motivasi
Berdakwah Lisan dan Tulisan, Semoga Allah Mudahkan
Oleh. Sri Suratni
Sahabat, setiap individu muslim wajib melakukan aktivitas dakwah. Hal tersebut sama-sama kita pahami dan semaksimal yang kita mampu sudah dan sedang kita jalankan. Kita bersungguh-sungguh menjalankan aktivitas dakwah yang dibebankan kepada kita tersebut.
Sahabat, perlu kita pahami juga bahwa berdakwah tidak hanya identik dilakukan di mimbar-mimbar (podium) saja. Aktivitas dakwah bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, oleh siapa saja, dan kepada siapa saja.
Terjadinya aktivitas dakwah apabila ada pelaku dakwah, ada pesan dakwah yang disampaikan, ada objek dakwah yang dikenai sasaran dakwah, dilakukan di suatu tempat dan waktu tertentu.
Selanjutnya yang perlu kita pahami bahwa Allah Swt. juga memerintahkan kita untuk berjemaah dalam berdakwah. Kenapa berdakwah mengharuskan kita berada dalam satu jemaah dakwah? Semua itu pasti mengandung suatu hikmah tertentu.
Hikmahnya adalah pertama bahwa bergabung dalam satu jemaah dakwah merupakan suatu kewajiban karena telah diperintahkan oleh Allah Swt..
Allah Swt. berfirman:
”Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran, 3: 104)
Dari ayat di atas dapat kita pahami bahwa Allah Swt. memerintahkan kita untuk membentuk golongan atau kelompok yang biasa juga disebut dengan jemaah.
Ada banyak jemaah dakwah yang konsen menyeru kepada Islam. Maka bergabunglah dengan satu jemaah dakwah yang ideologis yang berlandaskan kepada Al-Qur'an dan As-Sunah serta mencontoh metode dakwah Rasulullah. Yakni berdakwah secara politis dengan mengubah pemikiran tanpa paksaan dan kekerasan.
Hikmah selanjutnya bergabungnya kita dalam jemaah dakwah ideologis adalah bahwa kita tidak akan sanggup bergerak dan berjuang sendirian dalam menyeru manusia kepada yang makruf dan mencegah mereka dari yang munkar. Berjuang sendirian pasti berat karena banyaknya tantangan, godaan, aral melintang, dsb. Untuk bisa tetap bergerak, berjuang, tetap semangat dan istikamah di jalan dakwah kita butuh jemaah tempat kita dibina dengan pemahaman dan tsaqofah Islam serta butuh teman seperjuangan yang saling menguatkan dan memotivasi dalam berdakwah.
Sebagai manusia, insan yang lemah, mudah lupa, dan sering alpa atau lalai dalam menjalankan suatu kewajiban termasuk kewajiban dakwah, adakalanya kita pun futur dan kurang bergairah dalam berdakwah. Di sinilah juga dibutuhkan peran jemaah dan teman seperjuangan untuk menggandeng dan mengingatkan kita bahwa aktivitas dakwah tidak boleh berhenti dan putus. Sehingga kita pun bangkit kembali dan bersemangat lagi menjalankan aktivitas dakwah.
Aktivitas dakwah senantiasa dilakukan tanpa henti dari semenjak diutusnya manusia mulia Rasulullah saw. hingga akhir zaman nanti. Begitu juga dengan kita selaku umat Nabi Muhammad, kewajiban dakwah akan terus melekat sepanjang hayat kita. Kapan kita istirahat dari aktivitas dakwah? Ketika ajal menjemput dan kedua kaki kita menginjak surganya Allah. Semoga kita istikamah berjuang di jalan dakwah hingga ajal menjemput.
Aktivitas dakwah berjalan secara alami dan dinamis. Dakwah bisa dilakukan dengan perbuatan (keteladanan), dengan lisan dan tulisan. Idealnya aktivitas dakwah dilakukan dengan menyinergiskan antara dakwah bil hal, bil lisan dan bil qalam. Ketika kita belum mampu menyinergikan antara dakwah lisan dan tulisan, kita bisa belajar dan berusaha agar kita mampu melakukan kedua teknik berdakwah tersebut.
Jemaah dakwah tempat kita dibina, di sana kita dibimbing dan diajarkan untuk mempersiapkan dan membekali diri semua anggota jemaahnya agar kompeten berdakwah secara lisan maupun tulisan. Biasanya kita diberikan amanah mengisi kajian mingguan bahkan bulanan. Kita juga diamanahi menulis opini untuk dakwah.
Dengan menjalankan berbagai amanah dakwah tersebut, baik lisan maupun tulisan, mestinya kita lakukan dengan baik dan penuh kesungguhan. Karena dengan begitu kita sedang berupaya melakukan aktivitas dakwah yang berimbang antara dakwah secara lisan dan tulisan.
Menyadari berbagai kekurangan yang kita miliki dalam menyampaikan dakwah baik lisan maupun tulisan, hendaknya kita terus belajar dan mengasah kemampuan kita dengan berlatih dan terus berlatih dengan penuh semangat dan tidak mengenal berputus asa. Ingatlah selalu bahwa kewajiban dakwah sepanjang hayat. Dan belajar agar bisa menyampaikan pesan dakwah dengan penuh hikmah dan kelembutan serta rangkaian tulisan yang indah penuh makna adalah bagian dari kewajiban.
Menuntut ilmu Islam wajib hukumnya, mengamalkan ilmu tersebut juga wajib dan menyampaikan ilmu kepada yang lain merupakan kewajiban pula. Marilah kita gencarkan aktivitas dakwah secara lisan dan tulisan. Keduanya memiliki peranan yang penting dalam menyampaikan kebenaran dan keindahan ajaran Islam. Melalui lisan dan tulisan mengajak manusia kembali kepada Islam kafah dan menerapkan syariat Islam dalam semua lini kehidupan.
Wallahualam bissawab. [Ni]
0 Comments: