Headlines
Loading...

Oleh. Sri Ratna Puri

Man jadda wa jada, istilah yang berarti barang siapa bersungguh-sungguh, ia akan mendapatkan hasil yang diperjuangkan. Man jadda wa jada terwujud dalam kesungguhan, kekuatan tekad dan memaksimalkan usaha demi mewujudkan cita-cita. 

Orang yang memiliki tekad yang kuat, dilatarbelakangi oleh niat yang kuat. Dan niat yang kuat, adalah niat yang disandarkan pada Allah Swt., serta mengikuti hukum syarak yang dibawa serta dicontohkan pada Nabi saw. 

Man jadda wa jada, terlihat pada aktivitas ketika para sahabat membuat parit yang mengelilingi Madinah. Di tengah lapar, di bawah terik matahari yang membakar, tekad yang kuat berhasil menjaga serta menyelamatkan kaum muslimin dari serangan pasukan sekutu. Kafir Quraysi Mekah dan para kroninya. 

Tekad kuat demi merubah keadaan di wilayah yang dikuasai manusia, diperintahkan oleh Allah Swt. Sebagaimana firman-Nya, dalam QS. Ar-Ra’d Ayat 11 yang artinya, "Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia".

Tekad yang kuat, bisa kita aplikasikan pada setiap target aktivitas amal salih. Mau lulus ujian kehidupan, harus ada upaya maksimal, tekad serta semangat yang kuat, agar bisa meraih kesuksesan. Dan untuk seorang muslim, sekaligus bisa meraih pahala dan menguatkan ketaatan.

Mungkin kita bisa memperhatikan apa yang dicontohkan oleh bayi kecil. Pada saat belajar tengkurap, misalnya, ia akan memiringkan badannya berulang-ulang. Terbayang bila si bayi tidak memiliki tekad dan usaha yang kuat, mungkin akan berhenti usaha ketika latihan pertamanya gagal. Begitupun saat bayi belajar duduk, merangkak, berdiri, berjalan dan berlari. Polanya sama, yaitu tekad yang kuat. 

Jadi untuk saat ini, bila kesalihan baru muncul pada  tatanan perorang, maka tekad kuat diperlukan untuk bisa menularkan pada skala sosial dan pemerintahan. Karena dalam Islam, diperintahkan untuk menerapkan aturannya secara keseluruhan. Tinggal sekarang, siapkah kita melakukan? [ry].

Baca juga:

0 Comments: