, bukan dari ASN saja. Allah pasti berikan jalan lain. Alhamdulillah kini Allah bukakan rezeki itu, bisa bersilaturahmi dengan murid baru, ditambah pertemuan dengan orang tuanya seminggu sekali. Rezeki harta pun mengalir dari Allah tanpa dikira. Sehingga impian untuk bisa memberikan 600rb per bulan pada orang tua, Allah kabulkan di tahun 2014 ini. 

Keteguhan memang harus selalu ditanamkan. Apalagi saat memegang teguh agama Islam dan aturan-Nya. Teguh untuk selalu terhindar dari pinjaman riba bank. Teguh untuk selalu melaksanakan ketentuan yang Allah berikan. Walau apapl pun keadaanya keimanan jangan sampai dipertaruhkan.

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami pada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami. Dan karuniakan kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau maha pemberi,"

Iman kepada Allah akan melahirkan keteguhan. Keteguhan untuk senantiasa taat. Tidak berani melanggar apa pun yang Allah perintahkan.

Seperti dulu, saat tahu hukum tentang pernikahan yang harus dipisah antara tamu laki-laki dan tamu perempuan. Walau awalnya banyak gugatan dan tidak diperkenankan, tapi saat yakin aturan ini harus dijalankan akhirnya Allah berikan kemudahan. Alhamdulillah pernikahan bisa terlaksana tanpa campur baur laki-laki dan perempuan.

Saat tahu hukum tabarruj bagi wanita itu haram, seperti bermake-up berlebihan sampai pangling wajah asli tanpa polesan, maka aku rida dirias pengantin jauh dari make-up pengantin pada umumnya.

Saat tahu hukum tentang pakaian wajib wanita di luar rumah adalah jilbab, maka aku rida meninggalkan pakaian jeans yang dulu pernah aku sukai.

Semoga kita bisa terus tetap teguh pendirian dalam menjalankan semua ajaran Islam yang sudah kita pelajari dan kita pahami. Amin.

Bandung, 18 Agustus 2024

Baca juga:

0 Comments: